KalbarOnline, Pontianak – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar) terus berupaya memperkenalkan berbagai Warisan Budaya Takbenda (WBTb) yang telah dimiliki provinsi ini sejak dini kepada para pelajar dan masyarakat.
Salah satunya lewat festival kuliner dan kesenian yang diselenggarakan di Rumah Radakng, Kota Pontianak, Senin (20/03/2023).
Acara yang dibuka langsung oleh Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Provinsi Kalbar, Lismaryani Sutarmidji tersebut turut melibatkan berbagai pihak, mulai dari sanggar kesenian, pelaku seni, pelestari budaya, pelajar serta tenaga pendidik.
Melalui event kuliner dan kesenian tersebut, Lismaryani berharap, para peserta didik, generasi muda serta masyarakat dapat mengenal dan sekaligus mencintai kuliner, kesenian, adat istiadat yang menjadi warisan budaya Kalbar.
“Kuliner dan seni merupakan media pemersatu bangsa dan sudah selayaknya didukung oleh semua pihak guna menciptakan harmonisasi dalam interaksi sosial,” ungkap Lismaryani.
Usai membuka festival kuliner dan gelar sanggar kesenian tersebut, istri Gubermur Kalbar itu berkesempatan melihat serta mencicipi berbagai makanan khas Kalbar yang disajikan para pelajar dari berbagai daerah. Dirinya juga mengharapkan, lewat agenda tersebut para pelajar bisa lebih mengenal berbagai masakan khas Kalbar yang telah diakui kelezatannya.
“Makanan khas Kalbar itu paling enak, tamu yang datang dari luar ketika datang ke Kalbar juga paling senang dengan kuliner kita, kita berharap anak didik kita bisa meneruskan makanan khas kalbar dan mengenalkan kepada masyarakat luas,” pesan Lismaryani.
Di tempat yang sama, Kadisdikbud Provinsi Kalbar, Rita Hastarita mengungkapkan, bahwa festival kuliner dan gelar sanggar kesenian tersebut melibatkan 22 sekolah serta berbagai sanggar kesenian di Kalbar. Event ini menampilkan berbagai macam kuliner khas dan tarian tradisi yang telah ditetapkan sebagai WBTb Kalbar.
Selain mengajak generasi muda dan masyarakat untuk mencintai serta melestarikan seni budaya serta adat istiadat khas Kalbar, Rita menjelaskan, bahwa agenda tersebut juga bertujuan dalam rangka mengimplementasikan “Kurikulum Merdeka”, yakni proyek penguatan profil pelajar Pancasila.
“Untuk kuliner kami meminta siswa untuk menyajikan makanan khas Kalbar yang salah satu menunya ada WBTb. Ini kita harapkan terus dilestarikan karena sudah ditetapkan sebagai WBTb,” ungkap Rita Hastarita kepada awak media.
Secara umum Rita menilai, para pelajar telah mengenali berbagai makanan khas Kalbar utamanya yang telah ditetapkan sebagai WBTb. Namun demikian, berbagai upaya pelestarian dan promosi warisan budaya Kalbar akan terus digencarkan kedepannya, salah satunya melalui event-event kebudayaan seperti ini.
Terutama terhadap 60 WBTb Kalbar yang telah ditetapkan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek). Ia menambahkan, untuk ditetapkan sebagai WBTb ini harus melewati berbagai persyaratan, persidangan dan kajian.
“Disdikbud Kalbar akan terus memperkenalkan WBTb Kalbar sedini mungkin kepada pelajar dan masyarakat, dengan harapan agar dapat dikenal, dicintai, dilestarikan serta diregenerasikan kepada generasi selanjutnya,” tutup Rita. (Jau)
Comment