KalbarOnline, Sanggau – Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Wilayah Perbatasan Entikong, menggelar kuliah umum yang menghadirkan Bupati Sanggau, Paolus Hadi, Selasa (12/12) lalu.
Dalam kesempatan tersebut, Bupati Sanggau, Paolus Hadi berkesempatan memberikan kuliah umum kepada para mahasiswa maupun peserta dan tamu undangan yang hadir.
Ketua Yayasan Kelungkung, Dr Clarry Sada, M Pd, dalam sambutannya mengatakan bahwa kegiatan ini mengangkat tema “Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten Sanggau Melalui Pendidikan Tinggi”.
Ia mengatakan bahwa tahun 2018 Kampus STKIP Melawi yang berlokasi di Wilayah Perbatasan Entikong akan dilakukan pemisahan sehingga STKIP Wilayah Perbatasan Berdiri Sendiri, Punya Nama Sendiri.
“Disamping itu, Mahasiswa yang kuliah di Kampus STKIP ini adalah masyarakat yang tersebar di wilayah perbatasan, baik itu masyarakat dari wilayah kecamatan Kembayan, Beduai, Sekayam, Noyan dan Entikong,” terangnya.
Pihak yayasan merasa terbantu atas dukungan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat maupun Pemerintah Daerah Kabupaten Sanggau.
“Kami harapkan dengan adanya kampus ini masyarakat khususnya mahasiswa agar memperoleh pengetahuan yang mempuni sehingga berdaya saing terhadap daerah lainnya,” harapnya.
Sementara, Sekda Provinsi Kalbar, M Zeet Hamdy Assovie saat membuka kegiatan mengatakan bahwa Pemprov Kalbar menyambut baik terhadap kuliah umum ini, dengan demikian tentu agar masyarakat perbatasan khususnya mahasiswa dapat menambah pengetahuan.
“Kemudian pemprov juga menyambut baik terhadap pengubahan nama kampus kedepan, karena kampus ini sebagai beranda depan guna mewakili indonesia di wilayah perbatasan,” ucapnya.
Ia juga mengatakan bahwa Pemprov berkeinginan agar kampus ini setara dengan kampus-kampus lainnya, mahasiswa diharapkan jangan minder dan jangan merasa kecil hati terhadap mahasiswa kampus lain.
“Namun harus percaya diri bisa bersaing dengan yang lainnya, jangan mudah menyerah, jangan banyak mengeluh, teruslah mengasah otak dengan banyak belajar sehingga ilmu pengetahuan dapat dimiliki dan berdaya saing tinggi,” pesannya.
Sementara, Bupati Sanggau, Paolus Hadi saat menyampaikan materinya mengatakan bahwa masih rendahnya rata-rata lama sekolah masyarakat di Kabupaten Sanggau yaitu 6,92 tahun (2016), kemudian masih rendahnya harapan lama sekolah masyarakat di Kabupaten Sanggau yaitu 11,05 tahun (2016) serta masih rendahnya IPM Kabupaten Sanggau yaitu 63,90 (tahun 2016).
“Kemudian masih rendahnya jumlah masyarakat Sanggau yang mengenyam pendidikan sampai jenjang perguruan tinggi yaitu 3,29% sama dengan 16.835 orang,” terangnya.
Maka dari itu, lanjutnya, perlu ada kebijakan serta upaya yang terencana dan serius untuk peningkatan kualitas pendidikan di Kabupaten Sanggau dari hilir sampai ke hulu yaitu dengan cara menggalakkan program pendidikan anak usia dini sampai merealisasikan pendirian perguruan tinggi.
“Kebijakan untuk sanggau Pintar mendorong pertumbuhan pendapatan asli daerah (PAD) untuk menunjang danas pendidikan, penetapan jam belajar pukul 18.30 Wib sampai 19.30 Wib setiap hari, program satu paud satu desa (163 desa 6 kelurahan) juga mengangkat guru tenaga kontrak daerah,” paparnya.
Selain itu, upaya pendirian perguruan tinggi kerjasama pengembangan SDM dengan berbagai PT (Unitri, Untan, Unnes, Unesa, Poltekkes, SPP/SPMA, UGM dan Univ, Brawijaya, STKIP Melawi Entikong). (Leo/Hms)
Comment