Buka Gawai Dayak, Bupati: Gawai Harus Dimaknai Sebagai Wujud Rasa Syukur

KalbarOnline, Sintang – Memasuki jaman yang semakin modern dan diikuti dengan perubahan sosial masyarakatnya, upaya untuk mengembangkan dan melestarikan seni budaya daerah dan adat istiadat merupakan hal yang sangat penting.

Harapannya, ada upaya yang seimbang antara melestarikan seni budaya dengan semakin modernnya suatu masyarakat. Hal tersebut diungkapkan Wakil Bupati Sintang Askiman saat membuka Gawai Dayak di Desa Tanjung Sari Kecamatan Ketungau Tengah pada Jumat 3 Juni 2016.

IKLANSUMPAHPEMUDA

“Saya mengharapkan agar rangkaian acara gawai dengan upacara adatnya hanya untuk mengingatkan kita akan sejarah seni budaya kita jaman dahulu, namun jangan dianggap sebagai kepercayaan kita. Kepercayaan kita tetap kepada Tuhan,” ujar Wakil Bupati Sintang, Askiman.

Baca Juga :  Kapolsek Menjalin: Pelajar Berpotensi Jadi Sasaran Ancaman Hoax, SARA dan Hate Speech

Konsep gawai lanjut Askiman jangan sampai berubah dari bentuk ungkapan syukur kita kepada Tuhan menjadi pesta pora. Gawai yang seharusnya untuk melestarikan seni budaya lokal, bergeser maknanya.

Baca Juga :  Ramadhan 2019, Pemkab Sintang Bakal Safari di 5 Kecamatan, Ini Jadwalnya

“Dulunya gawai dengan musik gong, sekarang diganti dengan musik dangdut. Saya berharap, gawai-gawai yang dilaksanakan bisa mengajari anak-anak mukul gong dan menari ngajan,” harap Askiman. (Sg)

Comment