KalbarOnline, Kubu Raya – Sejumlah daerah di Kalimantan Barat menggelar kegiatan festival robo-robo serentak. Robo-robo setiap tahunnya diselenggarakan pada hari Rabu terakhir pada Bulan Saffar kalender Hijriah.
Pusat pelaksanaan berada di Kabupaten Mempawah, sedangkan di Kabupaten Kubu Raya ada tiga titik pelaksanaan festival robo-robo, Kecamatan Sungai Kakap, Teluk Pakedai dan Kecamatan Kubu.
Di Kecamatan Kubu, pelaksanaan dipusatkan di halaman keraton Raja Kubu Al-Idrus.
Raja Kubu, Sy Zulfi Bin Ismail Al-Idrus bersama Pangeran Mangku Negara, Sy Ibrahim Al-Idrus turut hadir. Mengawali festival robo-robo dengan makan saprahan berama seluruh masyarakat, tua muda, pria wanita tanpa terkecuali. , Rabu (15/11).
Raja Kubu, Sy Zulfi Bin Ismail Al-Idrus mengutarakan bahwa pelaksanaan festival robo-robo, merupakan kekayaan suatu daerah. Sebagai budaya, yang menjadikan karakteristik dari daerah tersebut. Serta menjadi pemersatu seluruh masyarakat tanpa memadang agama, etnis dan suku.
“Robo-robo adalah budaya untuk menunjukkan satu karakter daerah. Budaya juga untuk mengeratkan satu sama lainnya. Kita jadikan agenda tahunan ini, moment masyarakat dalam melestarikan budaya,” ujarnya.
Robo-robo Kecamatan Kubu tahun 2017 ini, memiliki keunikan tersendiri. Lantaran lebih meriah dari tahun-tahun sebelumnya. Agendanya, dilaksanakan selama sebulan penuh dari tanggal 15 November sampai 15 Desember 2017. Dengan sejumlah rangkaian, mengangkat seni dan budaya masyarakat, melalui lomba dan festival serta perlombaan sampan di areal sungai depan Keraton Kubu.
Sejumlah peserta turut memeriahkan lomba sampan. Dari berbagai kecamatan di Kabupaten Kubu Raya. Lomba sampannya dimulai usai peresmian pembukaan robo-robo oleh Raja Kubu Sy Zulfi Bin Ismalin Al-Idrus. Rangkaian lainnya, dari sisi ekonomi puluhan stand jualan masyarakat turut meramaikan acara robo-robo.
“Inilah agenda budaya daerah yang perlu terus kita lestarikan bersama. Semakin tahun kita upayakan terus meningkat. Saya sebagai pelaku seni sendiri berupaya untuk menggaungkan robo-robo hingga ke mancanegara,” Tekadnya.
Sy Zulfi Bin Ismail Al-Idrus merupakan raja Kubu ke 5. Tak luput dari terpaan dualisme di internal kerjaan. Namun, tak menjadi persoalan bagi kerajaan dan masyarakat selama muaranya, sama-sama untuk mengangkat Kubu.
“Semua kerajaan memiliki dualisme. Bahkan di seluruh dunia. Tidak masalah asalkan tujuannya sama. Kita fokus membangun daerah dan mengangkat budaya,” tegasnya.
Terpenting baginya adalah, melestarikan kebudayaan diantaranya melalui acara robo-robo. Kerajaan dan masyarakat punya peran penting.
“Tanpa ada berdaulatnya kerajaan Nusantara di NKRI ini termasuk kerajaan Kubu. Terkenal di tulisan buku Buya Hamka menyebutkan kerajaan Al-Qadrie dan Al-Idrus. Saya, hanya diangkat oleh keluarga karena dianggap mampu mengangkat Kubu. Sebenarnya saya tidak akan pernah mampu. Cuma saya harus berusaha,” tegasnya. (Ian)
Comment