Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : adminkalbaronline |
| Kamis, 04 September 2025 |
KALBARONLINE.com - Hendry Ch Bangun menyatakan menolak tawaran untuk bergabung dalam kepengurusan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat periode 2025 - 2030. Ia menegaskan tetap berada di luar struktur, meski menghargai ajakan yang datang, termasuk usulan Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafidz sebagaimana diberitakan sejumlah media.
“Saya dihubungi dan diminta bergabung, tetapi memilih berada di luar struktur kepengurusan,” ujar Hendry Ch Bangun, Kamis (04/09/2025), seperti dilansir dari sejumlah media.
Ketua Umum PWI Pusat hasil Kongres Bandung 2023 itu menyebut, ada dua alasan utama di balik keputusannya.
Pertama, menurut Hendry, meski tidak berada di kepengurusan, ia sudah terbukti bisa berkontribusi bagi organisasi. Saat menjabat sebagai Anggota sekaligus Wakil Ketua Dewan Pers periode 2019 - 2022, ia mengaku banyak membantu media anggota PWI agar terverifikasi, serta mendorong pelaksanaan uji kompetensi wartawan (UKW) oleh Lembaga Uji PWI dengan dukungan APBN.
“Bagi saya, membantu media teman-teman PWI menjadi terverifikasi adalah wujud tanggung jawab moral walau tidak menjadi pengurus. Begitu pula dengan usulan UKW PWI yang selalu mendapat jatah paling banyak, sesuai fakta bahwa anggota PWI adalah yang terbanyak dibandingkan konstituen Dewan Pers lainnya,” jelasnya.
Kedua, Hendry menolak bekerja sama dengan pihak-pihak yang sebelumnya menuduh dirinya melakukan penggelapan jabatan dan korupsi. Tuduhan itu, kata dia, sudah terbukti tidak benar setelah Polda Metro Jaya mengeluarkan Surat Penghentian Penyelidikan (SP2) pada 4 Juni 2025.
“Saya difitnah, dizalimi, dituduh melakukan korupsi dan penyalahgunaan jabatan selama lebih dari setahun, dengan pemberitaan masif dan sistematis. Terbukti tuduhan itu tidak benar. Namun mereka tidak pernah minta maaf atau mengakui bahwa mereka keliru. Bagaimana mungkin saya berada di satu kepengurusan dengan mereka,” tegas Hendry.
Ia juga berharap peristiwa pendongkelan dirinya dari jabatan Ketua Umum PWI Pusat oleh sejumlah oknum Dewan Penasehat, Dewan Kehormatan, dan pengurus PWI tidak terulang lagi. Menurutnya, konflik internal tersebut membuat program kerja organisasi terhenti dan merusak reputasi PWI di mata publik.
“Biarlah saya yang terakhir mengalaminya. Kalau berambisi menjadi Ketua Umum PWI Pusat, gunakan cara-cara yang sehat, sesuai PD/PRT PWI,” ujarnya.
Meski demikian, Hendry menyatakan mendukung penuh Ahmad Munir yang terpilih dalam Kongres Persatuan PWI untuk menjalankan amanahnya hingga 2030.
“Insya Allah semoga PWI maju dan dapat menjalankan fungsinya sebagai organisasi wartawan, tidak hanya tertua dan terbesar, tetapi juga terbaik,” tutur Hendry yang dikenal sebagai wartawan Harian Kompas selama 34 tahun itu. (**)
KALBARONLINE.com - Hendry Ch Bangun menyatakan menolak tawaran untuk bergabung dalam kepengurusan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat periode 2025 - 2030. Ia menegaskan tetap berada di luar struktur, meski menghargai ajakan yang datang, termasuk usulan Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafidz sebagaimana diberitakan sejumlah media.
“Saya dihubungi dan diminta bergabung, tetapi memilih berada di luar struktur kepengurusan,” ujar Hendry Ch Bangun, Kamis (04/09/2025), seperti dilansir dari sejumlah media.
Ketua Umum PWI Pusat hasil Kongres Bandung 2023 itu menyebut, ada dua alasan utama di balik keputusannya.
Pertama, menurut Hendry, meski tidak berada di kepengurusan, ia sudah terbukti bisa berkontribusi bagi organisasi. Saat menjabat sebagai Anggota sekaligus Wakil Ketua Dewan Pers periode 2019 - 2022, ia mengaku banyak membantu media anggota PWI agar terverifikasi, serta mendorong pelaksanaan uji kompetensi wartawan (UKW) oleh Lembaga Uji PWI dengan dukungan APBN.
“Bagi saya, membantu media teman-teman PWI menjadi terverifikasi adalah wujud tanggung jawab moral walau tidak menjadi pengurus. Begitu pula dengan usulan UKW PWI yang selalu mendapat jatah paling banyak, sesuai fakta bahwa anggota PWI adalah yang terbanyak dibandingkan konstituen Dewan Pers lainnya,” jelasnya.
Kedua, Hendry menolak bekerja sama dengan pihak-pihak yang sebelumnya menuduh dirinya melakukan penggelapan jabatan dan korupsi. Tuduhan itu, kata dia, sudah terbukti tidak benar setelah Polda Metro Jaya mengeluarkan Surat Penghentian Penyelidikan (SP2) pada 4 Juni 2025.
“Saya difitnah, dizalimi, dituduh melakukan korupsi dan penyalahgunaan jabatan selama lebih dari setahun, dengan pemberitaan masif dan sistematis. Terbukti tuduhan itu tidak benar. Namun mereka tidak pernah minta maaf atau mengakui bahwa mereka keliru. Bagaimana mungkin saya berada di satu kepengurusan dengan mereka,” tegas Hendry.
Ia juga berharap peristiwa pendongkelan dirinya dari jabatan Ketua Umum PWI Pusat oleh sejumlah oknum Dewan Penasehat, Dewan Kehormatan, dan pengurus PWI tidak terulang lagi. Menurutnya, konflik internal tersebut membuat program kerja organisasi terhenti dan merusak reputasi PWI di mata publik.
“Biarlah saya yang terakhir mengalaminya. Kalau berambisi menjadi Ketua Umum PWI Pusat, gunakan cara-cara yang sehat, sesuai PD/PRT PWI,” ujarnya.
Meski demikian, Hendry menyatakan mendukung penuh Ahmad Munir yang terpilih dalam Kongres Persatuan PWI untuk menjalankan amanahnya hingga 2030.
“Insya Allah semoga PWI maju dan dapat menjalankan fungsinya sebagai organisasi wartawan, tidak hanya tertua dan terbesar, tetapi juga terbaik,” tutur Hendry yang dikenal sebagai wartawan Harian Kompas selama 34 tahun itu. (**)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini