KalbarOnline, Kubu Raya – Pemerintah Provinsi Aceh juga belajar pengelolaan Konflik antara warga transmigran dengan warga lokal dari Kubu Raya. Ketua rombongan Pemerintah Prov Aceh, Rusdi mengatakan disamping mempelajari pengelolaan KTM, Pemerintah Prov Aceh juga mempelajari pengelolaan konflik yang timbul di lokasi transmigrasi, Kamis (7/9).
Menurutnya, Kubu Raya merupakan daerah yang sangat baik dalam penanganan konflik antara transmigran dengan warga lokal. Mengingat sampai saat ini di Kubu Raya tidak pernah terjadi konflik dengan kehadiran transmigran.
“Kita juga mempelajari cara Kubu Raya yang kita anggap sangat baik dalam pengelolaan persoalan yang timbul dengan kehadiran transmigran. Sejauh ini di Kubu Raya tidak pernah terjadi konflik antara warga lokal dengan transmigran. Berbeda dengan Aceh, yang pernah mengalami konflik,” ujar Rusdi.
Sementara Wakil Bupati Kubu Raya, Hermanus mengatakan Kubu Raya terdiri dari berbagai etnis dan budaya yang tetap harmonis. Upaya yang dilakukan adalah pendekatan oleh tokoh-tokoh masyarakat dan tokoh adat yang ada ditengah masyarakat.
“Kita bersyukur bahwa di daerah kita ini tidak pernah terjadi konflik antara kelompok masyarakat. Baik antara warga trans dengan warga lokal. Ini membuktikan bahwa masyarakat kita adalah masyarakat yang sangat harmonis. Saling menghargai dan menghormati satu sama lain. Dan Kubu Raya merupakan daerah yang sangat heterogen,” ujar Hermanus.
Dikatakan, Hermanus dengan kehadiran transmigran dimasyarakat juga dapat memotivasi masyarakat lokal untuk ikut serta bertumbuh bersama masyarakat transmigrasi. Baik dalam meningkatkan kualitas pertanian dan kegiatan lainnya oleh transmigran. Masyarakat lokal turut belajar dari transmigran yang sudah berhasil. Sehingga masyarakar lokal dan transmigran maju bersama-sama. (Ian)
Comment