Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Minggu, 20 Juli 2025 |
KALBARONLINE.com – Seorang pria bernama Rey Febry Rezca tengah jadi sorotan warganet setelah kisah dugaan penipuan yang dilakukannya viral di media sosial. Rey disebut-sebut menjalankan modus perbaikan iPhone untuk menipu sejumlah korban, salah satunya perempuan bernama Tri Yuni Mardiana.
Kepada KalbarOnline, Tri Yuni menceritakan awal mula dirinya mengenal Rey. Saat itu, ia ingin memperbaiki iPhone miliknya yang terkunci iCloud dan lupa password layar utama. Karena tidak ingin datanya hilang, ia memutuskan mencari teknisi non-resmi melalui postingan teman, yang kemudian merekomendasikan Rey Febry Rezca.
“Kalau lewat resmi seperti iColor itu cuma bisa bypass, jadinya wifi only. Nah, karena saya butuh datanya, saya cari yang bisa buka full. Teman saya sarankan si Rey, katanya bisa,” ujar Tri Yuni, Minggu, 20 Juli 2025.
Tri Yuni pun mendatangi rumah Rey pada 3 April 2025 di sebuah komplek di Jalan Sepakat 2, Pontianak, dan menyerahkan iPhone miliknya. Namun Rey sempat mencurigai bahwa ponsel itu hasil curian. Untuk meyakinkan, Tri Yuni berjanji akan mengirim kotak asli iPhone tersebut setelah kembali ke Ngabang, Kabupaten Landak.
“Waktu itu kami kirim kotak iPhone-nya pakai taksi, karena posisi kami di Ngabang,” katanya.
Setelah ponsel diserahkan, Rey beberapa kali meminta transfer dana dengan dalih membeli aplikasi khusus. Tri Yuni pun mengaku mentransfer uang berkali-kali. Rey lalu mengatakan ponsel tersebut akan dikirim ke Makassar untuk diperbaiki dan memerlukan kotak asli untuk aktivasi.
Namun, sejak saat itu komunikasi menjadi tidak jelas. Pada Juni 2025, Rey mengaku bingung dan belum bisa mengembalikan iPhone tersebut. Ia berjanji akan menggantinya dengan iPhone baru melalui sistem kredit memakai nama keluarganya.
“Saya nggak lari dari tanggung jawab, kak. Tapi tolong jangan sampai orang tua saya tahu. Mamak saya darah tinggi,” demikian isi pesan WhatsApp Rey yang ditunjukkan Tri Yuni.
Lebih jauh, Rey bahkan menawarkan solusi nyeleneh, menggunakan nama korban atau suami korban untuk mengajukan kredit iPhone baru, lalu dirinya akan membayar cicilan per bulan kepada korban.
Namun tak lama kemudian, Tri Yuni mendapat kabar bahwa iPhone miliknya sudah dijual.
Setelah unggahannya viral, sejumlah korban lain menghubungi Tri Yuni. Beberapa mengaku mengalami hal serupa. Bahkan ada yang ditawari iPhone hasil gadai seharga Rp7 juta, lengkap dengan kotaknya—yang belakangan diketahui kemungkinan besar adalah kotak milik Tri Yuni sendiri.
Salah satu korban lainnya diketahui merupakan ASN di Kemenkumham. Ia juga mengaku hanya dibayar secara mencicil oleh Rey. Bahkan Rey sempat menyerahkan motor sebagai jaminan pengganti kerugian yang dialami Tri Yuni.
“Tapi setelah dicek, motor itu ternyata masih kredit dan atas nama abangnya, Rea Janua Rezca,” kata Tri Yuni.
Saat motor itu dikembalikan ke rumah Rey, ibu pelaku malah bersikap ketus dan mengaku tidak tahu keberadaan anaknya. Korban lain juga mengalami kejadian serupa—keluarga Rey dinilai justru membela pelaku dan memarahi korban.
Tri Yuni mengaku sudah melaporkan kasus ini ke polisi sejak Juni 2025, namun belum ada perkembangan berarti. Ia akhirnya memutuskan memviralkan kasus ini agar tidak ada lagi korban baru.
“Kalau pun dia nggak bisa ditangkap atau ganti rugi, setidaknya publik tahu. Biar nggak ada lagi yang ketipu. Sudah terlalu banyak korbannya, dan semua pada bilang kalau keluarganya biasa pura-pura nggak tahu. Kayaknya udah muka tebal semua,” ucapnya.
Warganet pun berharap aparat penegak hukum segera bergerak. Selain tanggung jawab sosial, publik mendesak agar Rey juga diproses secara hukum. (Red)
KALBARONLINE.com – Seorang pria bernama Rey Febry Rezca tengah jadi sorotan warganet setelah kisah dugaan penipuan yang dilakukannya viral di media sosial. Rey disebut-sebut menjalankan modus perbaikan iPhone untuk menipu sejumlah korban, salah satunya perempuan bernama Tri Yuni Mardiana.
Kepada KalbarOnline, Tri Yuni menceritakan awal mula dirinya mengenal Rey. Saat itu, ia ingin memperbaiki iPhone miliknya yang terkunci iCloud dan lupa password layar utama. Karena tidak ingin datanya hilang, ia memutuskan mencari teknisi non-resmi melalui postingan teman, yang kemudian merekomendasikan Rey Febry Rezca.
“Kalau lewat resmi seperti iColor itu cuma bisa bypass, jadinya wifi only. Nah, karena saya butuh datanya, saya cari yang bisa buka full. Teman saya sarankan si Rey, katanya bisa,” ujar Tri Yuni, Minggu, 20 Juli 2025.
Tri Yuni pun mendatangi rumah Rey pada 3 April 2025 di sebuah komplek di Jalan Sepakat 2, Pontianak, dan menyerahkan iPhone miliknya. Namun Rey sempat mencurigai bahwa ponsel itu hasil curian. Untuk meyakinkan, Tri Yuni berjanji akan mengirim kotak asli iPhone tersebut setelah kembali ke Ngabang, Kabupaten Landak.
“Waktu itu kami kirim kotak iPhone-nya pakai taksi, karena posisi kami di Ngabang,” katanya.
Setelah ponsel diserahkan, Rey beberapa kali meminta transfer dana dengan dalih membeli aplikasi khusus. Tri Yuni pun mengaku mentransfer uang berkali-kali. Rey lalu mengatakan ponsel tersebut akan dikirim ke Makassar untuk diperbaiki dan memerlukan kotak asli untuk aktivasi.
Namun, sejak saat itu komunikasi menjadi tidak jelas. Pada Juni 2025, Rey mengaku bingung dan belum bisa mengembalikan iPhone tersebut. Ia berjanji akan menggantinya dengan iPhone baru melalui sistem kredit memakai nama keluarganya.
“Saya nggak lari dari tanggung jawab, kak. Tapi tolong jangan sampai orang tua saya tahu. Mamak saya darah tinggi,” demikian isi pesan WhatsApp Rey yang ditunjukkan Tri Yuni.
Lebih jauh, Rey bahkan menawarkan solusi nyeleneh, menggunakan nama korban atau suami korban untuk mengajukan kredit iPhone baru, lalu dirinya akan membayar cicilan per bulan kepada korban.
Namun tak lama kemudian, Tri Yuni mendapat kabar bahwa iPhone miliknya sudah dijual.
Setelah unggahannya viral, sejumlah korban lain menghubungi Tri Yuni. Beberapa mengaku mengalami hal serupa. Bahkan ada yang ditawari iPhone hasil gadai seharga Rp7 juta, lengkap dengan kotaknya—yang belakangan diketahui kemungkinan besar adalah kotak milik Tri Yuni sendiri.
Salah satu korban lainnya diketahui merupakan ASN di Kemenkumham. Ia juga mengaku hanya dibayar secara mencicil oleh Rey. Bahkan Rey sempat menyerahkan motor sebagai jaminan pengganti kerugian yang dialami Tri Yuni.
“Tapi setelah dicek, motor itu ternyata masih kredit dan atas nama abangnya, Rea Janua Rezca,” kata Tri Yuni.
Saat motor itu dikembalikan ke rumah Rey, ibu pelaku malah bersikap ketus dan mengaku tidak tahu keberadaan anaknya. Korban lain juga mengalami kejadian serupa—keluarga Rey dinilai justru membela pelaku dan memarahi korban.
Tri Yuni mengaku sudah melaporkan kasus ini ke polisi sejak Juni 2025, namun belum ada perkembangan berarti. Ia akhirnya memutuskan memviralkan kasus ini agar tidak ada lagi korban baru.
“Kalau pun dia nggak bisa ditangkap atau ganti rugi, setidaknya publik tahu. Biar nggak ada lagi yang ketipu. Sudah terlalu banyak korbannya, dan semua pada bilang kalau keluarganya biasa pura-pura nggak tahu. Kayaknya udah muka tebal semua,” ucapnya.
Warganet pun berharap aparat penegak hukum segera bergerak. Selain tanggung jawab sosial, publik mendesak agar Rey juga diproses secara hukum. (Red)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini