KalbarOnline, Sintang – Bupati Sintang Jarot Winaro meresmikan Gedung Baru Rumah Sakit Ade M Djoen Sintang yang berlokasi di Jalan YC Oevang Oeray Sintang, Senin (14/11/2016). Peresmian ditandai dengan penandatanganan Prasasti dan penguntingan pita di pintu masuk utama Rumah Sakit.
Turut menghadiri acara peresmian rumah sakit rujukan Regional ini, Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga, Wakil Bupati Sintang Askiman, Kepala Dinas Kesehatan Povinsi Kalbar dr Andy Jap, Ketua DPRD Sintang Jeffray Edward beserta beberapa anggota DPRD Sintang, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sintang dr Harysinto Linoh dan Direktur RSUD Ade M Djoen dr Rosa Trifina.
Direktur RSUD Ade M Djoen dr Rosa Trifina mengatakan pemindahan bertahap RSUD dari gedung lama ke gedung baru sudah selayaknya dilaksanakan pasalnya gedung lama RSUD sudah tidak representatif lagi.
“lahan parkir kendaraan dan kapasitas kamar tidak mampu mengimbangi jumlah pengunjung dan pasien yang berobat,” ujanya
Dr Rosa menjelaskan pemakain satu tempat tidur di RSUD sudah melebihi batas maksimal.“Standarnya satu tempat tidur di pakai 50 kali dalam setahun, namun faktanya di RSUD Ade M Djoen Sintang, Satu tempat tidur dipakai diatas 80 kali pertahunya,” terangnya.
“Interval pemakaian satu tempat tidur juga nyaris tidak pernah kosong, ini dikareakan pasien yang terus berdatangan,” tambahnya.
Kondisi tersebut, lanjut dr Rosa sudah tidak sesuai dengan indikator rumah sakit. Untuk itu pada 14 November 2016 ini pihaknya mulai malakukan pemindahan secara bertahap.
“Perpindahan secara bertahap dimulai dengan manajemen dan poli rawat jalan,” tuturnya.
Sementara Bupati Sintang Jarot Winarno mengatakan sejak dilatik sebagai kepala daerah kabupaten Sintang, dirinya memang sudah menargetkan peresmian Rumah Sakit Rujukan Regional ini terlaksana di akhir tahun 2016, walaupun kondisi bangunan rumah sakit belum rampung seratus persen.
“sementara ruang manajemen dan rawat jalan harus sudah pindah kesini,” ujarnya
Jarot menargetkan pada tahun 2019 mendatang bangunan rumah sakit rujukan ini rampung, sehingga semua pelayan kesehatan di RSUD dapat dijalankan di Rumah Sakit ini.
“Penyelesaian Rumah Sakit Rujukan Regional ini masih memerlukan anggaran sekitar Rp 200 Milyar. Kami berharap kekurangan ini dapat tertanggulangi dengan dana APBD Kabupaten, APBD Provinsi dan APBN pusat.” Bebernya.
Jarot berharap Rumah Sakit Rujukan ini dapat menjadi pusat pelayanan kesehatan prima di wilayah timur Kalimantan Barat.
“untuk itu kualitas pelayanan kesehatan perlu selalu ditingkatkan,” pungkasnya. (Sg)
Comment