Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Selasa, 07 Februari 2017 |
Atbah Hadiri Panen Raya Padi di Gelik dan Serunai
KalbarOnline, Sambas – Bupati Sambas, H Atbah Romin Suhaili Lc, menyatakan dukungan dan apresiasinya atas semangat ekspor pangan oleh Kementerian Pertanian RI.
Atbah mengatakan bahwa Kabupaten Sambas siap menyukseskan program tersebut.
“Kementerian Pertanian sangat bersemangat mewujudkan ekspor tanaman pangan, kita harus lebih semangat lagi, Kabupaten Sambas harus lebih semangat dan bekerja keras mendukung itu,” ujarnya saat menghadiri panen padi di Desa Gelik, Kecamatan Selakau Timur dan Desa Serunai Kecamatan Salatiga.
Atbah menjelaskan bahwa Pertanian Kabupaten Sambas menjadi bagian dari persiapan program ekspor Kementerian Pertanian RI. Karenanya, keberhasilan pertanian di Sambas, lanjutnya, memberikan pengaruh yang signifikan terhadap keberhasilan pencanangan ekspor tanaman pangan nantinya.
“Petani – petani Kab Sambas punya andil besar mewujudkan ini, para petani harus bangga dengan profesinya, karena telah banyak memberikan manfaat positif bagi kesejahteraan bangsa ini,” tutur Bupati.
Pemerintahan Presiden RI Joko Widodo, jelas Atbah mencanangkan kedepannya Indonesia bisa kembali lagi menjadi swasembada pangan. Pemerintah, kata dia, bertekad tidak lagi mengimpor beras, bahkan mempersiapkan diri menjadi pengekspor.
Menurut Bupati, ini adalah peluang bagi petani – petani Indonesia termasuk petani di Kabupaten Sambas.
“Kebijakan tidak mengimpor lagi harus kita manfaatkan bersama. Ini artinya, petani harus berdaya saing menanam padi, tidak hanya berbicara kuantitas tanaman padi, tetapi kualitas juga harus diperhatikan,” paparnya.
Petani Kabupaten Sambas, jelasnya patut berbangga diri. Pasalnya, diungkapkan Atbah, pertanian di Sambas menjadi penyumbang terbesar produksi dan produktifitas pertanian untuk Kalbar.
“23 persen lebih kita sumbangkan untuk Kalbar, kedepannya kita sudah harus memikirkan bagaimana Sambas eksis lagi dan punya brand tersendiri untuk hasil pertanian,” harapnya.
Menindaklanjuti program Pemerintah melakukan ekspor tanaman pangan, dituturkan Atbah, harus dipersiapkan lebih matang. Termasuk produk tanaman pangan yang bagaimana yang memiliki potensi ekspor.
“Kita harus siasati juga produk apa yang laku untuk kita ekspor, dan ini penting untuk menjadi perhatian,” sebut Atbah.
Bupati mendorong setiap Desa mendirikan Badan Usaha Milik Desa (BUMD). Diterangkannya, keberadaan BUMDes harus jeli dengan potensi yang ada di Desa masing-masing termasuk potensi pertanian.
“Bagaimana kedepannya BUMDes bisa menjadi pasar untuk hasil petani kita, dengan harapan petani kita semakin sejahtera, masyarakat desa kita juga sejahtera,” saran Bupati.
Atbah mengingatkan petani, hasil pertanian ada perhitungan zakatnya. Harapan dia, petani Sambas kedepannya berhasil, tidak mendapatkan cobaan hama tani.
“Kita berdoa, dengan zakat yang kita keluarkan, Allah SWT semakin memperbanyak hasil panen kita, Allah jauhkan tanaman padi kita dari penyakit,” harapnya.
Anton selaku perwakilan dari Balitbang Pertanian Provinsi Kalbar menjelaskan bahwa Kabupaten Sambas adalah potensi pertanian Kalbar. Hanya saja, dengan perkembangan teknologi tanam padi sekarang ini, sebut dia, petani harus lebih maksimal lagi menjaga dan merawat tanaman untuk hasil yang maksimal juga.
“Seperti pada teknologi Hazton, perlakuan terhadap semaian benih sudah harus kita lakukan, tidak bisa seperti cara konvesional sebelumnya. Artinya, untuk hasil yang optimal, prosedur dan teknis penerapan teknologinya harus kita perhatikan dan kita terapkan dengan baik,” tukasnya. (Luk/Hms)
Atbah Hadiri Panen Raya Padi di Gelik dan Serunai
KalbarOnline, Sambas – Bupati Sambas, H Atbah Romin Suhaili Lc, menyatakan dukungan dan apresiasinya atas semangat ekspor pangan oleh Kementerian Pertanian RI.
Atbah mengatakan bahwa Kabupaten Sambas siap menyukseskan program tersebut.
“Kementerian Pertanian sangat bersemangat mewujudkan ekspor tanaman pangan, kita harus lebih semangat lagi, Kabupaten Sambas harus lebih semangat dan bekerja keras mendukung itu,” ujarnya saat menghadiri panen padi di Desa Gelik, Kecamatan Selakau Timur dan Desa Serunai Kecamatan Salatiga.
Atbah menjelaskan bahwa Pertanian Kabupaten Sambas menjadi bagian dari persiapan program ekspor Kementerian Pertanian RI. Karenanya, keberhasilan pertanian di Sambas, lanjutnya, memberikan pengaruh yang signifikan terhadap keberhasilan pencanangan ekspor tanaman pangan nantinya.
“Petani – petani Kab Sambas punya andil besar mewujudkan ini, para petani harus bangga dengan profesinya, karena telah banyak memberikan manfaat positif bagi kesejahteraan bangsa ini,” tutur Bupati.
Pemerintahan Presiden RI Joko Widodo, jelas Atbah mencanangkan kedepannya Indonesia bisa kembali lagi menjadi swasembada pangan. Pemerintah, kata dia, bertekad tidak lagi mengimpor beras, bahkan mempersiapkan diri menjadi pengekspor.
Menurut Bupati, ini adalah peluang bagi petani – petani Indonesia termasuk petani di Kabupaten Sambas.
“Kebijakan tidak mengimpor lagi harus kita manfaatkan bersama. Ini artinya, petani harus berdaya saing menanam padi, tidak hanya berbicara kuantitas tanaman padi, tetapi kualitas juga harus diperhatikan,” paparnya.
Petani Kabupaten Sambas, jelasnya patut berbangga diri. Pasalnya, diungkapkan Atbah, pertanian di Sambas menjadi penyumbang terbesar produksi dan produktifitas pertanian untuk Kalbar.
“23 persen lebih kita sumbangkan untuk Kalbar, kedepannya kita sudah harus memikirkan bagaimana Sambas eksis lagi dan punya brand tersendiri untuk hasil pertanian,” harapnya.
Menindaklanjuti program Pemerintah melakukan ekspor tanaman pangan, dituturkan Atbah, harus dipersiapkan lebih matang. Termasuk produk tanaman pangan yang bagaimana yang memiliki potensi ekspor.
“Kita harus siasati juga produk apa yang laku untuk kita ekspor, dan ini penting untuk menjadi perhatian,” sebut Atbah.
Bupati mendorong setiap Desa mendirikan Badan Usaha Milik Desa (BUMD). Diterangkannya, keberadaan BUMDes harus jeli dengan potensi yang ada di Desa masing-masing termasuk potensi pertanian.
“Bagaimana kedepannya BUMDes bisa menjadi pasar untuk hasil petani kita, dengan harapan petani kita semakin sejahtera, masyarakat desa kita juga sejahtera,” saran Bupati.
Atbah mengingatkan petani, hasil pertanian ada perhitungan zakatnya. Harapan dia, petani Sambas kedepannya berhasil, tidak mendapatkan cobaan hama tani.
“Kita berdoa, dengan zakat yang kita keluarkan, Allah SWT semakin memperbanyak hasil panen kita, Allah jauhkan tanaman padi kita dari penyakit,” harapnya.
Anton selaku perwakilan dari Balitbang Pertanian Provinsi Kalbar menjelaskan bahwa Kabupaten Sambas adalah potensi pertanian Kalbar. Hanya saja, dengan perkembangan teknologi tanam padi sekarang ini, sebut dia, petani harus lebih maksimal lagi menjaga dan merawat tanaman untuk hasil yang maksimal juga.
“Seperti pada teknologi Hazton, perlakuan terhadap semaian benih sudah harus kita lakukan, tidak bisa seperti cara konvesional sebelumnya. Artinya, untuk hasil yang optimal, prosedur dan teknis penerapan teknologinya harus kita perhatikan dan kita terapkan dengan baik,” tukasnya. (Luk/Hms)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini