KalbarOnline, Sintang – Festival anak sholeh sangat penting untuk dilaksanakan, sebagai bentuk upaya membangun dan menyiapkan sumber daya manusia sejak dini. Hal tersebut dikatakan Bupati Sintang H. Jarot Winarno saat membuka Festival Anak Sholeh Indonesia yang ke 10 Se-Kabupaten Sintang di Pendopo Rumah Jabatan Bupati Sintang pada Sabtu, (25/03/2017).
“sebagai dokter, banyak orangtua yang datang kepada saya menanyakan cara meninggikan tubuh. Yang menentukan tinggi badan seorang anak, adalah asupan gizi sejak dalam kandungan sampai usia 5 tahun. Sedangkan kecerdasan otak seorang anak hanya bisa tumbuh sejak dalam kandungan sampai usia 6 tahun. Setelah itu, otak seorang anak sudah tidak bisa tumbuh lagi,” terang Jarot.
Dikatakan Jarot, supaya anak cerdas secara intelektual, emosional dan spiritual, pertumbuhannya sebesar 50 persen berada pada masa dalam kandungan sampai usia 4 tahun. 30 persennya tumbuh pada usia 4 sampai 8 tahun. 20 persen sisanya pada usia 8 tahun keatas. “Maka saya mendorong orang tua untuk memperhatikan kecerdasan anak sejak dalam kandungan sampai usia 8 tahun,” ujar Jarot.
“Tugas kita menjaga dan membuat cerdas anak-anak sangat berat,” imbuhnya. Jarot mengatakan dirinya menyambut mendukung dna menyanmbut baik festival anak soleh ini. Kegiatan ini sangat penting dalam mewadahi pembinaan seorang anak dalam hal agama sejak dini. “Kepada orang tua terus didik anak-anak dengan ilmu agama yang kuat,” pesan Jarot.
“Kita berikan kesempatan kepada anak-anak untuk mengaktualisasikan diri dalam hal kemampuan agamanya. Kami mendukung kegiatan seperti ini,” tegasnya. Zulfian Ketua Pengurus Daerah Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia Kabupaten Sintang menyampaikan kegiatan ini salah satu cara untuk mengangkat kreativitas dan motivasi anak-anak dalam mendalami ilmu agama.
“Ini upaya kita mengembangkan sumber daya manusia khususnya anak-anak. Semangat Taman Pendidikan Al-Qur’an di Sintang yang jumlahnya banyak sangat tinggi untuk mengkut festival ini. Kita akan terus dorong TPA untuk terus ideal, maju dan berkembang,” ujarnya.
“Kalau kita mau menjadikan TPA yang maju, saya mendorong supaya TPA dibentuk menjadi sebuah lembaga profesional dan lebih fokus mengembangkan lembaganya,” sambung Zulfian.
Sementara Tafsir Ketua Panitia festival menjelaskan pelaksanaan festival didukung oleh seluruh masjid, Pemkab Sintang, dan tokoh agama dan pribadi yang dengan sukarela membantu kegiatan yang dilaksanakan selama dua hari.
“ini ajang para santri menempa kemampuan dan ilmu agama mereka. Festival ini untuk memperkokoh silaturahim menopang Ukhuwah Islamiyah dan bentuk kasih sayang kita pada anak-anak bangsa yang sekaligus aset Kabupaten Sintang,” terangnya.
Lanjut Tafsir, peserta yang keluar sebagai pemenang akan dikirim pada festival anak sholeh tingkat Provinsi Kalbar di Mempawah nanti. Festival ini juga sebagai wadah menumbuhkan kebersamaan dan memperkuat rasa memiliki satu dengan yang lainnya.
Adapun jenis lomba yang akan kami lombakan adalah Tartil Al Qur’an, mewarnai, mengambar, ceramah agama Islam, dan kaligrafi. Jumlah peserta yang sudah mendaftar 580 peserta.
“Jumlah ini kami anggap spektakular. Jumlah peserta dan pendamping dengan total 800 orang,” pungkasnya. (Sg)
Comment