Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Sabtu, 26 Januari 2019 |
Tinjau
Rumah Sakit Rujukan Regional di Sintang
KalbarOnline,
Sintang – Gubernur Kalimantan Barat, Sutarmidji
didampingi Bupati Sintang, Jarot Winarno mengunjungi Rumah Sakit Ade Muhammad
Djoen Sintang dan rusunawa di Jalan YC Oevang Oeray, Jumat (25/1/2019).
Rombongan Gubernur dan Bupati Sintang diterima
langsung Direktur RSUD AM Djoen Sintang dr. Rosa Trifina dan jajarannya.
Pada kesempatan itu Sutarmidji meninjau dan
berkeliling melihat sejumlah ruangan poli, meninjau rencana pembangunan gedung
untuk rawat inap dan rumah susun yang masih berada komplek rumah sakit rujukan
regional di Sintang tersebut.
Usai berkeliling, Sutarmidji menegaskan akan
membantu pengembangan rumah sakit sesuai kewenangan yang ada di Pemerintah
Provinsi Kalimantan.
“Bapak Presiden RI sudah menjelaskan bahwa
titik utama pembangunan 2019 ini adalah pembangunan sumber daya manusia yang
tentunya ada pada kesehatan dan pendidikan. Maka pengembangan rumah sakit ini
bisa menjadi prioritas,” terang Sutarmidji.
Menurutnya pelayanan dan desain rumah sakit
tersebut sudah bagus.
“Sudah bagus. Sama dengan rumah sakit milik
Kota Pontianak,” ucapnya.
Namun saat meninjau rumah susun yang berada
persis di belakang RSUD AM Djoen Sintang. Sesaat setelah turun dari kendaraan
dinasnya, Sutarmidji langsung memberikan komentarnya.
“Warnanya ndak cocok ni. Kalau bisa kasih
warna hijau. Kalau warna macam gini, same jak nyuruh orang sakit lagi,” ucapnya
dengan loga Melayu yang kental mengomentari warna rusun yang didominasi warna
coklat.
Sementara Bupati Sintang, Jarot Winarno
saat mendampingi Gubernur Sutarmidji memerintahkan agar pembangunan gedung baru
untuk rawat inap segera dilelang.
“Kalau mau cepat pindah. Minggu depan harus
sudah dilelang. Saya minta segera siapkan administrasi dan segera lelang.
Jangan lama-lama,” tegasnya.
Sementara itu, Direktur RSUD AM Djoen
Sintang, dr. Rosa Trifina menjelaskan bahwa RSUD AM Djoen Sintang sudah
berstatus sebagai rumah sakit rujukan regional sehingga pihaknya harus berupaya
mengejar kenaikan kelas ke B.
“Dengan gedung lama di Pasar Inpres. RSUD
AM Djoen mentoknya di rumah sakit kelas C saja. Tidak mungkin bisa naik kelas
ke B. Untuk bisa naik kelas kita memang harus pindah ke gedung baru di Jalan YC
Oevang Oray ini. Sementara gedung yang baru inipun harus melengkapi banyak hal
untuk bisa naik kelas ke B. Begitu juga soal akreditasi, gedung lama kita hanya
mendapatkan akreditasi dasar, sementara kalau mau naik kelas kita harus
mendapatkan Akreditasi Utama,” terangnya.
Ia juga mengakui bahwa di gedung yang baru tersebut
masih banyak terdapat kekurangan. Namun tahun 2019 ini, kata dia, akan segera dibangun
lagi gedung untuk rawat inap kelas 1, 2 dan 3.
“Sementara akan kita bangun untuk 95 tempat
tidur dengan menggunakan dana DAK Rp44 miliar. Di gedung lama kita sudah
memiliki 126 tempat tidur. Jadi masih terjadi kekurangan. Sebenarnya kita
ajukan keperluan dana sekitar Rp60 miliar. Namun disetujui hanya Rp44 miliar.
Sehingga kita putuskan bangun secara bertahap dulu. Kalau Pemerintah Provinsi
Kalbar bisa bantu kekurangannya, tentu lebih bagus,” tukasnya.
Saat ini, kata dia, belum dilengkapi dengan
kamar operasi. Rencananya kata dia, kamar operasi akan dibangun pada tahun
2020.
“Sehingga 2021 bisa pindah total ke gedung
baru ini. Anggaran kami sekarang membengkak karena memiliki dua gedung. Dana
pagu yang ada sangat kurang dan hanya cukup untuk operasional kami 10 bulan
saja,” terang dr Rosa Trifina.
Disinggung mengenai alih fungsi gedung
rumah sakit lama setelah seluruh operasional rumah sakit pindah ke gedung baru,
Rosa Trifina menyerahkan sepenuhnya kepada Bappeda Kabupaten Sintang.
“Kami serahkan ke Bappeda saja. Tetapi kami
membayangkan kalau Provinsi Kapuas Raya terbentuk berarti harus ada juga rumah
sakit tipe C di dalam kota untuk mendukung dan membantu rumah sakit rujukan
ini. Tetapi kami mempersilahkan Bappeda untuk membuat kajian gedung tersebut
digunakan untuk apa,” terang dr Rosa Trifina.
“Kemarin Sekjen Kemenkes juga datang membawa
Kepala Biro Perencanaan Kemenkes sehingga mereka sudah mencatat kebutuhan
pengembangan rumah sakit rujukan ini dan mudah-mudahan di tahun 2020 nanti kita
kembali mendapatkan alokasi anggaran,” pungkasnya. (*/Sg)
Tinjau
Rumah Sakit Rujukan Regional di Sintang
KalbarOnline,
Sintang – Gubernur Kalimantan Barat, Sutarmidji
didampingi Bupati Sintang, Jarot Winarno mengunjungi Rumah Sakit Ade Muhammad
Djoen Sintang dan rusunawa di Jalan YC Oevang Oeray, Jumat (25/1/2019).
Rombongan Gubernur dan Bupati Sintang diterima
langsung Direktur RSUD AM Djoen Sintang dr. Rosa Trifina dan jajarannya.
Pada kesempatan itu Sutarmidji meninjau dan
berkeliling melihat sejumlah ruangan poli, meninjau rencana pembangunan gedung
untuk rawat inap dan rumah susun yang masih berada komplek rumah sakit rujukan
regional di Sintang tersebut.
Usai berkeliling, Sutarmidji menegaskan akan
membantu pengembangan rumah sakit sesuai kewenangan yang ada di Pemerintah
Provinsi Kalimantan.
“Bapak Presiden RI sudah menjelaskan bahwa
titik utama pembangunan 2019 ini adalah pembangunan sumber daya manusia yang
tentunya ada pada kesehatan dan pendidikan. Maka pengembangan rumah sakit ini
bisa menjadi prioritas,” terang Sutarmidji.
Menurutnya pelayanan dan desain rumah sakit
tersebut sudah bagus.
“Sudah bagus. Sama dengan rumah sakit milik
Kota Pontianak,” ucapnya.
Namun saat meninjau rumah susun yang berada
persis di belakang RSUD AM Djoen Sintang. Sesaat setelah turun dari kendaraan
dinasnya, Sutarmidji langsung memberikan komentarnya.
“Warnanya ndak cocok ni. Kalau bisa kasih
warna hijau. Kalau warna macam gini, same jak nyuruh orang sakit lagi,” ucapnya
dengan loga Melayu yang kental mengomentari warna rusun yang didominasi warna
coklat.
Sementara Bupati Sintang, Jarot Winarno
saat mendampingi Gubernur Sutarmidji memerintahkan agar pembangunan gedung baru
untuk rawat inap segera dilelang.
“Kalau mau cepat pindah. Minggu depan harus
sudah dilelang. Saya minta segera siapkan administrasi dan segera lelang.
Jangan lama-lama,” tegasnya.
Sementara itu, Direktur RSUD AM Djoen
Sintang, dr. Rosa Trifina menjelaskan bahwa RSUD AM Djoen Sintang sudah
berstatus sebagai rumah sakit rujukan regional sehingga pihaknya harus berupaya
mengejar kenaikan kelas ke B.
“Dengan gedung lama di Pasar Inpres. RSUD
AM Djoen mentoknya di rumah sakit kelas C saja. Tidak mungkin bisa naik kelas
ke B. Untuk bisa naik kelas kita memang harus pindah ke gedung baru di Jalan YC
Oevang Oray ini. Sementara gedung yang baru inipun harus melengkapi banyak hal
untuk bisa naik kelas ke B. Begitu juga soal akreditasi, gedung lama kita hanya
mendapatkan akreditasi dasar, sementara kalau mau naik kelas kita harus
mendapatkan Akreditasi Utama,” terangnya.
Ia juga mengakui bahwa di gedung yang baru tersebut
masih banyak terdapat kekurangan. Namun tahun 2019 ini, kata dia, akan segera dibangun
lagi gedung untuk rawat inap kelas 1, 2 dan 3.
“Sementara akan kita bangun untuk 95 tempat
tidur dengan menggunakan dana DAK Rp44 miliar. Di gedung lama kita sudah
memiliki 126 tempat tidur. Jadi masih terjadi kekurangan. Sebenarnya kita
ajukan keperluan dana sekitar Rp60 miliar. Namun disetujui hanya Rp44 miliar.
Sehingga kita putuskan bangun secara bertahap dulu. Kalau Pemerintah Provinsi
Kalbar bisa bantu kekurangannya, tentu lebih bagus,” tukasnya.
Saat ini, kata dia, belum dilengkapi dengan
kamar operasi. Rencananya kata dia, kamar operasi akan dibangun pada tahun
2020.
“Sehingga 2021 bisa pindah total ke gedung
baru ini. Anggaran kami sekarang membengkak karena memiliki dua gedung. Dana
pagu yang ada sangat kurang dan hanya cukup untuk operasional kami 10 bulan
saja,” terang dr Rosa Trifina.
Disinggung mengenai alih fungsi gedung
rumah sakit lama setelah seluruh operasional rumah sakit pindah ke gedung baru,
Rosa Trifina menyerahkan sepenuhnya kepada Bappeda Kabupaten Sintang.
“Kami serahkan ke Bappeda saja. Tetapi kami
membayangkan kalau Provinsi Kapuas Raya terbentuk berarti harus ada juga rumah
sakit tipe C di dalam kota untuk mendukung dan membantu rumah sakit rujukan
ini. Tetapi kami mempersilahkan Bappeda untuk membuat kajian gedung tersebut
digunakan untuk apa,” terang dr Rosa Trifina.
“Kemarin Sekjen Kemenkes juga datang membawa
Kepala Biro Perencanaan Kemenkes sehingga mereka sudah mencatat kebutuhan
pengembangan rumah sakit rujukan ini dan mudah-mudahan di tahun 2020 nanti kita
kembali mendapatkan alokasi anggaran,” pungkasnya. (*/Sg)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini