Pontianak    

Sutarmidji ke Presiden : Infrastruktur Sintang Paling Parah di Kalbar

Oleh : Jauhari Fatria
Sabtu, 26 Januari 2019
WhatsApp Icon
Ukuran Font
Kecil Besar

KalbarOnline, Sintang – Gubernur Kalimantan Barat, Sutarmidji menceritakan saat dirinya bertemu dengan Presiden sekitar 2 minggu lalu.

Saat itu, kata Midji, Presiden menanyakan persoalan infrastruktur di Kalbar dan dijawab Midji bahwa infrastruktur di Kalbar yang paling parah itu di Kabupaten Sintang. Sehingga dijadikanlah Kabupaten Sintang sebagai daerah prioritas pembangunan infrastruktur.

Hal itu disampaikan Midji saat meninjau sejumlah

ruas jalan milik Provinsi Kalimantan Barat sekaligus melakukan tatap muka langsung

dengan masyarakat di Desa Simba Raya, Kecamatan Binjai Hulu, Kabupaten Sintang,

Jumat (25/1/2018).

“Saya 2 minggu lalu bertemu Presiden. Saya

sampaikan masalah infrastruktur. Kemudian saya sampaikan bahwa infrastruktur

jalan di Kabupaten Sintang masih banyak yang parah, saya tunjukkan foto-fotonya

dan inilah Kabupaten yang paling parah. Bulan Februari saya dipanggil ke

Jakarta untuk bertemu Presiden dan sekaligus mempertemukan saya dengan Menteri

Pekerjaan Umum agar disini (Sintang) menjadi prioritas pembangunan

infrastruktur,” tutur Midji.

Orang nomor satu di Bumi Tanjungpura itu juga

mengungkapkan bahwa Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat memprioritaskan

sebanyak lima ruas yang harus ditangani oleh Pemprov Kalbar di Kabupaten

Sintang.

“Saya sengaja membagi lima ruas titik yang

harus dikerjakan agar masyarakat ada harapan bahwa kita sudah mulai

pembangunannya. Kenapa tahun 2019 ini paling banyak di Sintang, karena dalam

rangka kita mempersiapkan infrastruktur yang baik untuk menyongsong Kabupaten

Sintang sebagai ibu kota Provinsi Kapuas Raya dan saya akan berjuang semaksimal

mungkin sesuai dengan janji-janji sejak kampanye,” tutupnya.

Mantan Wali Kota Pontianak dua periode itu

menuturkan bahwa jalan dari Kota Sintang menuju Desa Simba Raya, Binjai Hulu sangat

memprihatinkan. Namun menurutnya hal tersebut merupakan masalah teknis di

lapangan.

“Saya lihat sepanjang jalan, masalah ini

adalah masalah teknis di lapangan yaitu konstruksi jalannya. Jalan itu harus

ada turap sisi kiri dan kanan jalan baru kita kasi beton, kalau beton saja

tanpa penahan beban jalan maka akan cepat hancur, percuma saja kalau kita

bangun tahun ini tapi tahun depan sudah hancur, maka ini perlu diperhatikan dengan

benar,” kata Sutarmidji.

Midji

: Jangan Asal Bangun

Dirinya menegaskan bahwa konstruksi jalan

yang benar harus melihat dan mengikuti klasifikasi mutu beton dan kelas-kelas

betonnya.

“Walaupun beton itu menggunakan molen atau

pakai ready mix syaratnya harus menggunakan klasifikasi mutu beton dengan kelas

K300 dan K350 yang bisa menanggung berat beban diatas 25 ton. Kalau tidak

sesuai, ya tidak bakal selesai-selesai permasalahan jalan, kasihan

masyarakatnya,” tukasnya.

Untuk itu dirinya meminta Kepala Dinas

Pekerjaan Umum Provinsi Kalbar tidak mengerjakan ruas jalan provinsi di Sintang

dengan asal-asalan.

“Jangan asal bangun, satu bulan jalannya

bagus, habis itu hancur lagi. Pokoknya kalau sudah di beton saya minta pihak

Universitas Tanjungpura Pontianak untuk menguji langsung betonnya, karena di

Kota Pontianak saya terapkan seperti itu.”

“Saya punya prinsip bahwa kita mengurus jalan

hanya sekali saja, dari pada tahun ini diperbaiki kemudian tahun depan rusak

lagi, sama saja, tidak bisa dinikmati oleh masyarakat,” timpalnya. (Fai)

Artikel Selanjutnya
Sutarmidji dan Bupati Jarot Tinjau Ruas Jalan Provinsi di Sintang
Sabtu, 26 Januari 2019
Artikel Sebelumnya
Sutarmidji Tegaskan Pemprov Kalbar Akan Bantu Pengembangan RSUD AM Djoen Sintang
Sabtu, 26 Januari 2019

Berita terkait