Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Senin, 10 November 2025 |
KALBARONLINE.com – Upaya memperkuat wisata gastronomi di Kalimantan Barat terus digencarkan. Salah satunya dilakukan Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kalbar dengan ikut langsung mempromosikan kuliner tradisional Jimot Lulun di Desa Kumpang Ilong, Kabupaten Sekadau.
Kepala Disporapar Kalbar, Windy Prihastari, bersama Ketua Dekranasda Sekadau, Magdalena Susilawati Aron, turun langsung mengikuti proses pembuatan Jimot Lulun—kue khas suku Mualang yang sudah ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) oleh Kemendikbud pada 2020. Aktivitas ini menjadi bagian dari pengembangan wisata gastronomi Sekadau, yang kini mulai diangkat sebagai daya tarik wisata berbasis budaya lokal.
Jimot Lulun dikenal sebagai kuliner tradisional yang melekat kuat pada identitas masyarakat Dayak Mualang. Cita rasa khasnya berasal dari bahan alami dan proses masak tradisional. Kue ini biasanya hadir dalam berbagai upacara adat seperti Gawai Dayak, penyambutan tamu, hingga ritual adat lain, sebagai simbol penghormatan dan kebersamaan.
Windy mengatakan, kuliner tradisional seperti Jimot Lulun memiliki potensi besar untuk menjadi pintu masuk pengembangan ekonomi kreatif dan pariwisata berbasis kearifan lokal.
“Melalui kegiatan seperti ini, kita ingin memperkenalkan bahwa wisata di Kalbar bukan hanya soal alam, tapi juga tentang cita rasa dan budaya yang hidup di masyarakat,” ujarnya.
Warga Kumpang Ilong pun menyambut antusias kegiatan ini. Mereka berharap promosi wisata gastronomi dapat memperkenalkan Jimot Lulun ke pasar yang lebih luas dan menarik wisatawan untuk datang ke Sekadau, sekaligus menguatkan posisi kuliner tradisional sebagai identitas budaya yang tetap lestari. (Red)
KALBARONLINE.com – Upaya memperkuat wisata gastronomi di Kalimantan Barat terus digencarkan. Salah satunya dilakukan Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kalbar dengan ikut langsung mempromosikan kuliner tradisional Jimot Lulun di Desa Kumpang Ilong, Kabupaten Sekadau.
Kepala Disporapar Kalbar, Windy Prihastari, bersama Ketua Dekranasda Sekadau, Magdalena Susilawati Aron, turun langsung mengikuti proses pembuatan Jimot Lulun—kue khas suku Mualang yang sudah ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) oleh Kemendikbud pada 2020. Aktivitas ini menjadi bagian dari pengembangan wisata gastronomi Sekadau, yang kini mulai diangkat sebagai daya tarik wisata berbasis budaya lokal.
Jimot Lulun dikenal sebagai kuliner tradisional yang melekat kuat pada identitas masyarakat Dayak Mualang. Cita rasa khasnya berasal dari bahan alami dan proses masak tradisional. Kue ini biasanya hadir dalam berbagai upacara adat seperti Gawai Dayak, penyambutan tamu, hingga ritual adat lain, sebagai simbol penghormatan dan kebersamaan.
Windy mengatakan, kuliner tradisional seperti Jimot Lulun memiliki potensi besar untuk menjadi pintu masuk pengembangan ekonomi kreatif dan pariwisata berbasis kearifan lokal.
“Melalui kegiatan seperti ini, kita ingin memperkenalkan bahwa wisata di Kalbar bukan hanya soal alam, tapi juga tentang cita rasa dan budaya yang hidup di masyarakat,” ujarnya.
Warga Kumpang Ilong pun menyambut antusias kegiatan ini. Mereka berharap promosi wisata gastronomi dapat memperkenalkan Jimot Lulun ke pasar yang lebih luas dan menarik wisatawan untuk datang ke Sekadau, sekaligus menguatkan posisi kuliner tradisional sebagai identitas budaya yang tetap lestari. (Red)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini