Tetap Semangat Mengikuti UNBKP, Meskipun Dalam Keadaan Sakit

KalbarOnline, Kubu Raya – Warsi (15) warga Kuala Dua Kecamatan Rasau Jaya Kabupaten Kubu Raya salah satu siswi Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 1 Sungai Raya Jalan Adis Sucipto, Sui Raya mempunyai semangat luar biasa. Pasalnya dengan keadaan sakit dirinya tetap mengikuti Ujian Nasional Berbasis Kertas dan Pensil (UNBKP) tahun 2017, di sekolah tersebut.

“Tadi pagi murid atas nama Warsi memang mengalami kecelakaan kendaraan bermotor. Ketika saat berangkat ke sekolah jatuh dari motor, sekarang dia mengikuti ujian karena memang keinginannya untuk tetap mengikuti ujian,” kata Sri Nuraeni, Panitia pelaksanaan UNBKP di SMPN 1 Suiraya, saat ditemui, Rabu (3/5).

IKLANSUMPAHPEMUDA

Sri menerangkan meskipun pihak sekolah telah menawarkan ujian susulan namun Warsi tetap bersikeras untuk tetap ikut UNBKP. Dengan keadaan sakit dan di gendong oleh orang tuanya Warsi mengerjakan soal ujian itu di ruang sekolah.

Baca Juga :  Butuh Perbaikan, Jembatan Tua di Sungai Kakap Miring dan Berlubang

“Sebenarnya atas kejadiaan tadi pihak orang tuanya sudah menghubungi pihak sekolah. Kemudian pihak sekolah memberikan dua pilihan, apabila siswa masih sanggup mengikuti ujian kita persilahkan dan memfasilitasi tempat yakni diberikan ruangan sendiri namun apabila siswa tidak sanggup maka pihak sekolah akan memfasilitasi untuk ujian susulan,” ungkapnya.

Dengan melihat kondisi murid kata Sri sangat ironis tetapi karena semangatnya untuk mengikuti ujian masih tinggi. Walaupun siswi tersebut istimewa bahan ujian dan waktu ujian tetap sama dengan peserta lainnya.

“Kita perlakukan sama dengan peserta lainnya, lembar jawaban tetap kita satukan soal, hanya satu yang berbeda pelaksanaannya. Jadi untuk dirinya ada tempat khusus, kalau kita berikan tempat ruangan ujian sebenarnya dikhawatirkan dia masih shock. Belum lagi perlakuan kawan-kawannya,” jelasnya.

Baca Juga :  TNI Gagalkan Kurir Sabu di Bandara Supadio, Begini Kronologisnya

Pihak sekolah kata Sri sudah mengimbau kepada orang tua murid untuk bisa memperhatikan anak-anaknya. Pada saat ujian tidak untuk tidak terlambat, dan siap sedia untuk mengantar anak-anaknya ke sekolah serta memelihara asupan gizi anak-anaknya.

“Kalau bisa diantar jemput anak-anak ke sekolah untuk mengikuti ujian, jangan dilepaskan memakai motor sendiri. Tapi kembali lagi ke orang tuanya masing-masing,” pungkasnya. (Ian)

Comment