Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Selasa, 01 Agustus 2017 |
KalbarOnline, Sintang – Sultan Sintang Pangeran Ratu Sri Kesuma Negara HRM Ikhsan Perdana Ismail Tsyafioeddien menyambut baik wacana pembangunan Tugu Burung Garuda di Kabupaten Sintang. Pembangunan tugu sebagai bentuk penghargaan sejarah agar selalu diingat dan tak lekang oleh zaman.
“Kesultanan Sintang mendukung pembangunan Tugu Burung Garuda. Agar masyarakat, terutama generasi muda tahu sejarah lambang negara Indonesia,” ungkapnya seperti dilansir dari Pontianak.tribunnews.com.
Sultan menerangkan secara singkat sejarah lambang Kerajaan Sintang yakni burung garuda. Burung garuda yang dijadikan lambang Kerajaan Sintang terletak pada seperangkat gong mahar pernikahan Patih Lohgender asal Majapahit kepada Putri Dara Juanti pada abad ke-XIV.
Patung garuda berkepala manusia dan bermahkota ini terletak di puncak tiang penyangga berukiran ular naga. Tiang penyangga memiliki dua kepala naga di kedua ujungnya.
“Lambang negara Indonesia memang cikal bakalnya dari lambang Kerajaan Sintang yang dipinjam oleh Sultan Hamid II. Peminjaman itu ada bukti dan saksinya. Lambang garuda itu jadi ide dan inspirasi Sultan Hamid mendesain lambang negara sekarang ini,” jelasnya.
Rentetan sejarah ini tidak bisa dipisahkan dari bangsa Indonesia. Sultan menegaskan tidak mempermasalah Sultan Hamid II diusulkan sebagai pahlawan berkat jasanya merancang lambang negara. Sultan bersyukur lambang Kerajaan Sintang jadi cikal bakal lambang negara Indonesia.
“Kami malah berterimakasih lambang negara diinspirasi dari Kerajaan Sintang. Semua harus tahu sejarah. Jangan lupa asal-muasal sejarah ini. Kita tidak meminta balas jasa, tapi harus diingat sejarah sebenarnya. Ini harus disosialisasikan ke seluruh masyarakat, karena masih banyak yang belum tahu,” imbuhnya. (Sg)
KalbarOnline, Sintang – Sultan Sintang Pangeran Ratu Sri Kesuma Negara HRM Ikhsan Perdana Ismail Tsyafioeddien menyambut baik wacana pembangunan Tugu Burung Garuda di Kabupaten Sintang. Pembangunan tugu sebagai bentuk penghargaan sejarah agar selalu diingat dan tak lekang oleh zaman.
“Kesultanan Sintang mendukung pembangunan Tugu Burung Garuda. Agar masyarakat, terutama generasi muda tahu sejarah lambang negara Indonesia,” ungkapnya seperti dilansir dari Pontianak.tribunnews.com.
Sultan menerangkan secara singkat sejarah lambang Kerajaan Sintang yakni burung garuda. Burung garuda yang dijadikan lambang Kerajaan Sintang terletak pada seperangkat gong mahar pernikahan Patih Lohgender asal Majapahit kepada Putri Dara Juanti pada abad ke-XIV.
Patung garuda berkepala manusia dan bermahkota ini terletak di puncak tiang penyangga berukiran ular naga. Tiang penyangga memiliki dua kepala naga di kedua ujungnya.
“Lambang negara Indonesia memang cikal bakalnya dari lambang Kerajaan Sintang yang dipinjam oleh Sultan Hamid II. Peminjaman itu ada bukti dan saksinya. Lambang garuda itu jadi ide dan inspirasi Sultan Hamid mendesain lambang negara sekarang ini,” jelasnya.
Rentetan sejarah ini tidak bisa dipisahkan dari bangsa Indonesia. Sultan menegaskan tidak mempermasalah Sultan Hamid II diusulkan sebagai pahlawan berkat jasanya merancang lambang negara. Sultan bersyukur lambang Kerajaan Sintang jadi cikal bakal lambang negara Indonesia.
“Kami malah berterimakasih lambang negara diinspirasi dari Kerajaan Sintang. Semua harus tahu sejarah. Jangan lupa asal-muasal sejarah ini. Kita tidak meminta balas jasa, tapi harus diingat sejarah sebenarnya. Ini harus disosialisasikan ke seluruh masyarakat, karena masih banyak yang belum tahu,” imbuhnya. (Sg)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini