Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Jumat, 08 September 2017 |
KalbarOnline, Kubu Raya – Pemerintah Provinsi Aceh juga belajar pengelolaan Konflik antara warga transmigran dengan warga lokal dari Kubu Raya. Ketua rombongan Pemerintah Prov Aceh, Rusdi mengatakan disamping mempelajari pengelolaan KTM, Pemerintah Prov Aceh juga mempelajari pengelolaan konflik yang timbul di lokasi transmigrasi, Kamis (7/9).
Menurutnya, Kubu Raya merupakan daerah yang sangat baik dalam penanganan konflik antara transmigran dengan warga lokal. Mengingat sampai saat ini di Kubu Raya tidak pernah terjadi konflik dengan kehadiran transmigran.
“Kita juga mempelajari cara Kubu Raya yang kita anggap sangat baik dalam pengelolaan persoalan yang timbul dengan kehadiran transmigran. Sejauh ini di Kubu Raya tidak pernah terjadi konflik antara warga lokal dengan transmigran. Berbeda dengan Aceh, yang pernah mengalami konflik,” ujar Rusdi.
Sementara Wakil Bupati Kubu Raya, Hermanus mengatakan Kubu Raya terdiri dari berbagai etnis dan budaya yang tetap harmonis. Upaya yang dilakukan adalah pendekatan oleh tokoh-tokoh masyarakat dan tokoh adat yang ada ditengah masyarakat.
“Kita bersyukur bahwa di daerah kita ini tidak pernah terjadi konflik antara kelompok masyarakat. Baik antara warga trans dengan warga lokal. Ini membuktikan bahwa masyarakat kita adalah masyarakat yang sangat harmonis. Saling menghargai dan menghormati satu sama lain. Dan Kubu Raya merupakan daerah yang sangat heterogen,” ujar Hermanus.
Dikatakan, Hermanus dengan kehadiran transmigran dimasyarakat juga dapat memotivasi masyarakat lokal untuk ikut serta bertumbuh bersama masyarakat transmigrasi. Baik dalam meningkatkan kualitas pertanian dan kegiatan lainnya oleh transmigran. Masyarakat lokal turut belajar dari transmigran yang sudah berhasil. Sehingga masyarakar lokal dan transmigran maju bersama-sama. (Ian)
KalbarOnline, Kubu Raya – Pemerintah Provinsi Aceh juga belajar pengelolaan Konflik antara warga transmigran dengan warga lokal dari Kubu Raya. Ketua rombongan Pemerintah Prov Aceh, Rusdi mengatakan disamping mempelajari pengelolaan KTM, Pemerintah Prov Aceh juga mempelajari pengelolaan konflik yang timbul di lokasi transmigrasi, Kamis (7/9).
Menurutnya, Kubu Raya merupakan daerah yang sangat baik dalam penanganan konflik antara transmigran dengan warga lokal. Mengingat sampai saat ini di Kubu Raya tidak pernah terjadi konflik dengan kehadiran transmigran.
“Kita juga mempelajari cara Kubu Raya yang kita anggap sangat baik dalam pengelolaan persoalan yang timbul dengan kehadiran transmigran. Sejauh ini di Kubu Raya tidak pernah terjadi konflik antara warga lokal dengan transmigran. Berbeda dengan Aceh, yang pernah mengalami konflik,” ujar Rusdi.
Sementara Wakil Bupati Kubu Raya, Hermanus mengatakan Kubu Raya terdiri dari berbagai etnis dan budaya yang tetap harmonis. Upaya yang dilakukan adalah pendekatan oleh tokoh-tokoh masyarakat dan tokoh adat yang ada ditengah masyarakat.
“Kita bersyukur bahwa di daerah kita ini tidak pernah terjadi konflik antara kelompok masyarakat. Baik antara warga trans dengan warga lokal. Ini membuktikan bahwa masyarakat kita adalah masyarakat yang sangat harmonis. Saling menghargai dan menghormati satu sama lain. Dan Kubu Raya merupakan daerah yang sangat heterogen,” ujar Hermanus.
Dikatakan, Hermanus dengan kehadiran transmigran dimasyarakat juga dapat memotivasi masyarakat lokal untuk ikut serta bertumbuh bersama masyarakat transmigrasi. Baik dalam meningkatkan kualitas pertanian dan kegiatan lainnya oleh transmigran. Masyarakat lokal turut belajar dari transmigran yang sudah berhasil. Sehingga masyarakar lokal dan transmigran maju bersama-sama. (Ian)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini