Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Senin, 02 Oktober 2017 |
Bupati: KB Bukan Hanya Fokus Pada Dua Anak Cukup, Tapi Bagaimana Keluarga Berkomitmen Membina Rumah Tangga Berkualitas
KalbarOnline, Sambas – Tingginya angka perceraian Sambas harus disiasati dengan beragam metode atau cara. Program Keluarga Berencana dengan jargonnya ‘Dua Anak Cukup’ sekilas tidak memiliki relevansi atau keterkaitan yang erat dengan angka perceraian.
Namun, bagi Bupati Atbah Romin Suhaili Lc, KB dan memutus angka perceraian di Sambas memiliki keterkaitan yang kuat.
Penegasan itu disampaikan Atbah saat mencanangkan Kampung KB ketiga di tahun 2017, tepatnya di Desa Serumpun, Kecamatan Salatiga, beberapa waktu lalu.
Program KB harus bisa memutus mata rantai panjangnya kasus perceraian di Sambas.
“Program KB sebagaimana kita ketahui bersama, KB merupakan kependekan dari kepanjangan Keluarga Berencana. Dalam Mars KB disebutkan dengan KB terciptanya kondisi keluarga yang bahagia. Inilah yang harus kita sepakati bersama, dengan menggalakkan Program Keluarga yang Berencana, melahirkan kebahagiaan didalam keluarga, artinya komunikasi membaik. Tidak ada perselisihan, tidak ada perceraian,” jelasnya.
Menurut Atbah, Program Keluarga Berencana harus disukseskan, bukan hanya fokus pada dua anak cukup. Tetapi bagaimana sebuah keluarga memiliki komitmen dan kesepakatan dalam membina rumah tangga yang berkualitas.
“Dengan Program Keluarga Berencana, kita semua harus memiliki perencanaan yang baik untuk pendidikan anggota keluarga kita, ekonominya, hingga kesehatannya. Inilah seyogyanya perencanaan yang baik dalam keluarga, sehingga terciptalah harmonisasi dalam keluarga,” terang Atbah.
Atbah mengungkapkan, kasus perceraian di Kabupaten Sambas cukup mengkhawatirkan. Menurutnya, fenomena itu banyak disebabkan karena kasus selingkuh atau suami nikah lagi.
“Bercerai itu memang dibolehkan, tetapi Allah membencinya. Jadi bagaimana komitmen kampung KB ini mampu menekan angka perceraian di Sambas. Bantu Pemkab Sambas menciptakan keluarga-keluarga yang berkualitas, keluarga yang harmonis dengan program keluarga berencana ini, rencanakan dengan baik,” tandasnya. (Mur/Hms)
Bupati: KB Bukan Hanya Fokus Pada Dua Anak Cukup, Tapi Bagaimana Keluarga Berkomitmen Membina Rumah Tangga Berkualitas
KalbarOnline, Sambas – Tingginya angka perceraian Sambas harus disiasati dengan beragam metode atau cara. Program Keluarga Berencana dengan jargonnya ‘Dua Anak Cukup’ sekilas tidak memiliki relevansi atau keterkaitan yang erat dengan angka perceraian.
Namun, bagi Bupati Atbah Romin Suhaili Lc, KB dan memutus angka perceraian di Sambas memiliki keterkaitan yang kuat.
Penegasan itu disampaikan Atbah saat mencanangkan Kampung KB ketiga di tahun 2017, tepatnya di Desa Serumpun, Kecamatan Salatiga, beberapa waktu lalu.
Program KB harus bisa memutus mata rantai panjangnya kasus perceraian di Sambas.
“Program KB sebagaimana kita ketahui bersama, KB merupakan kependekan dari kepanjangan Keluarga Berencana. Dalam Mars KB disebutkan dengan KB terciptanya kondisi keluarga yang bahagia. Inilah yang harus kita sepakati bersama, dengan menggalakkan Program Keluarga yang Berencana, melahirkan kebahagiaan didalam keluarga, artinya komunikasi membaik. Tidak ada perselisihan, tidak ada perceraian,” jelasnya.
Menurut Atbah, Program Keluarga Berencana harus disukseskan, bukan hanya fokus pada dua anak cukup. Tetapi bagaimana sebuah keluarga memiliki komitmen dan kesepakatan dalam membina rumah tangga yang berkualitas.
“Dengan Program Keluarga Berencana, kita semua harus memiliki perencanaan yang baik untuk pendidikan anggota keluarga kita, ekonominya, hingga kesehatannya. Inilah seyogyanya perencanaan yang baik dalam keluarga, sehingga terciptalah harmonisasi dalam keluarga,” terang Atbah.
Atbah mengungkapkan, kasus perceraian di Kabupaten Sambas cukup mengkhawatirkan. Menurutnya, fenomena itu banyak disebabkan karena kasus selingkuh atau suami nikah lagi.
“Bercerai itu memang dibolehkan, tetapi Allah membencinya. Jadi bagaimana komitmen kampung KB ini mampu menekan angka perceraian di Sambas. Bantu Pemkab Sambas menciptakan keluarga-keluarga yang berkualitas, keluarga yang harmonis dengan program keluarga berencana ini, rencanakan dengan baik,” tandasnya. (Mur/Hms)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini