KalbarOnline, Mempawah – Program Kuliah Kerja Mahasiswa Praktik Pengalaman Lapangan (KKM-PPL) yang dilaksanakan sebanyak 48 mahasiswa Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP) PGRI Pontianak, resmi berakhir.
Setelah enam bulan praktik mengajar dan berinteraksi dengan masyarakat, 48 mahasiswa peserta KKM-PPL kembali ke kampus.
Penarikan mahasiswa tersebut, secara resmi dilakukan oleh Wakil Rektor I IKIP PGRI, Prof Hamid Darmadi, di Aula Kantor Bupati Mempawah, Kamis (12/1).
Hamid menjelaskan, 48 mahasiswa peserta KKM-PPL merupakan putra-putri daerah Kabupaten Mempawah yang sedang menempuh pendidikan di IKIP PGRI Pontianak. Sesuai ketentuan, saat berada di semester VII, para mahasiswa menjalani KKM-PPL dengan mengambil lokasi di daerah tempat asal mahasiswa.
KKM-PPL di Kabupaten Mempawah berlangsung sejak Juli 2016 – Januari 2017. Ia menuturkan dalam pelaksanaannya para mahasiswa menjalani dua program, yakni KKM dan PPL.
“KKM merupakan program pelatihan mahasiswa untuk mampu bekerja sama dengan masyarakat secara luas, sedangkan PPL bersifat lebih khusus, yakni menyangkut program praktik mengajar dengan pendampingan guru pamong dan kepala sekolah terkait,” ujarnya menerangkan.
Karena itu, Hamid sangat berterima kasih kepada Pemerintah Kabupaten Mempawah yang telah menerima dan memfasilitasi program KKM-PPL IKIP PGRI Pontianak. Dirinya berharap pengalaman enam bulan di lapangan akan membentuk mahasiswa menjadi guru-guru yang profesional di bidang masing-masing.
“Terima kasih kepada semua pihak yang telah menerima mahasiswa kami dengan baik. Semoga program KKM-PPL ini memberikan kontribusi bukan hanya untuk pengembangan diri mahasiswa itu sendiri, melainkan juga lingkungan praktiknya,” tukasnya.
Dalam kesempatan yang sama, Bupati Ria Norsan, menyampaikan apresiasinya kepada mahasiswa IKIP PGRI Pontianak yang telah melaksanakan program KKM-PPL di Kabupaten Mempawah.
Menurutnya, program tersebut telah memberi kontribusi terhadap dunia pendidikan di Kabupaten Mempawah.
“Kepada adik-adik, saya berpesan agar selalu menerapkan dan mengembangkan pengetahuan yang telah diperoleh selama kuliah maupun kegiatan KKM-PPL sesuai kondisi dan kebutuhan peserta didik yang dibimbingnya,” ucap Norsan.
Norsan mengatakan para peserta KKM-PPL harus dapat melihat dan merasakan suasana fisik dan psikologis dari proses pendidikan di lembaga pendidikan yang sesungguhnya. Dengan begitu dapat memberikan pengalaman nyata yang bermanfaat bagi mahasiswa untuk melanjutkan studinya di bangku kuliah.
Tak kalah penting, menurutnya, para calon guru harus selalu meningkatkan mutu dan profesionalisme di bidang pendidikan yang akan ditekuni. Juga lebih memahami arti pentingnya pendidikan itu sendiri.
“Sebab, para mahasiswa harus mengetahui ruang lingkup pendidikan yang akan digelutinya setelah menyelesaikan pendidikan di perguruan tinggi,” pungkasnya. (Lis)
Comment