Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Kamis, 04 September 2025 |
KALBARONLINE.com – Badan Perencanaan Pembangunan, Riset, dan Inovasi Daerah (BAPPERIDA) Kota Pontianak resmi menjalin kerja sama dengan Politeknik Kesehatan (Poltekkes) Kemenkes Pontianak. Kolaborasi ini menjadi langkah strategis untuk memperkuat kebijakan berbasis bukti (evidence-based policy), khususnya dalam penanggulangan stunting di Kota Pontianak.
Kepala BAPPERIDA Kota Pontianak, Sidig Handanu, menyebutkan bahwa stunting bukan sekadar isu kesehatan, melainkan juga persoalan pembangunan manusia yang berdampak pada kualitas generasi mendatang.
“Kerja sama dengan Poltekkes Kemenkes Pontianak merupakan langkah nyata agar kebijakan terkait penanggulangan stunting memiliki pijakan akademis yang kuat,” kata Sidig usai penandatanganan kerja sama di Aula Rohana Muthalib BAPPERIDA, Kamis (4/9/2025).
Sejak Januari 2025, BAPPERIDA resmi bertransformasi dari Bappeda menjadi lembaga yang juga mengemban fungsi riset dan inovasi. Transformasi ini menjadi momentum penting untuk memperkuat pembangunan berbasis kajian ilmiah dan penelitian.
Sebelumnya, BAPPERIDA telah bekerja sama dengan berbagai perguruan tinggi seperti Universitas Tanjungpura melalui LPPM, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, hingga Fakultas Teknik. Kolaborasi tersebut ikut mengantarkan Pontianak meraih predikat Kota Sangat Inovatif 2024 dari Kementerian Dalam Negeri.
Di tahun 2025, sejumlah kajian strategis juga telah dirampungkan, mulai dari Roadmap Riset dan Inovasi Kota Pontianak, Riset Kota Ramah Disabilitas, Kajian Kota Kuliner, Produk Unggulan Daerah, hingga Penataan Kawasan Pasar Tengah.
Dengan hadirnya kerja sama bersama Poltekkes, Sidig optimis hasil penelitian di bidang kesehatan akan memperkuat arah pembangunan daerah yang lebih inklusif, tepat sasaran, dan berkelanjutan.
“Kami berharap momentum ini menjadi awal untuk membangun Pontianak yang lebih sehat, maju, sejahtera, dan berdaya saing,” pungkasnya.
Direktur Poltekkes Kemenkes Pontianak, Prof Kelana Kusuma Dharma, menyatakan kebanggaannya bisa dipercaya menjadi mitra riset Pemkot. Ia menilai intervensi Pemkot dalam penanganan stunting sudah berjalan baik, meski masih ada hal-hal yang perlu diperkuat.
“Kami sepakat akan berupaya maksimal melakukan riset, mengkaji data primer maupun sekunder, lalu mengusulkan rekomendasi kebijakan sebagai bahan rekonstruksi,” jelasnya.
Menurutnya, hasil riset nantinya dapat diimplementasikan sebagai langkah perbaikan untuk menekan angka stunting di Kota Pontianak. (Jau)
KALBARONLINE.com – Badan Perencanaan Pembangunan, Riset, dan Inovasi Daerah (BAPPERIDA) Kota Pontianak resmi menjalin kerja sama dengan Politeknik Kesehatan (Poltekkes) Kemenkes Pontianak. Kolaborasi ini menjadi langkah strategis untuk memperkuat kebijakan berbasis bukti (evidence-based policy), khususnya dalam penanggulangan stunting di Kota Pontianak.
Kepala BAPPERIDA Kota Pontianak, Sidig Handanu, menyebutkan bahwa stunting bukan sekadar isu kesehatan, melainkan juga persoalan pembangunan manusia yang berdampak pada kualitas generasi mendatang.
“Kerja sama dengan Poltekkes Kemenkes Pontianak merupakan langkah nyata agar kebijakan terkait penanggulangan stunting memiliki pijakan akademis yang kuat,” kata Sidig usai penandatanganan kerja sama di Aula Rohana Muthalib BAPPERIDA, Kamis (4/9/2025).
Sejak Januari 2025, BAPPERIDA resmi bertransformasi dari Bappeda menjadi lembaga yang juga mengemban fungsi riset dan inovasi. Transformasi ini menjadi momentum penting untuk memperkuat pembangunan berbasis kajian ilmiah dan penelitian.
Sebelumnya, BAPPERIDA telah bekerja sama dengan berbagai perguruan tinggi seperti Universitas Tanjungpura melalui LPPM, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, hingga Fakultas Teknik. Kolaborasi tersebut ikut mengantarkan Pontianak meraih predikat Kota Sangat Inovatif 2024 dari Kementerian Dalam Negeri.
Di tahun 2025, sejumlah kajian strategis juga telah dirampungkan, mulai dari Roadmap Riset dan Inovasi Kota Pontianak, Riset Kota Ramah Disabilitas, Kajian Kota Kuliner, Produk Unggulan Daerah, hingga Penataan Kawasan Pasar Tengah.
Dengan hadirnya kerja sama bersama Poltekkes, Sidig optimis hasil penelitian di bidang kesehatan akan memperkuat arah pembangunan daerah yang lebih inklusif, tepat sasaran, dan berkelanjutan.
“Kami berharap momentum ini menjadi awal untuk membangun Pontianak yang lebih sehat, maju, sejahtera, dan berdaya saing,” pungkasnya.
Direktur Poltekkes Kemenkes Pontianak, Prof Kelana Kusuma Dharma, menyatakan kebanggaannya bisa dipercaya menjadi mitra riset Pemkot. Ia menilai intervensi Pemkot dalam penanganan stunting sudah berjalan baik, meski masih ada hal-hal yang perlu diperkuat.
“Kami sepakat akan berupaya maksimal melakukan riset, mengkaji data primer maupun sekunder, lalu mengusulkan rekomendasi kebijakan sebagai bahan rekonstruksi,” jelasnya.
Menurutnya, hasil riset nantinya dapat diimplementasikan sebagai langkah perbaikan untuk menekan angka stunting di Kota Pontianak. (Jau)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini