Gubernur Kalbar Ganjar Beasiswa kepada Mahasiswa IKIP-PGRI Pontianak Peraih IPK Tertinggi

KalbarOnline, Pontianak – Gubernur Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar), Sutarmidji memberikan beasiswa Strata-2 (S2) kepada salah satu mahasiswa IKIP-PGRI Pontianak yang berhasil meraih Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) tertinggi. 

Mahasiswa tersebut ialah Modestus Deovany, lulusan S1 Prodi Bimbingan dan Konseling (BK), dengan raihan IPK 3.94.

IKLANSUMPAHPEMUDA

Hadiah itu disampaikan Gubernur Kalbar saat menghadiri acara Wisuda ke 17 Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan Persatuan Guru Republik Indonesia (IKIP-PGRI) Pontianak, Kamis (06/10/2022). 

“Khusus IPK yang paling tinggi, kita membiayai (beasiswa S2) empat semester, mudah-mudahan tiga semester bisa selesai,” ujar Gubernur Sutarmidji saat memberikan sambutan.

Dalam wisuda kali ini, terdapat sebanyak 449 mahasiswa dari 4 fakultas dan 10 program studi (prodi) yang meraih gelar sarjana pendidikan. Gubernur dalam kesempatan itu meminta kepada para lulusan agar bisa menjadi guru yang selalu dirindukan murid untuk hadir di depan kelas.

“Pasalnya kebahagiaan seorang guru ketika para murid sangat menyayangi dirinya. Hal tersebut bahkan bisa melebihi kebahagiaan yang bersumber dari materi,” ucapnya.

Midji sapaan akrabnya, juga berharap agar lulusan IKIP PGRI Pontianak mampu menjawab tantangan dan kemajuan teknologi terutama dalam bidang pendidikan. Karena kedepan proses belajar mengajar tidak akan terlepas dari penggunaan IT, seperti transformasi penggunaan kapur tulis berubah menjadi spidol lalu kini menggunakan teknologi. 

“Saya berharap lulusan IKIP PGRI Pontianak bisa mengikuti, kemajuan teknologi,” ujarnya.

Secara lebih luas, dirinya turut mengharapkan, agar program studi di IKIP PGRI Pontianak bisa menjawab kebutuhan guru di Provinsi Kalbar kedepan. Seperti misalnya ilmu demografi yang sangat penting untuk masa mendatang, terutama bagi sektor tata kelola pemerintahan saat ini. 

Baca Juga :  Program BDC Dorong Tingkatkan Pendapatan Masyarakat

“Pasalnya data penduduk yang selalu berkembang merupakan kunci utama dalam pelayanan tata kelola pemerintahan. Sehingga diharapkan lulusan IKIP PGRI Pontianak juga bisa menguasai data. Dengan penguasaan data maka seseorang akan bisa berkompetisi,” sampainya.

“Selain data, informasi juga harus sebanyak mungkin bisa diserap dan dapat,” tambah Midji.

Sementara itu, Rektor IKIP PGRI Pontianak, Muhamad Firdaus menerangkan, bahwa wisuda ke 17 IKIP PGRI Pontianak ini terdiri dari 4 fakultas dan 10 program studi. Diantaranya Bimbingan Konseling sebanyak 18 orang, PPKN 14 orang, Pendidikan Sejarah 31 orang, Pendidikan Geografi 28 orang, Pendidikan Matematika 58 orang.

Lalu Fisika sebanyak 13 orang, Pendidikan Teknologi informasi 51 orang, Pendidikan Bahasa Indonesia 105 orang Pendidikan Bahasa Inggris 128 orang dan Pendidikan Olahraga 53 orang.

“Untuk Prodi Pendidikan Biologi dan tiga prodi pasca sarjana belum ada lulusan karena Prodi Pendidikan Biologi baru tiga angkatan, dan prodi pasca sarjana baru dua angkatan,” ucap Muhamad Firdaus.

Dirinya berharap, lulusan IKIP PGRI Pontianak mampu bersaing perguruan tinggi lain. Sehingga dari kemampuan seorang pendidik tersebut, mampu mengantarkan lulusan IKIP PGRI Pontianak menjadi anggota legislatif, bupati, wali kota bahkan menjadi pemimpin Provinsi Kalbar.

Ia juga menjelaskan, saat ini IKIP PGRI Pontianak telah mengajukan dan menunggu hasil verifikasi dari kementerian terkait dengan usulan S2 Pendidikan Matematika dan pengusulan pembukaan Prodi PPG–serta berbagai kegiatan yang dilakukan bersama baik hasil dari MoU dari berbagai instansi pemerintah dan swasta, dunia Industri, dan berbagai organisasi lainnya. 

Baca Juga :  Pelantikan Anggota DPRD Kalbar, Pj Gubernur Harisson: Harus Utamakan Kepentingan Rakyat

“Kita juga sudah menyelenggarakan Perkuliahan Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL) bagi sarjana D1, D2, D3 dan para praktisi, kurikulum MBKM untuk program studi,” katanya.

Firdaus mengungkapkan, para dosen maupun mahasiswa di IKIP PGRI Pontianak juga mendapatkan berbagai hibah dari kementerian, sebagai dosen penggerak, assesor dan mentor. Begitupun terkait pertukaran mahasiswa dan dosen di berbagai perguruan tinggi terkenal di Indonesia, dalam rangka mengimplementasikan MBKM. 

Dikatakannya lagi, untuk pengembangan infrastruktur dan sarana prasarana, saat ini IKIP PGRI Pontianak sudah memiliki gedung olahraga terbuka yang multi fungsi. Lalu 11 laboratorium prodi yang sudah berbasis IT dengan server yang sudah terintegrasi baik dengan Kementerian, LLDIKTI, Bank Mitra, maupun antar unit di lingkungan IKIP PGRI, PLTI, LPD untuk kepala sekolah dan pengawas.

“Pada semester genap ini, IKIP PGRI Pontianak bertambah lagi jumlah dosen yang bergelar doktor, secara total dosen bergelar doktor di IKIP PGRI Pontianak sudah sebanyak 47 orang,” tutupnya. (Jau)

Comment