KalbarOnline, Sintang – Jelang Hari Raya Idul Fitri 1437, umat muslim akan segera melakukan berbagai persiapan dengan berbelanja berbagai kebutuhan sembako. Untuk itu, Pemkab Sintang akan terus memantau ketersediaan sembako dan harga yang stabil.
Berdasarkan data yang diterima harga gula dan telur mengalami kenaikan.
Hal tersebut disampaikan Kadisperindagkop dan UKM Sudirman saat memimpin rapat di Ruang Rapat Sekretaris Daerah pada Senin, (27/6/2016).
“Kita perlu menyamakan persepsi banyak instansi dalam rangka melayani masyarakat yang melakukan persiapan perayaan Idul Fitri. Kami mendapatkan data dan informasi bahwa gula mengalami kekurangan stok sehingga harga gula mengalami kenaikan sampai 18.000 per kilogram,” terang Sudirman saat membuka rapat.
“Telur juga mengalami kenaikan sampai 1.900 per butir. Kami akan segera ambil langkah dengan koordinasi dengan pemprop kalbar serta melakukan operasi pasar. Kami sudah kirim surat ke pemprop kalbar untuk menyiapkan stok gula untuk operasi pasar, agen gula juga mengalami keterbatasan stok untuk didistribusikan ke pedagang. Daging sapi juga sudah tembus 150.000 per kg. pedagang sampaikan harga sapi tinggi disebabkan sapinya tidak berasal dari sintang. Harga daging ayam dan bahan makanan lain relatif stabil,” tukas Sudirman.
Sementara, Lurah tanjungpuri Rusman Efendi mengharapkan ada sanksi dan tindakan terhadap pedagang yang menjual barang yang mahal sementara ada pedagang lain yang bisa menjual barang dengan harga dibawahnya.
Sudirman juga menyampaikan sudah melihat ada perbedaan harga gula namun dikarenakan perbedaan kualitas gula. Harga gula di pasar tradisional dengan pasar modern memang berbeda karena merek dan kualitas gula berbeda. Kami juga terus awasi berbagai bahan makanan yang mengandung zat berbahaya. Beras dan gas juga menjadi perhatian kami. Sudirman mengakui pemda sintang tidak ada kewenangan dalam mengatur harga sembako, namun kami membangun komunikasi dengan pedagang supaya tidak menaikan harga semaunya. (Sg/Hms)
Comment