Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : adminkalbaronline |
| Kamis, 04 September 2025 |
KALBARONLINE.com - Kasus campak di Kalimantan Barat tengah mengalami peningkatan signifikan. Berdasarkan data Dinas Kesehatan Provinsi Kalbar, terdapat tiga daerah dengan temuan kasus campak/rubella tertinggi, salah satunya adalah Kota Pontianak.
Menanggapi kondisi tersebut, Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono menegaskan pihaknya telah menginstruksikan Dinas Kesehatan Kota Pontianak untuk mengambil langkah cepat dalam penanggulangan dan pencegahan.
“Saya sudah perintahkan dinas kesehatan untuk melakukan penanggulangan dan pencegahan, serta menyiagakan puskesmas-puskesmas di Pontianak agar kasus campak tidak semakin meluas,” ujar Edi saat ditemui, Kamis (04/09/2025).
Edi memastikan ketersediaan vaksin imunisasi campak di Kota Pontianak masih mencukupi. Ia juga menyebut, koordinasi dengan pemerintah provinsi melalui dinas kesehatan terus dilakukan guna memperkuat langkah penanganan.
“Harusnya di saat seperti ini, kasus sudah bisa terdeteksi sejak awal supaya tidak menyebar lebih luas,” tambahnya.
Sementara itu, di lain tempat, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalbar, Erna Yulianti, mengungkapkan cakupan imunisasi campak/rubella di Kalbar hingga Juli 2025 baru mencapai 33,6 persen.
Menurutnya, angka tersebut masih jauh dari target dan menjadi pekerjaan rumah besar.
“Perlu menjadi sorotan adalah masih maraknya berita hoaks terkait vaksin itu sendiri. Dalam hal ini, masih beredar kabar palsu baik di media sosial maupun di kalangan masyarakat yang mempengaruhi kepercayaan terhadap imunisasi,” bebernya.
Ia menyebut, Kota Pontianak, Kabupaten Mempawah dan Kabupaten Kubu Raya menjadi wilayah prioritas dalam meningkatkan cakupan imunisasi, mengingat ketiganya mencatat jumlah kasus campak/rubella tertinggi di Kalbar.
“Tentunya kita tidak mengesampingkan kabupaten/kota lain. Semua daerah terus kita dorong untuk meningkatkan cakupan imunisasi,” tegasnya.
Lebih lanjut, Erna memastikan stok vaksin campak/rubella di Kalbar masih aman. “Untuk vaksin MR, saat ini tersedia 3.640 vial yang siap disalurkan ke kabupaten/kota sesuai dengan permintaan dan kebutuhan,” pungkasnya. (Lid)
KALBARONLINE.com - Kasus campak di Kalimantan Barat tengah mengalami peningkatan signifikan. Berdasarkan data Dinas Kesehatan Provinsi Kalbar, terdapat tiga daerah dengan temuan kasus campak/rubella tertinggi, salah satunya adalah Kota Pontianak.
Menanggapi kondisi tersebut, Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono menegaskan pihaknya telah menginstruksikan Dinas Kesehatan Kota Pontianak untuk mengambil langkah cepat dalam penanggulangan dan pencegahan.
“Saya sudah perintahkan dinas kesehatan untuk melakukan penanggulangan dan pencegahan, serta menyiagakan puskesmas-puskesmas di Pontianak agar kasus campak tidak semakin meluas,” ujar Edi saat ditemui, Kamis (04/09/2025).
Edi memastikan ketersediaan vaksin imunisasi campak di Kota Pontianak masih mencukupi. Ia juga menyebut, koordinasi dengan pemerintah provinsi melalui dinas kesehatan terus dilakukan guna memperkuat langkah penanganan.
“Harusnya di saat seperti ini, kasus sudah bisa terdeteksi sejak awal supaya tidak menyebar lebih luas,” tambahnya.
Sementara itu, di lain tempat, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalbar, Erna Yulianti, mengungkapkan cakupan imunisasi campak/rubella di Kalbar hingga Juli 2025 baru mencapai 33,6 persen.
Menurutnya, angka tersebut masih jauh dari target dan menjadi pekerjaan rumah besar.
“Perlu menjadi sorotan adalah masih maraknya berita hoaks terkait vaksin itu sendiri. Dalam hal ini, masih beredar kabar palsu baik di media sosial maupun di kalangan masyarakat yang mempengaruhi kepercayaan terhadap imunisasi,” bebernya.
Ia menyebut, Kota Pontianak, Kabupaten Mempawah dan Kabupaten Kubu Raya menjadi wilayah prioritas dalam meningkatkan cakupan imunisasi, mengingat ketiganya mencatat jumlah kasus campak/rubella tertinggi di Kalbar.
“Tentunya kita tidak mengesampingkan kabupaten/kota lain. Semua daerah terus kita dorong untuk meningkatkan cakupan imunisasi,” tegasnya.
Lebih lanjut, Erna memastikan stok vaksin campak/rubella di Kalbar masih aman. “Untuk vaksin MR, saat ini tersedia 3.640 vial yang siap disalurkan ke kabupaten/kota sesuai dengan permintaan dan kebutuhan,” pungkasnya. (Lid)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini