KalbarOnline, Sambas – Bupati Sambas, H Atbah Romin Suhaili Lc, meminta para Camat untuk mampu merangkul semua komponen masyarakat berpartisipasi dalam pembangunan di Kabupaten Sambas.
Atbah memerintahkan agar Camat dapat menyatukan seluruh etnis yang ada di Sambas membaur bersama – sama memberikan ide bagi pembangunan Sambas.
“Jangan membeda-bedakan yang mayoritas dan minoritas, tetapi kita harus bersama-sama membangun Sambas,” tegasnya pada upacara serah terima jabatan (Sertijab) Camat Sejangkung dan Camat Sajad.
Serah terima jabatan (Sertijab) Camat Sajad dari Bakhtiar kepada Alpian digelar di Kantor Camat Sajad sementara Sertijab Camat Sejangkung dari Barjono kepada Bakhtiar dilaksanakan di ruang serba guna Kecamatan sejangkung.
Bupati dalam sambutannya mengatakan hal yang sama, ia mengingatkan agar para camat dan semua aparatur juga tidak menerapkan diskriminasi dalam hal pelayanan publik. Ia menegaskan, semua lapisan masyarakat berhak mendapatkan pelayanan yang sama.
“Berikan pelayanan yang menyenangkan bagi masyarakat, buat rakyat kita senang dengan kehadiran pelayanan kita,” jelasnya.
Isu terkini, diterangkan Atbah, ada upaya untuk memudarkan rasa persatuan dan kesatuan bangsa dengan menghembuskan provokasi sentimen terhadap etnis-etnis tertentu. Dia mewanti-wanti agar masyarakat Sambas tidak mudah terprovokasi dengan perkembangan isu tersebut.
“Jangan mudah terprovokasi, suku bangsa mayoritas harus bisa memberikan rasa aman bagi yang minoritas, dan yang minoritas saya minta hormati yang mayoritas,” sebutnya.
Etnis yang minoritas, Bupati meminta untuk membaur dengan lingkungan masyarakat.
Bupati menegaskanm, minoritas jangan hidup secara eksklusif.
“Saya mengajak sahabat Tionghoa agar membaur, jangan eksklusif, terlibatlah dalam aktifitas di lingkungan sosial kita,” pintanya.
Sebagai pemerintah daerah, ia mengatakan bahwa Pemerintah Kabupaten Sambas berupaya memberikan rasa aman bagi seluruh lapisan masyarakat.
Camat Sajad dan Sejangkung yang baru diharapkan Bupati agar dapat bekerjasama, menggali potensi terutama wisata yang dimiliki masing-masing wilayah. Minimal, dikatakan Atbah, dengan menghidupkan budaya perhatian antar sesama, hingga kepedulian terhadap lingkungan.
“Kita budayakan untuk memberikan rasa senang kepada orang lain, kita lestarikan budaya menyenangkan orang lain,” ingatnya. (Mur/Hms)
Comment