Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : adminkalbaronline |
| Selasa, 02 September 2025 |
KALBARONLINE.com - Kasus campak di Kalimantan Barat tengah meningkat tajam. Saah satu daerah yang mengalami lonjakan yakni Kabupaten Mempawah.
Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (Diskes PPKB) mencatat, sejak Januari hingga Agustus 2025 terdapat 87 suspect campak, dengan 44 kasus terkonfirmasi positif. Jumlah tersebut meningkat hampir dua kali lipat dibandingkan sepanjang 2024 yang hanya mencatat 24 kasus positif.
Sementara itu, di RSUD dr. Soedarso Pontianak pada bulan Agustus 2025 tercatat ada 37 anak harus dirawat karena terinfeksi campak.
Menanggapi fenomena ini, Gubernur Kalbar Ria Norsan mengimbau para orang tua untuk segera membawa anak-anak mereka menjalani imunisasi.
“Kita mengimbau untuk bapak-ibu yang punya anak, terutama anak yang bayi, kalau umurnya sudah cukup untuk suntik campak, silahkan untuk dibawa ke tempat terdekat, puskesmas, ataupun rumah sakit,” ujarnya.
Direktur RSUD dr. Soedarso, Harry Agung menegaskan, bahwa campak merupakan penyakit yang sebenarnya bisa dicegah melalui imunisasi.
Menurutnya, imunisasi MR atau MMR dapat diberikan pada anak usia 9 bulan, 18 bulan, serta usia 5 - 7 tahun.
“Penyakit ini bisa dicegah dan dikurangi tingkat keparahannya dengan imunisasi. Sayangnya, beberapa tahun terakhir cakupan imunisasi memang cenderung menurun,” ungkapnya.
Harry menambahkan, upaya preventif harus diperkuat, khususnya melalui kegiatan posyandu di tingkat layanan pertama. Ia menekankan pentingnya keterlibatan semua pihak dalam menggerakkan kesadaran masyarakat.
“Saya kira perlu upaya bersama bukan hanya dari tenaga kesehatan juga tenaga posyandu tapi juga semua lapisan masyarakat untuk sama-sama terus menggerakkan imbuan promosi tentang imunisasi. Karena banyak penyakit-penyakit yang memang bisa dicegah dan dikurangi tingkat keparahannya dengan imunisasi,” tukasnya. (Lid)
KALBARONLINE.com - Kasus campak di Kalimantan Barat tengah meningkat tajam. Saah satu daerah yang mengalami lonjakan yakni Kabupaten Mempawah.
Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (Diskes PPKB) mencatat, sejak Januari hingga Agustus 2025 terdapat 87 suspect campak, dengan 44 kasus terkonfirmasi positif. Jumlah tersebut meningkat hampir dua kali lipat dibandingkan sepanjang 2024 yang hanya mencatat 24 kasus positif.
Sementara itu, di RSUD dr. Soedarso Pontianak pada bulan Agustus 2025 tercatat ada 37 anak harus dirawat karena terinfeksi campak.
Menanggapi fenomena ini, Gubernur Kalbar Ria Norsan mengimbau para orang tua untuk segera membawa anak-anak mereka menjalani imunisasi.
“Kita mengimbau untuk bapak-ibu yang punya anak, terutama anak yang bayi, kalau umurnya sudah cukup untuk suntik campak, silahkan untuk dibawa ke tempat terdekat, puskesmas, ataupun rumah sakit,” ujarnya.
Direktur RSUD dr. Soedarso, Harry Agung menegaskan, bahwa campak merupakan penyakit yang sebenarnya bisa dicegah melalui imunisasi.
Menurutnya, imunisasi MR atau MMR dapat diberikan pada anak usia 9 bulan, 18 bulan, serta usia 5 - 7 tahun.
“Penyakit ini bisa dicegah dan dikurangi tingkat keparahannya dengan imunisasi. Sayangnya, beberapa tahun terakhir cakupan imunisasi memang cenderung menurun,” ungkapnya.
Harry menambahkan, upaya preventif harus diperkuat, khususnya melalui kegiatan posyandu di tingkat layanan pertama. Ia menekankan pentingnya keterlibatan semua pihak dalam menggerakkan kesadaran masyarakat.
“Saya kira perlu upaya bersama bukan hanya dari tenaga kesehatan juga tenaga posyandu tapi juga semua lapisan masyarakat untuk sama-sama terus menggerakkan imbuan promosi tentang imunisasi. Karena banyak penyakit-penyakit yang memang bisa dicegah dan dikurangi tingkat keparahannya dengan imunisasi,” tukasnya. (Lid)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini