Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Sabtu, 27 Juli 2019 |
KalbarOnline,
Pontianak – Wakil Wali Kota Pontianak, Bahasan meminta mahasiswa Institut
Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP) PGRI Pontianak yang akan melakukan magang 3
di sekolah Kota Pontianak harus bisa beradaptasi dengan lingkungan sekolah
ditempatkan. Dengan kondisi Kota Pontianak yang majemuk tentu setiap sekolah
akan berisikan siswa yang majemuk. Artinya dari semua suku etnis ada di sekolah
dengan berbagai karakter yang berlainan.
“Ini adalah tugas calon pendidik yang diharapkan bisa
menjadi guru yang handal dan berinovasi sesuai tuntunan zaman,” ucap Wakil Wali
Kota Pontianak, Bahasan saat memberikan sambutan pada penyerahan magang 3 dan
KKM Mahasiswa IKIP PGRI Kota Pontianak tahun akademik 2019/2020 di aula Wakil
Wali Kota Pontianak, Jumat (26/7/2019).
Bahasan menuturkan kondisi anak didik muda dan remaja ini
juga menjadi persoalan. Dalam menghadapi tuntutan zaman tentu dibutuhkan
seorang pendidik atau guru yang memiliki pemikiran dan keteladanan serta
insting untuk mendidik. Dengan artian bisa membuat anak didik berkonsentrasi
dan fokus menimba ilmu.
“Apalah artinya ilmu yang sudah didapatkan tapi tidak bisa
dijabarkan pada generasi muda yang ada di Kota Pontianak,” kata Bahasan.
Dirinya menyampaikan dalam proses magang nantinya pasti akan
ada kolaborasi dalam pemikiran. Setelah magang 3 akan timbul pemikiran baru
dari hasil materi yang selama ini didapat dibangku kuliah. Dengan proses yang
dihadapi mahasiswa dalam magang diharapkan bisa menjadi guru yang diharapkan
masyarakat.
“Magang ini adalah ajang unjuk gigi pembuktian mampu menjadi
guru yang profesional ke depan,” tuturnya.
Dengan kolaborasi pendampingan yang diberikan guru ditempat
magang dan dosen pembimbing akan memberikan penilaian terhadap kekurangan dan
kelebihan yang dimiliki mahasiswa magang. Pelaksanaan magang ini menurutnya
juga sangat erat dengan visi Kota Pontianak yakni kota khatulistiwa yang
berwawasan lingkungan, cerdas dan bermartabat.
Orang nomor dua di Kota Pontianak ini juga memberikan
apresiasi atas program magang 3 dan KKM yang diselenggarakan IKIP PGRI
Pontianak dengan mengembalikan mahasiswa ke daerah asal. Hal ini merupakan satu
hal yang patut dibanggakan dan dirinya memastikan pemerintah Kota Pontianak
akan terus mendukung program tersebut.
“Kami Pemerintah Kota Pontianak tetap mendukung sepenuhnya
pengembagan yang akan dilakukan IKIP PGRI Pontianak,” ucapnya.
Bahasan menyampaikan magang 3 yang dilakukan oleh mahasiswa
yang merupakan magang terakhir harus dilakukan dengan baik.
Dirinya mengatakan tenaga guru yang ada di Kota Pontianak
banyak kekurangan karena tidak semua orang bisa menjadi guru. Ia berharap
kepada mahasiswa untuk punya dedikasi ataupun pengabdian yang tinggi dengan
penuh rasa keikhlasan. Mahasiswa terutama yang tengah melakukan KKM dari IKIP
PGRI Pontianak ini juga dimintanya untuk bersungguh-sungguh agar cita-cita bisa
tercapai. (jim/humpro)
KalbarOnline,
Pontianak – Wakil Wali Kota Pontianak, Bahasan meminta mahasiswa Institut
Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP) PGRI Pontianak yang akan melakukan magang 3
di sekolah Kota Pontianak harus bisa beradaptasi dengan lingkungan sekolah
ditempatkan. Dengan kondisi Kota Pontianak yang majemuk tentu setiap sekolah
akan berisikan siswa yang majemuk. Artinya dari semua suku etnis ada di sekolah
dengan berbagai karakter yang berlainan.
“Ini adalah tugas calon pendidik yang diharapkan bisa
menjadi guru yang handal dan berinovasi sesuai tuntunan zaman,” ucap Wakil Wali
Kota Pontianak, Bahasan saat memberikan sambutan pada penyerahan magang 3 dan
KKM Mahasiswa IKIP PGRI Kota Pontianak tahun akademik 2019/2020 di aula Wakil
Wali Kota Pontianak, Jumat (26/7/2019).
Bahasan menuturkan kondisi anak didik muda dan remaja ini
juga menjadi persoalan. Dalam menghadapi tuntutan zaman tentu dibutuhkan
seorang pendidik atau guru yang memiliki pemikiran dan keteladanan serta
insting untuk mendidik. Dengan artian bisa membuat anak didik berkonsentrasi
dan fokus menimba ilmu.
“Apalah artinya ilmu yang sudah didapatkan tapi tidak bisa
dijabarkan pada generasi muda yang ada di Kota Pontianak,” kata Bahasan.
Dirinya menyampaikan dalam proses magang nantinya pasti akan
ada kolaborasi dalam pemikiran. Setelah magang 3 akan timbul pemikiran baru
dari hasil materi yang selama ini didapat dibangku kuliah. Dengan proses yang
dihadapi mahasiswa dalam magang diharapkan bisa menjadi guru yang diharapkan
masyarakat.
“Magang ini adalah ajang unjuk gigi pembuktian mampu menjadi
guru yang profesional ke depan,” tuturnya.
Dengan kolaborasi pendampingan yang diberikan guru ditempat
magang dan dosen pembimbing akan memberikan penilaian terhadap kekurangan dan
kelebihan yang dimiliki mahasiswa magang. Pelaksanaan magang ini menurutnya
juga sangat erat dengan visi Kota Pontianak yakni kota khatulistiwa yang
berwawasan lingkungan, cerdas dan bermartabat.
Orang nomor dua di Kota Pontianak ini juga memberikan
apresiasi atas program magang 3 dan KKM yang diselenggarakan IKIP PGRI
Pontianak dengan mengembalikan mahasiswa ke daerah asal. Hal ini merupakan satu
hal yang patut dibanggakan dan dirinya memastikan pemerintah Kota Pontianak
akan terus mendukung program tersebut.
“Kami Pemerintah Kota Pontianak tetap mendukung sepenuhnya
pengembagan yang akan dilakukan IKIP PGRI Pontianak,” ucapnya.
Bahasan menyampaikan magang 3 yang dilakukan oleh mahasiswa
yang merupakan magang terakhir harus dilakukan dengan baik.
Dirinya mengatakan tenaga guru yang ada di Kota Pontianak
banyak kekurangan karena tidak semua orang bisa menjadi guru. Ia berharap
kepada mahasiswa untuk punya dedikasi ataupun pengabdian yang tinggi dengan
penuh rasa keikhlasan. Mahasiswa terutama yang tengah melakukan KKM dari IKIP
PGRI Pontianak ini juga dimintanya untuk bersungguh-sungguh agar cita-cita bisa
tercapai. (jim/humpro)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini