Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : adminkalbaronline |
| Kamis, 04 September 2025 |
KALBARONLINE.com - Pemkab Kayong Utara terus menyoroti tonase berlebihan pada kendaraan pengangkut sawit yang bisa memperparah kondisi jalan. Hal ini disampaikan Bupati Kayong Utara, Romi Wijaya saat meninjau beberapa ruas jalan yang mengalami kerusakan di Teluk Batang, pada Rabu (03/09/2025).
"Saya berharap, kita bermusyawarah, bermufakat terkait dump truk yang lewat, terus terang sebenarnya kondisi ini dilema, di satu sisi terkait aturan karena badan jalan kita ini tidak mungkin mampu dilewati lebih dari 8 ton, kita bangun 2 - 3 miliar pun, baru setahun atau dua bulan pasti hancur dan itu jadi masalah," tegasnya.
Romi juga menerangkan, bahwa saat ini sebagian besar masyarakat Kayong Utara untuk memenuhi kebutuhan ekonomi dengan cara berkebun menanam buah sawit. Jadi kita juga harus mempertimbang kan hal itu dan berharap kita cari solusi yang baik.
"Di sisi lain, kita juga harus mempertimbangkan ekonomi masyarakat kita, sebagian besar bergantung pada sawit. Saya minta nanti Pak Camat, Pak Kades nanti dibantu unsur dinas PU secara teknis, dinas Perhubungan secara regulasinya, bagaimana kita bertanggung jawab bersama menjaga jalan ini." kata Romi.
"Jadi usah kita marah-marah, kita berunding bersama, kita berunding bagus-bagus, duduk bersama, itu yang penting," sambungnya.
Untuk itu, pemerintah daerah terus memperjuangkan peningkatan jalan tersebut melalui berbagai skema, baik melalui Dana Bagi Hasil (DBH) Sawit maupun usulan program Inpres jalan daerah.
"Dan insya Allah tahun depan, kita perjuangkan lagi jika tidak dapat Inpres, kita perjuangkan dana alokasi DBH sawit, info-infonya itu ada sekitar 4 miliar, mudah-mudahan ini kita kawal bersama," lanjutnya.
Kalau DBH sawit ini kita bisa negosiasi lebih lanjut kepada pemerintah pusat. Semua jalur kita perjuangkan, mudah-mudah ada rezeki kita, ada rezeki masyarakat kita, dan jalan kita bagus," Pungkasnya. (Sans)
KALBARONLINE.com - Pemkab Kayong Utara terus menyoroti tonase berlebihan pada kendaraan pengangkut sawit yang bisa memperparah kondisi jalan. Hal ini disampaikan Bupati Kayong Utara, Romi Wijaya saat meninjau beberapa ruas jalan yang mengalami kerusakan di Teluk Batang, pada Rabu (03/09/2025).
"Saya berharap, kita bermusyawarah, bermufakat terkait dump truk yang lewat, terus terang sebenarnya kondisi ini dilema, di satu sisi terkait aturan karena badan jalan kita ini tidak mungkin mampu dilewati lebih dari 8 ton, kita bangun 2 - 3 miliar pun, baru setahun atau dua bulan pasti hancur dan itu jadi masalah," tegasnya.
Romi juga menerangkan, bahwa saat ini sebagian besar masyarakat Kayong Utara untuk memenuhi kebutuhan ekonomi dengan cara berkebun menanam buah sawit. Jadi kita juga harus mempertimbang kan hal itu dan berharap kita cari solusi yang baik.
"Di sisi lain, kita juga harus mempertimbangkan ekonomi masyarakat kita, sebagian besar bergantung pada sawit. Saya minta nanti Pak Camat, Pak Kades nanti dibantu unsur dinas PU secara teknis, dinas Perhubungan secara regulasinya, bagaimana kita bertanggung jawab bersama menjaga jalan ini." kata Romi.
"Jadi usah kita marah-marah, kita berunding bersama, kita berunding bagus-bagus, duduk bersama, itu yang penting," sambungnya.
Untuk itu, pemerintah daerah terus memperjuangkan peningkatan jalan tersebut melalui berbagai skema, baik melalui Dana Bagi Hasil (DBH) Sawit maupun usulan program Inpres jalan daerah.
"Dan insya Allah tahun depan, kita perjuangkan lagi jika tidak dapat Inpres, kita perjuangkan dana alokasi DBH sawit, info-infonya itu ada sekitar 4 miliar, mudah-mudahan ini kita kawal bersama," lanjutnya.
Kalau DBH sawit ini kita bisa negosiasi lebih lanjut kepada pemerintah pusat. Semua jalur kita perjuangkan, mudah-mudah ada rezeki kita, ada rezeki masyarakat kita, dan jalan kita bagus," Pungkasnya. (Sans)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini