Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Sabtu, 29 April 2017 |
KalbarOnline, Kapuas Hulu - Ruas jalan yang menghubungkan Kecamatan Badau – Empanang Kabupaten Kapuas Hulu yang berstatus jalan negara dan jalan kabupaten, kondisinya sampai saat ini sangat memprihatinkan. Atas kondisi jalan tersebut, masyarakat meminta kepada pemerintah daerah, baik tingkat kabupaten, provinsi maupun pusat agar bisa secepatnya melakukan perbaikan.
Sebab, jalan tersebut merupakan salah satunya ruas jalan yang digunakan masyarakat setempat dalam menjalankan roda perekonomian khususnya di wilayah perbatasan.
Ditambah lagi dengan badan jalan yang sangat kecil sehingga harus ekstra hati-hati saat melintasi jalan dan jembatan tersebut.
Selain ruas jalan yang rusak, banyak juga dari jembatan kayu yang sudah sangat rawan ambruk. Bahkan ada salah satu jembatan tepatnya di Desa Kekurak, Kecamatan Badau yang sudah tidak bisa dilalui lagi, baik kendaraan roda dua maupun empat.
[caption id="attachment_4079" align="aligncenter" width="600"]
Kondisi Jembatan di Desa Kekurak, Kecamatan Badau Yang Sangat Memprihatinkan (Foto: Ishaq)[/caption]
Melihat kondisi ruas jalan seperti itu, tim KalbarOnline menanyakan kepada salah seorang warga Kecamatan Badau yang sering melewati jalan tersebut.
Rici salah satu warga Desa Badau, Kecamatan Badau, Kapuas Hulu menuturkan bahwa kondisi ruas jalan dari Badau – Empanang, bahkan hingga Kecamatan Puring Kencana sudah lama kondisinya rusak parah.
“Sudah lebih dari 10 tahun kondisi jalannya belum pernah di perbaiki,” ujarnya.
Selain Desa Kekurak, di Sebindang, Desa Titin Peninjau jalannya juga sudah banyak yang berlobang. Akibatnya untuk menuju Nanga Kantuk Kecamatan Empanang masyarakat harus melalui jalan CPO milik perusahaan perkebunan sawit.
“Mau tak mau kami harus melewati jalan CPO walaupun jarak dan waktu yang ditempuh cukup jauh dan lama dari jalan lintas yang berstatus jalan Negara tersebut,” timpal Rici.
Salah satu warga Perumbang, Desa Kekurak yang tak ingin disebutkan namanya ini menyampaikan hal yang sama, bahwa sangat memprihatinkan melihat kondisi jalan serta jembatan yang rusak dan tidak bisa dilewati lagi karena sampai sekarang belum juga diperbaiki.
Dengan kondisi jalan dan jembatan tersebut dirinya sangat berharap kepada pemerintah daerah setempat maupun Pemerintah Provinsi hingga Pemerintah Pusat untuk memperhatikan kondisi jalan khususnya di wilayah perbatasan, khususnya ruas jalan Badau, Empanang dan Puring Kencana, mengingat daerah tersebut merupakan wilayah beranda Negara Indonesia. (Ishaq)
KalbarOnline, Kapuas Hulu - Ruas jalan yang menghubungkan Kecamatan Badau – Empanang Kabupaten Kapuas Hulu yang berstatus jalan negara dan jalan kabupaten, kondisinya sampai saat ini sangat memprihatinkan. Atas kondisi jalan tersebut, masyarakat meminta kepada pemerintah daerah, baik tingkat kabupaten, provinsi maupun pusat agar bisa secepatnya melakukan perbaikan.
Sebab, jalan tersebut merupakan salah satunya ruas jalan yang digunakan masyarakat setempat dalam menjalankan roda perekonomian khususnya di wilayah perbatasan.
Ditambah lagi dengan badan jalan yang sangat kecil sehingga harus ekstra hati-hati saat melintasi jalan dan jembatan tersebut.
Selain ruas jalan yang rusak, banyak juga dari jembatan kayu yang sudah sangat rawan ambruk. Bahkan ada salah satu jembatan tepatnya di Desa Kekurak, Kecamatan Badau yang sudah tidak bisa dilalui lagi, baik kendaraan roda dua maupun empat.
[caption id="attachment_4079" align="aligncenter" width="600"]
Kondisi Jembatan di Desa Kekurak, Kecamatan Badau Yang Sangat Memprihatinkan (Foto: Ishaq)[/caption]
Melihat kondisi ruas jalan seperti itu, tim KalbarOnline menanyakan kepada salah seorang warga Kecamatan Badau yang sering melewati jalan tersebut.
Rici salah satu warga Desa Badau, Kecamatan Badau, Kapuas Hulu menuturkan bahwa kondisi ruas jalan dari Badau – Empanang, bahkan hingga Kecamatan Puring Kencana sudah lama kondisinya rusak parah.
“Sudah lebih dari 10 tahun kondisi jalannya belum pernah di perbaiki,” ujarnya.
Selain Desa Kekurak, di Sebindang, Desa Titin Peninjau jalannya juga sudah banyak yang berlobang. Akibatnya untuk menuju Nanga Kantuk Kecamatan Empanang masyarakat harus melalui jalan CPO milik perusahaan perkebunan sawit.
“Mau tak mau kami harus melewati jalan CPO walaupun jarak dan waktu yang ditempuh cukup jauh dan lama dari jalan lintas yang berstatus jalan Negara tersebut,” timpal Rici.
Salah satu warga Perumbang, Desa Kekurak yang tak ingin disebutkan namanya ini menyampaikan hal yang sama, bahwa sangat memprihatinkan melihat kondisi jalan serta jembatan yang rusak dan tidak bisa dilewati lagi karena sampai sekarang belum juga diperbaiki.
Dengan kondisi jalan dan jembatan tersebut dirinya sangat berharap kepada pemerintah daerah setempat maupun Pemerintah Provinsi hingga Pemerintah Pusat untuk memperhatikan kondisi jalan khususnya di wilayah perbatasan, khususnya ruas jalan Badau, Empanang dan Puring Kencana, mengingat daerah tersebut merupakan wilayah beranda Negara Indonesia. (Ishaq)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini