Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Redaksi KalbarOnline |
| Rabu, 03 September 2025 |
KALBARONLINE.com – Lasarus, Anggota DPR RI asal Kalbar, merupakan sosok yang ikut bertanggung jawab dari tingginya gelombang kemarahan rakyat hari-hari ini. Selain nama-nama seperti Ahmad Sahroni, Eko Hendro Purnomo alias Eko Patrio, Nafa Urbach dan Uya Kuya, Politisi PDI Perjuangan itu terlihat turut berjoget pada Sidang Tahunan MPR RI 2025 di Senayan, 15 Agustus kemarin.
Aksi Ketua Komisi V DPR tersebut tentu saja dianggap tak pantas dan dinilai sebagai simbol ketidakpekaan pejabat publik di tengah sulitnya kondisi ekonomi masyarakat saat ini.
Bagi warga Kalbar, peristiwa ini juga mengingatkan mereka pada gubernurnya, Ria Norsan, yang beberapa waktu lalu menuai kritik dan kecaman karena menggelar pestapora, berjoget gembira dalam acara “open house” Idul Fitri 1446 H di tengah efisiensi. Apes bagi masyarakat, luka yang ditinggalkan Norsan belum jua mengering, dan Lasarus sudah lebih dulu menabur garam di atasnya.
Benar-benar lupa daratan. Jangankan mau berjuang sebagai wakil rakyat dari daerahnya, Lasarus kini dinilai masyarakat tak lebih dari sekadar badut Senayan, yang ikut-ikutan mabuk kuasa di menara gading. Padahal siapapun bisa menengok kondisi Kalbar hari ini, masih jauh panggang dari api, sangat memprihatinkan, banyak jalan berlubang, jurang kesejahteraan terus menganga, ekonomi dan pendidikan juga banyak catatan.
Lihat postingan ini di Instagram
Banteng Tak se-“Wong Cilik” Itu
Tak seperti partai politik lainnya yang langsung bertindak menonaktifkan anggotanya, PDIP justru lebih adem kepada Lasarus. Sebutlah seperti Nafa Urbach dan Sahroni dari Nasdem, Adies Kadir dari Golkar, Eko Hendro Purnomo alias Eko Patrio dan Surya Utomo alias Uya Kuya dari PAN—yang kini telah mendapat sanksi dari partainya masing-masing—Lasarus agaknya tetap dipertahankan sebagai wajah “wong cilik” dari partai banteng.
Tak ayal, kondisi tersebut membuat geram sejumlah pihak. Aktivis Kalimantan Barat, Marselinus, bahkan meminta secara terang-terangan kepada PDIP untuk mencopot Lasarus. Lantaran memandang Lasarus tak lagi pantas merepresentasikan masyarakat Kalbar.
“Kami meminta DPP PDI Perjuangan juga mengambil langkah untuk menonaktifkan Lasarus, karena tidak pantas mewakili masyarakat Kalbar,” tegas Marselinus dalam keterangan tertulisnya, Minggu (31/08/2025), seperti dikutip dari sejumlah media.
Terkait pemberitaan ini, awak media pun telah berupaya mengkonfirmasi Lasarus, namun yang bersangkutan belum berhasil dihubungi. (Tim)
KALBARONLINE.com – Lasarus, Anggota DPR RI asal Kalbar, merupakan sosok yang ikut bertanggung jawab dari tingginya gelombang kemarahan rakyat hari-hari ini. Selain nama-nama seperti Ahmad Sahroni, Eko Hendro Purnomo alias Eko Patrio, Nafa Urbach dan Uya Kuya, Politisi PDI Perjuangan itu terlihat turut berjoget pada Sidang Tahunan MPR RI 2025 di Senayan, 15 Agustus kemarin.
Aksi Ketua Komisi V DPR tersebut tentu saja dianggap tak pantas dan dinilai sebagai simbol ketidakpekaan pejabat publik di tengah sulitnya kondisi ekonomi masyarakat saat ini.
Bagi warga Kalbar, peristiwa ini juga mengingatkan mereka pada gubernurnya, Ria Norsan, yang beberapa waktu lalu menuai kritik dan kecaman karena menggelar pestapora, berjoget gembira dalam acara “open house” Idul Fitri 1446 H di tengah efisiensi. Apes bagi masyarakat, luka yang ditinggalkan Norsan belum jua mengering, dan Lasarus sudah lebih dulu menabur garam di atasnya.
Benar-benar lupa daratan. Jangankan mau berjuang sebagai wakil rakyat dari daerahnya, Lasarus kini dinilai masyarakat tak lebih dari sekadar badut Senayan, yang ikut-ikutan mabuk kuasa di menara gading. Padahal siapapun bisa menengok kondisi Kalbar hari ini, masih jauh panggang dari api, sangat memprihatinkan, banyak jalan berlubang, jurang kesejahteraan terus menganga, ekonomi dan pendidikan juga banyak catatan.
Lihat postingan ini di Instagram
Banteng Tak se-“Wong Cilik” Itu
Tak seperti partai politik lainnya yang langsung bertindak menonaktifkan anggotanya, PDIP justru lebih adem kepada Lasarus. Sebutlah seperti Nafa Urbach dan Sahroni dari Nasdem, Adies Kadir dari Golkar, Eko Hendro Purnomo alias Eko Patrio dan Surya Utomo alias Uya Kuya dari PAN—yang kini telah mendapat sanksi dari partainya masing-masing—Lasarus agaknya tetap dipertahankan sebagai wajah “wong cilik” dari partai banteng.
Tak ayal, kondisi tersebut membuat geram sejumlah pihak. Aktivis Kalimantan Barat, Marselinus, bahkan meminta secara terang-terangan kepada PDIP untuk mencopot Lasarus. Lantaran memandang Lasarus tak lagi pantas merepresentasikan masyarakat Kalbar.
“Kami meminta DPP PDI Perjuangan juga mengambil langkah untuk menonaktifkan Lasarus, karena tidak pantas mewakili masyarakat Kalbar,” tegas Marselinus dalam keterangan tertulisnya, Minggu (31/08/2025), seperti dikutip dari sejumlah media.
Terkait pemberitaan ini, awak media pun telah berupaya mengkonfirmasi Lasarus, namun yang bersangkutan belum berhasil dihubungi. (Tim)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini