Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : adminkalbaronline |
| Kamis, 10 Juli 2025 |
KALBARONLINE.com - Warga di Dusun Petuakan, Desa Air Upas, Kecamatan Air Upas, Kabupaten Ketapang gempar setelah sejumlah aksi teror yang terjadi dalam dua bulan terakhir. Mulai dari pembakaran rumah warga hingga penembakan dengan senapan angin jenis PCP. Rentetan peristiwa ini terjadi sepanjang Juni hingga Juli 2025.
Sedikitnya terdapat sembilan kasus telah dilaporkan oleh warga. Beberapa korban mengalami luka tembak, sementara rumah yang mereka bangun di areal perkebunan dibakar hingga rata dengan tanah.
Pelaku umumnya tidak dikenal, dan hingga kini belum ada kejelasan hasil penyelidikan dari aparat berwenang.
Salah satu korban, menantu dari Sayung, dilaporkan mengalami dua kali tembakan dan rumahnya dibakar. Di tempat lain, penembakan juga terjadi terhadap saudara Matius Anjang, Doto, dan Alman. Bukti luka tembak pada tubuh korban telah didokumentasikan warga dan menjadi bukti kuat atas aksi kekerasan tersebut.
“Sudah banyak yang jadi korban. Rumah habis dibakar, orang kena tembak. Tapi pelakunya belum juga ditangkap. Kami sudah sangat cemas,” ujar Firminus Goda, salah satu warga setempat, saat dikonfirmasi, Kamis (10/07/2025).
Kejadian paling mengerikan terjadi di SP3 Petuakan, saat tiga orang tak dikenal membawa senapan PCP dan senjata tajam melakukan pembakaran rumah warga setempat. Salah satu saksi sempat mengejar pelaku, namun justru diancam dengan tembakan ke udara.
“Kami sempat lihat pelakunya tiga orang, tapi mereka menakut-nakuti dengan menembak ke atas. Kami tak berani kejar terus,” ungkap warga yang enggan disebutkan namanya.
Hingga kini, warga menyebut sudah ada yang melapor ke Polsek Marau, namun belum ada tindakan konkret yang dirasakan masyarakat. Kondisi ini membuat banyak warga takut untuk kembali ke ladang atau tinggal di rumah-rumah yang jauh dari permukiman utama.
“Kami berharap aparat segera bertindak. Ini bukan masalah kecil. Nyawa dan harta masyarakat sudah banyak yang jadi korban,” tambah Firminus Goda menegaskan.
Foto-foto yang diterima redaksi menunjukkan sisa rumah yang habis dilalap api, serta luka fisik pada tubuh korban yang diduga akibat peluru senapan angin. Masyarakat berharap kejadian ini segera mendapat perhatian dari aparat keamanan di tingkat kabupaten maupun provinsi.
Menanggapi hal ini, Kapolres Ketapang, AKBP Setiadi menyampaikan, bahwa pihaknya telah menerima laporan dan saat ini tengah melakukan penyelidikan.
“Perkara ini masih dalam proses penyelidikan,” ujarnya saat dikonfirmasi media ini, Kamis (10/07/2025).
Kapolres juga mengimbau masyarakat untuk tetap tenang namun waspada, serta segera melapor ke kantor polisi terdekat apabila melihat hal-hal yang mencurigakan. Aparat berharap kerja sama masyarakat dapat membantu mempercepat pengungkapan kasus ini.
Masyarakat berharap agar penanganan segera dilakukan secara serius, mengingat rentetan kejadian ini tidak hanya mengancam harta benda, tetapi juga keselamatan jiwa mereka di wilayah yang seharusnya aman dan damai. (Adi)
KALBARONLINE.com - Warga di Dusun Petuakan, Desa Air Upas, Kecamatan Air Upas, Kabupaten Ketapang gempar setelah sejumlah aksi teror yang terjadi dalam dua bulan terakhir. Mulai dari pembakaran rumah warga hingga penembakan dengan senapan angin jenis PCP. Rentetan peristiwa ini terjadi sepanjang Juni hingga Juli 2025.
Sedikitnya terdapat sembilan kasus telah dilaporkan oleh warga. Beberapa korban mengalami luka tembak, sementara rumah yang mereka bangun di areal perkebunan dibakar hingga rata dengan tanah.
Pelaku umumnya tidak dikenal, dan hingga kini belum ada kejelasan hasil penyelidikan dari aparat berwenang.
Salah satu korban, menantu dari Sayung, dilaporkan mengalami dua kali tembakan dan rumahnya dibakar. Di tempat lain, penembakan juga terjadi terhadap saudara Matius Anjang, Doto, dan Alman. Bukti luka tembak pada tubuh korban telah didokumentasikan warga dan menjadi bukti kuat atas aksi kekerasan tersebut.
“Sudah banyak yang jadi korban. Rumah habis dibakar, orang kena tembak. Tapi pelakunya belum juga ditangkap. Kami sudah sangat cemas,” ujar Firminus Goda, salah satu warga setempat, saat dikonfirmasi, Kamis (10/07/2025).
Kejadian paling mengerikan terjadi di SP3 Petuakan, saat tiga orang tak dikenal membawa senapan PCP dan senjata tajam melakukan pembakaran rumah warga setempat. Salah satu saksi sempat mengejar pelaku, namun justru diancam dengan tembakan ke udara.
“Kami sempat lihat pelakunya tiga orang, tapi mereka menakut-nakuti dengan menembak ke atas. Kami tak berani kejar terus,” ungkap warga yang enggan disebutkan namanya.
Hingga kini, warga menyebut sudah ada yang melapor ke Polsek Marau, namun belum ada tindakan konkret yang dirasakan masyarakat. Kondisi ini membuat banyak warga takut untuk kembali ke ladang atau tinggal di rumah-rumah yang jauh dari permukiman utama.
“Kami berharap aparat segera bertindak. Ini bukan masalah kecil. Nyawa dan harta masyarakat sudah banyak yang jadi korban,” tambah Firminus Goda menegaskan.
Foto-foto yang diterima redaksi menunjukkan sisa rumah yang habis dilalap api, serta luka fisik pada tubuh korban yang diduga akibat peluru senapan angin. Masyarakat berharap kejadian ini segera mendapat perhatian dari aparat keamanan di tingkat kabupaten maupun provinsi.
Menanggapi hal ini, Kapolres Ketapang, AKBP Setiadi menyampaikan, bahwa pihaknya telah menerima laporan dan saat ini tengah melakukan penyelidikan.
“Perkara ini masih dalam proses penyelidikan,” ujarnya saat dikonfirmasi media ini, Kamis (10/07/2025).
Kapolres juga mengimbau masyarakat untuk tetap tenang namun waspada, serta segera melapor ke kantor polisi terdekat apabila melihat hal-hal yang mencurigakan. Aparat berharap kerja sama masyarakat dapat membantu mempercepat pengungkapan kasus ini.
Masyarakat berharap agar penanganan segera dilakukan secara serius, mengingat rentetan kejadian ini tidak hanya mengancam harta benda, tetapi juga keselamatan jiwa mereka di wilayah yang seharusnya aman dan damai. (Adi)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini