Bupati Jarot Hadiri Acara Penarikan Mahasiswa KKM-PPL IKIP Pontianak

KalbarOnline, Sintang – Sebanyak 50 mahasiswa Istitut Keguruan dan Ilmu Pendidikan Persatuan Guru Republik Indonesia (IKIP-PGRI) Pontianak ditarik kembali usai melaksanakan kegiatan KKM dan PPL di Kabupaten Sintang selama 6 bulan, kegiatan penarikan tersebut di laksanakan di Balai Ruai Komplek Rumah Jabatan Bupati Sintang Sabtu (20/1).

Turut hadir, Bupati Sintang, Jarot Winarno yang secara langsung menyerahkan kembali 50 mahasiswa tersebut kepada IKIP-PGRI Pontianak dan diterima langsung Ketua IKIP-PGRI Pontianak Prof Dr H Samion AR, M.Pd.

IKLANSUMPAHPEMUDA

Dalam kesempatan tersebut, Bupati Jarot mengatakan bahwa kegiatan KKM dan PPL ini merupakan bentuk implementasi dari tri darma perguruan tinggi.

“Dimana mahasiswa melakukan pengabdian kepada masyarakat, sekaligus pendidikan, penelitian, observasi, sambil mengajar, apa sih masalah masalah di pedalaman Kabupaten Sintang,” kata Bupati.

Untuk itu, ucap Bupati, atas nama Pemerintah Kabupaten Sintang, ia mengucapkan terima kasih kepada IKIP-PGRI Pontianak yang telah mengirim 50 mahasiswanya melaksanakan KKM dan PPL di Kabupaten Sintang selama 6 bulan ini.

“Pasti apa yang dilakukan anak-anak ini bermanfaatlah buat masyarakat kami di Kabupaten Sintang dan juga ada umpan balik buat mahasiswanya sendiri, 6 bulan di Sintang pastilah mereka banyak belajar segala hal,” ucap Bupati.

Dihadapan 50 mahasiswa IKIP-PGRI Pontianak yang rata-rata berusia 20-21 tahun, Bupati menjelaskan bahwa generasi sekarang merupakan generasi milenial, dimana generasi ini tersebut tergantung dengan teknologi informasi.

“Artinya dihadapan kita tidak ada batasannya lagi baik untuk mengakses hal-hal yang baik maupun hal-hal yang buruk,sementara untuk kontrolnya hanya ada pada diri kita sendiri,” jelasnya.

Baca Juga :  Buka Musdat DAD Sepauk, Wabup Askiman: Lembaga Adat Sangat Strategis di Sintang

Lanjut Bupati, ada beberapa hal yang harus di ingat bagi generasi sekarang yakni dimana saat ini sudah memasuki Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) dimana nanti sudah tidak ada lagi batas semua negara ASEAN bebas untuk datang baik berjualan, buka usaha atau lainnya.

“Sehingga kita harus mempersiapkan diri dengan kualitas diri agar tidak kalah bersaing dengan negara lain di ASEAN,” ungkap Bupati.

Selain itu juga, kata Bupati bahwa 2020 mendatang indonesia akan mendapatkan bonus demografi.

“Jadi manusia Indonesia yang produktif umur 15-64 tahun itu jumlahnya kurang lebih 60%-64% di bandingkan yang nonproduktif yakni usia anak-anak dan lanjut usia, dengan banyaknya jumlah manusia produktif, artinya itu menjadi hal sangat bagus bagi bangsa Indonesia kalau kita benar-benar menjadi tenaga kerja yang produktif,” jelasnya lagi.

Bupati juga menambahkan bahwa 2045 mendatang, Indonesia akan memasuki generasi emas dan dua tahun sebelumnya diprediksikan dunia akan mengalami krisi energi dimana nanti energi fosil akan habis dan yang akan tersisa hanya energi hijau dan itu terdapat di garis Khatulistiwa termasuk didalamnya yakni Indonesia serta terkhususnya di Kalimantan Barat.

“Untuk itu kita harus menjaganya, kalau kita menebang satu pohon kita harus mengantinya dengan menenam 10 pohon, agar energi hijau kita tetap terjaga,” tambahnya.

Baca Juga :  Gawat..!! Ada Aktivitas PETI di Hutan Lindung Kapuas Hulu, Diduga Dibekingi Oknum Tertentu

Sementara itu, Ketua IKIP-PGRI Pontianak, Prof Dr H Samion AR, M.Pd mengatakan bahwa 50 mahasiswanya yang melaksanakan KKM dan PPL selama 6 bulan di Kabupaten Sintang ini merupakan mahasiswa atau putra putri asli Sintang.

“Kami mengucapkan terima kasih kepda Pemda Sintang yang telah menerima 50 mahasiswa kami untuk melaksanakan KKM dan PPL dan hari ini kita tarik, tapi Insha Allah bulan tujuh atau bulan delapan kita turunkan lagi mahasiswa, tapi tidak enam bulan karena nanti kita satukan dengan magang tiga dimana tiga bulan KKM dan PPL serta tiga bulannya untuk diskusi-diskusi perolehan selama tiga bulan tersebut,” kata Samion.

Samion meminta mahasiswa yang sudah melaksanakan KKM dan PPL ini setelah kembalinya kekampus untuk menyelesaikan tugas akhirnya atau skripsinya.

“Agar nanti cepat selesai, cepat juga memasuki dunia pekerjaan dan kembali ke daerah asal untuk membangun daerahnya masing,” pinta Samion.

Untuk itu dirinya mengingatkan mahasiswa IKIP-PGRI Pontianak selesai menempuh pendidikan di kampus tersebut tidak hanya berharap mencari pekerjaan namun yang bisa lakukan yakni menggali potensi diri sehingga nantinya bisa menciptakan lapangan kerja bagi dirinya dan lingkungan masyarakat. (Sg/Hms)

Comment