Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Kamis, 14 September 2017 |
Janda Asal Desa Tabuk Hulu, Butuh Perhatian Semua Pihak
KalbarOnline, Sekadau – Seorang janda satu anak yang bernama Kartini (50), warga Desa Tabuk Hulu, Kecamatan Belitang Hulu bertahun-tahun tinggal sendirian di gubuk tua yang secara fisik dikatakan tak layak untuk dihuni.
Gubuk beralaskan lantai papan tersebut tampak terlihat sudah lapuk di makan usia.
Meski memiliki nama yang sama dengan Pahlawan dari kaum wanita yakni R.A Kartini, namun memiliki nasib yang jauh berbeda.
Kartini di Desa Tabuk Hulu ini tinggal di rumah reyot dari kayu seluas kira-kira 4x5 meter.
Di dalam rumah itu, Kartini menjalani sisa hidupnya sehari-hari sendirian. Ia ditemani ayam sebagai teman peliharaannya.
Di dalam rumah, hanya ada satu tikar kusam yang diletakkan tepat di depan pintu. Di dalam ruangan itu juga digunakan sebagai dapur. Tungku dari batu saja, ditumpuk dijadikan alat untuk ia memasak.
Ibu Kartini diketahui tak sanggup memperbaiki rumahnya karena tak punya penghasilan. Untuk menafkahi hidupnya, nenek sebatangkara itu menggantungkan bantuan dari para tetangganya. Sehari-hari, dia hanya bekerja bertani ladang dan cari upah kerja sebagai buruh sawit.
Jalak, warga setempat mengatakan kepada awak media, memohon bantuan agar kondisi ibu Kartini ini dapat diketahui oleh para dermawan-dermawan yang sudi menyumbangkan baik materi maupun moril.
“Mohon bantuannya bang. Insha Allah, kami bantu buatkan surat bahwa yang bersangkutan tinggal di sana sudah puluhan tahun. Kalau tidak dibantu, rumahnya tak bisa dibedah,” tukasnya. (Mus)
Janda Asal Desa Tabuk Hulu, Butuh Perhatian Semua Pihak
KalbarOnline, Sekadau – Seorang janda satu anak yang bernama Kartini (50), warga Desa Tabuk Hulu, Kecamatan Belitang Hulu bertahun-tahun tinggal sendirian di gubuk tua yang secara fisik dikatakan tak layak untuk dihuni.
Gubuk beralaskan lantai papan tersebut tampak terlihat sudah lapuk di makan usia.
Meski memiliki nama yang sama dengan Pahlawan dari kaum wanita yakni R.A Kartini, namun memiliki nasib yang jauh berbeda.
Kartini di Desa Tabuk Hulu ini tinggal di rumah reyot dari kayu seluas kira-kira 4x5 meter.
Di dalam rumah itu, Kartini menjalani sisa hidupnya sehari-hari sendirian. Ia ditemani ayam sebagai teman peliharaannya.
Di dalam rumah, hanya ada satu tikar kusam yang diletakkan tepat di depan pintu. Di dalam ruangan itu juga digunakan sebagai dapur. Tungku dari batu saja, ditumpuk dijadikan alat untuk ia memasak.
Ibu Kartini diketahui tak sanggup memperbaiki rumahnya karena tak punya penghasilan. Untuk menafkahi hidupnya, nenek sebatangkara itu menggantungkan bantuan dari para tetangganya. Sehari-hari, dia hanya bekerja bertani ladang dan cari upah kerja sebagai buruh sawit.
Jalak, warga setempat mengatakan kepada awak media, memohon bantuan agar kondisi ibu Kartini ini dapat diketahui oleh para dermawan-dermawan yang sudi menyumbangkan baik materi maupun moril.
“Mohon bantuannya bang. Insha Allah, kami bantu buatkan surat bahwa yang bersangkutan tinggal di sana sudah puluhan tahun. Kalau tidak dibantu, rumahnya tak bisa dibedah,” tukasnya. (Mus)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini