Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Selasa, 28 November 2017 |
Akibat Terjangan Arus Deras Sungai Embaloh
KalbarOnline, Kapuas Hulu – Terjadinya longsor di Desa Martinus, Kecamatan Embaloh Hulu, Kabupaten Kapuas Hulu, mengancam pelayanan serta fasilitas pemerintah di kecamatan tersebut.
“Longsor di bibir Sungai Embaloh sepanjang kurang lebih 100 meter hanya berjarak tujuh hingga 10 meter lagi dari ruas jalan Mataso – Martinus,” kata Camat Embaloh Hulu, Hermanus Jamayung, Senin (27/11) kemarin.
Hermanus menerangkan bahwa ruas jalan Mataso - Martinus yaitu jalan Tamanggung L Kaso merupakan akses penghubung ke kecamatan.
“Jika jalan itu terputus maka sangat menganggu aktivitas baik pemerintahan maupun aktivitas masyarakat,” tuturnya.
Menurutnya, apabila kedepan terus longsor maka banyak bangunan dan fasilitas pemerintah yang terkena dampak.
“Seperti kantor camat, SMP, SD, tower telekomunikasi, CU, Koramil, semua rumah dinas di komplek kecamatan, Makam Pahlawan Penumpasan Paraku di Hulu Sungai Embaloh serta perumahan warga,” sebutnya.
“Longsor itu terjadi akibat terjangan arus air Sungai Embaloh,” terang Hermanus.
Kondisi tersebut, lanjut Hermanus, sudah sering kali disampaikan kepada Pemerintah Daerah, bahkan Kasatpol-PP yang membidangi penanggulangan bencana sudah melihat langsung kondisi tersebut.
Ia juga mengatakan bahwa hal tersebut sudah dibahas dalam Musyawarah rencana pembangunan (Musrembang) tahun lalu, agar ada pembangunan jalan alternatif dari Kantor Camat menembus lokasi tanah milik Pemda, namun usulan itu belum tertampung.
“Jalan alternatif dan penahan tebing atau barau sudah kami usulkan namun belum ada titik terang, sedangkan longsor itu terus terjadi,” tuturnya.
Ia berharap agar Pemda segera mengambil langkah dan perhatian serius terhadap kondisi bencana alam tersebut, karena itu dapat mengancam akses jalan dan fasilitas pemerintah lainnya termasuk pemukiman penduduk di wilayah tersebut.
Diketahui, Kecamatan Embaloh Hulu merupakan daerah yang berbatasan langsung dengan negara Malaysia dan termasuk lini satu daerah perbatasan Indonesia – Malaysia. (Ishaq)
Akibat Terjangan Arus Deras Sungai Embaloh
KalbarOnline, Kapuas Hulu – Terjadinya longsor di Desa Martinus, Kecamatan Embaloh Hulu, Kabupaten Kapuas Hulu, mengancam pelayanan serta fasilitas pemerintah di kecamatan tersebut.
“Longsor di bibir Sungai Embaloh sepanjang kurang lebih 100 meter hanya berjarak tujuh hingga 10 meter lagi dari ruas jalan Mataso – Martinus,” kata Camat Embaloh Hulu, Hermanus Jamayung, Senin (27/11) kemarin.
Hermanus menerangkan bahwa ruas jalan Mataso - Martinus yaitu jalan Tamanggung L Kaso merupakan akses penghubung ke kecamatan.
“Jika jalan itu terputus maka sangat menganggu aktivitas baik pemerintahan maupun aktivitas masyarakat,” tuturnya.
Menurutnya, apabila kedepan terus longsor maka banyak bangunan dan fasilitas pemerintah yang terkena dampak.
“Seperti kantor camat, SMP, SD, tower telekomunikasi, CU, Koramil, semua rumah dinas di komplek kecamatan, Makam Pahlawan Penumpasan Paraku di Hulu Sungai Embaloh serta perumahan warga,” sebutnya.
“Longsor itu terjadi akibat terjangan arus air Sungai Embaloh,” terang Hermanus.
Kondisi tersebut, lanjut Hermanus, sudah sering kali disampaikan kepada Pemerintah Daerah, bahkan Kasatpol-PP yang membidangi penanggulangan bencana sudah melihat langsung kondisi tersebut.
Ia juga mengatakan bahwa hal tersebut sudah dibahas dalam Musyawarah rencana pembangunan (Musrembang) tahun lalu, agar ada pembangunan jalan alternatif dari Kantor Camat menembus lokasi tanah milik Pemda, namun usulan itu belum tertampung.
“Jalan alternatif dan penahan tebing atau barau sudah kami usulkan namun belum ada titik terang, sedangkan longsor itu terus terjadi,” tuturnya.
Ia berharap agar Pemda segera mengambil langkah dan perhatian serius terhadap kondisi bencana alam tersebut, karena itu dapat mengancam akses jalan dan fasilitas pemerintah lainnya termasuk pemukiman penduduk di wilayah tersebut.
Diketahui, Kecamatan Embaloh Hulu merupakan daerah yang berbatasan langsung dengan negara Malaysia dan termasuk lini satu daerah perbatasan Indonesia – Malaysia. (Ishaq)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini