Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Kamis, 30 November 2017 |
Tak Hanya Membangun Fisik, Tetapi Juga Harus Berdayakan Masyarakat
KalbarOnline, Sintang – Wakil Bupati, Askiman, membuka sosialisasi program inovasi desa (PID) tahun 2017 di Balai Praja Komplek Kantor Bupati Sintang, Selasa (28/11).
Dalam kesempatan tersebut, Wabup Askiman menyampaikan bahwa perubahan yang terjadi di Indonesia selain membawa pada kehidupan masyarakat yang lebih baik, juga menimbulkan kendala tersendiri.
Salah satu kendala yang cukup banyak ditemui penyebabnya terjadi oleh sulitnya proses pemahaman ketentuan peraturan yang dikeluarkan pemerintah terkait dengan sistem tata kelola pemerintahan.
“Otonomi kita, pemberian kewenangan penuh kepada daerah untuk mengurus rumah tangganya masing-masing. Salah satunya terjadi perubahan mencolok pada peraturan pemerintahan desa,” ungkapnya.
Ditingkatan tersebut, menurutnya ada persoalan yang muncul, yaitu sulitnya memahami ketentuan aturan secara utuh, sehingga menimbulkan kebingungan aparatur desa.
“Apalagi ditambah bila terjadi pergantian perangkat desa, ini memanglah tidak mudah,” tuturnya.
Wabup menjelaskan, mengenai persoalan-persoalan lain yang harus dihadapi oleh pemerintah desa dalam menyelenggarakan rumah tangganya yakni terkait dengan tinggi rendahnya komitmen untuk membangun desa.
Hal lainnya, banyaknya dana yang masuk di desa namun tidak disertai dengan peningkatan kualitas personal masyarakatnya.
“Dalam keleluasannya mengatur dana desa, terlihat masih kurangnya kualitas perencanan pembangunan yang dibuat oleh aparatur desa kita. Rencana kerjanya lebih banyak membangun fisik, padahal kita mengharapkan upaya pemberdayaan masyarakat lebih ditingkatkan dengan menggali potensi desa dan membuka usaha bersama milik desa, seperti BUMDes,” tukasnya.
Sementara, Drs Saiful Noor selaku TA Program Pembangunan Peningkatan Mas3MD Kabupaten Sintang menyampaikan mengenai pelakasanaan program inovasi desa ini telah dilakukan oleh 13 kecamatan, sedangkan 1 kecamatan lagi sedang dalam proses pembentukan tim PIDnya.
“PID merupakan program yang dipetik dari hasil karya desa-desa yang didayagunakan sebagai pengetahuan secara meluas. ada semacam pertukaran informasi yang cocok dipraktekkan di masing-masing desa. Pada prinsipnya tujuan kegiatan ini untuk meningkatkan kualitas penggunaan dana yang peka terhadap kebutuhan masyarakat desa,” imbuhnya.
“Kegiatan ini juga bertujuan untuk membangun kapasitas desa dalam membangun perekonomian masyarakat desa melalui peningkatan pendapatan perdesaan yang sesuai dengan potensi desa,” tandasnya.
Kegiatan ini dihadiri oleh lebih dari 50 peserta. Turut hadir dalam acara ini sejumlah camat dan beberapa perwakilan dari instansi terkait. (Sg/Hms)
Tak Hanya Membangun Fisik, Tetapi Juga Harus Berdayakan Masyarakat
KalbarOnline, Sintang – Wakil Bupati, Askiman, membuka sosialisasi program inovasi desa (PID) tahun 2017 di Balai Praja Komplek Kantor Bupati Sintang, Selasa (28/11).
Dalam kesempatan tersebut, Wabup Askiman menyampaikan bahwa perubahan yang terjadi di Indonesia selain membawa pada kehidupan masyarakat yang lebih baik, juga menimbulkan kendala tersendiri.
Salah satu kendala yang cukup banyak ditemui penyebabnya terjadi oleh sulitnya proses pemahaman ketentuan peraturan yang dikeluarkan pemerintah terkait dengan sistem tata kelola pemerintahan.
“Otonomi kita, pemberian kewenangan penuh kepada daerah untuk mengurus rumah tangganya masing-masing. Salah satunya terjadi perubahan mencolok pada peraturan pemerintahan desa,” ungkapnya.
Ditingkatan tersebut, menurutnya ada persoalan yang muncul, yaitu sulitnya memahami ketentuan aturan secara utuh, sehingga menimbulkan kebingungan aparatur desa.
“Apalagi ditambah bila terjadi pergantian perangkat desa, ini memanglah tidak mudah,” tuturnya.
Wabup menjelaskan, mengenai persoalan-persoalan lain yang harus dihadapi oleh pemerintah desa dalam menyelenggarakan rumah tangganya yakni terkait dengan tinggi rendahnya komitmen untuk membangun desa.
Hal lainnya, banyaknya dana yang masuk di desa namun tidak disertai dengan peningkatan kualitas personal masyarakatnya.
“Dalam keleluasannya mengatur dana desa, terlihat masih kurangnya kualitas perencanan pembangunan yang dibuat oleh aparatur desa kita. Rencana kerjanya lebih banyak membangun fisik, padahal kita mengharapkan upaya pemberdayaan masyarakat lebih ditingkatkan dengan menggali potensi desa dan membuka usaha bersama milik desa, seperti BUMDes,” tukasnya.
Sementara, Drs Saiful Noor selaku TA Program Pembangunan Peningkatan Mas3MD Kabupaten Sintang menyampaikan mengenai pelakasanaan program inovasi desa ini telah dilakukan oleh 13 kecamatan, sedangkan 1 kecamatan lagi sedang dalam proses pembentukan tim PIDnya.
“PID merupakan program yang dipetik dari hasil karya desa-desa yang didayagunakan sebagai pengetahuan secara meluas. ada semacam pertukaran informasi yang cocok dipraktekkan di masing-masing desa. Pada prinsipnya tujuan kegiatan ini untuk meningkatkan kualitas penggunaan dana yang peka terhadap kebutuhan masyarakat desa,” imbuhnya.
“Kegiatan ini juga bertujuan untuk membangun kapasitas desa dalam membangun perekonomian masyarakat desa melalui peningkatan pendapatan perdesaan yang sesuai dengan potensi desa,” tandasnya.
Kegiatan ini dihadiri oleh lebih dari 50 peserta. Turut hadir dalam acara ini sejumlah camat dan beberapa perwakilan dari instansi terkait. (Sg/Hms)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini