Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Senin, 03 September 2018 |
KalbarOnline,
Pontianak – Kapolda Kalbar Irjen Pol Drs. Didi Haryono, SH., MH memberikan
kuliah umum kepada mahasiswa baru program Magister Ilmu Hukum angkatan XVIII
Fakultas Hukum Universitas Tanjungpura Pontianak 2018/2019, yang berlangsung di
Aula PMIH Untan Pontianak, Minggu (2/9/2018).
Dekan Fakultas Hukum Untan, Dr. Sy. Hasyim Azizurrahman
S.H., M.Hum dan Ketua Program Magister Hukum memberikan sedikit kata sambutan
sekaligus membuka pelaksanaan kuliah umum bagi 106 mahasiswa baru program Magister
Ilmu Hukum angkatan XVIII Fakultas Hukum Universitas Tanjungpura Pontianak T.A
2018/2019.

Kapolda memberikan kuliah umum yang bertemakan strategi
Polda Kalbar menjaga kondusifitas Kamtibmas dan mencegah radikalisme di era globalisasi
guna mendukung pembangunan daerah Provinsi Kalbar.
“Tidak ada sekolah yang tidak ada hasilnya. Hasilnya pasti
ada saja, tentunya pasti ada kredit poin dengan kita telah menyelesaikan suatu
pendidikan. Kredit poin itu lah menjadi kompetesi yang akan membantu kita
nantinya dalam menempuh jenjang pendidikan selanjutnya, yang lebih tinggi,” kata
Kapolda mengawali materinya.
Materi perkuliahan ini dimaksudkan sebagai bahan referensi
bagi para mahasiswa Magister Ilmu Hukum dan siapa saja yang ingin memahami
strategi yang diterapkan oleh Polda Kalbar dalam menjaga kondusifitas Kamtibmas
dan menangkal radikalisme guna mendukung pembangunan daerah.
“Adapun tujuannya adalah untuk membangun kesepahaman tentang
bagaimana mensikapi lingkungan strategik Provinsi Kalbar serta berbagai jenis
gangguan Kamtibmas,” kata Kapolda.
Diharapkan, para mahasiswa dan pembaca lainnya memiliki
semangat dan wawasan kebangsaan untuk sebagai mitra Polda Kalbar. Itu dilakukan
dalam rangka meningkatkan daya tangkal, daya cegah, daya penanggulangan, serta
daya rehabilitasi terhadap berbagai jenis gangguan Kamtibmas yang bersifat
radikal guna mendukung pembangunan Kalbar.
Banyak hal yang disampaikan Kapolda Kalbar, satu diantaranya
mengenai isu kebhinekaan.
“Situasi nasional sangat dipengaruhi oleh perkembangan
internasional dan regional. Isu kebhinekaan dan intoleransi tiba-tiba menjadi
atensi semua pihak. Keutuhan NKRI tengah mendapat ujian melalui momentum pesta
demokrasi, penegakkan hukum, serta hubungan luar negeri,” tukas Kapolda.
Jenderal bintang dua ini menjelaskan masyarakat Indonesia
khususnya para netizen di media-media sosial, seperti terpolarisasi menjadi
beberapa kelompok. Polarisasi ini disadari atau tidak merupakan warisan dari
ajang pesta demokrasi beberapa waktu lalu dan sekarang mulai menghangat
kembali. Kemudian berkembang menjadi polarisasi kelompok masyarakat yang mendukung
pemerintah, dan yang tidak.
“Situasi semakin rumit ketika perhelatan pesta demokrasi
melalui pemilu ini seakan menjadi batu loncatan untuk melanjutkan polarisasi
dukungan. Perkembangan media sosial dengan netizennya, menjadi etalase
bagaimana situasi politik memberikan pengaruh kuat pada cara berpikir sebagian
masyarakat Indonesia. Situasi nasional diwarnai dengan isu-isu keagamaan, suku
dan ras yang sangat rawan bagi keutuhan NKRI serta semangat kebhinekaan yang
selama ini dijaga,” imbuh Kapolda. (*/Fai)
KalbarOnline,
Pontianak – Kapolda Kalbar Irjen Pol Drs. Didi Haryono, SH., MH memberikan
kuliah umum kepada mahasiswa baru program Magister Ilmu Hukum angkatan XVIII
Fakultas Hukum Universitas Tanjungpura Pontianak 2018/2019, yang berlangsung di
Aula PMIH Untan Pontianak, Minggu (2/9/2018).
Dekan Fakultas Hukum Untan, Dr. Sy. Hasyim Azizurrahman
S.H., M.Hum dan Ketua Program Magister Hukum memberikan sedikit kata sambutan
sekaligus membuka pelaksanaan kuliah umum bagi 106 mahasiswa baru program Magister
Ilmu Hukum angkatan XVIII Fakultas Hukum Universitas Tanjungpura Pontianak T.A
2018/2019.

Kapolda memberikan kuliah umum yang bertemakan strategi
Polda Kalbar menjaga kondusifitas Kamtibmas dan mencegah radikalisme di era globalisasi
guna mendukung pembangunan daerah Provinsi Kalbar.
“Tidak ada sekolah yang tidak ada hasilnya. Hasilnya pasti
ada saja, tentunya pasti ada kredit poin dengan kita telah menyelesaikan suatu
pendidikan. Kredit poin itu lah menjadi kompetesi yang akan membantu kita
nantinya dalam menempuh jenjang pendidikan selanjutnya, yang lebih tinggi,” kata
Kapolda mengawali materinya.
Materi perkuliahan ini dimaksudkan sebagai bahan referensi
bagi para mahasiswa Magister Ilmu Hukum dan siapa saja yang ingin memahami
strategi yang diterapkan oleh Polda Kalbar dalam menjaga kondusifitas Kamtibmas
dan menangkal radikalisme guna mendukung pembangunan daerah.
“Adapun tujuannya adalah untuk membangun kesepahaman tentang
bagaimana mensikapi lingkungan strategik Provinsi Kalbar serta berbagai jenis
gangguan Kamtibmas,” kata Kapolda.
Diharapkan, para mahasiswa dan pembaca lainnya memiliki
semangat dan wawasan kebangsaan untuk sebagai mitra Polda Kalbar. Itu dilakukan
dalam rangka meningkatkan daya tangkal, daya cegah, daya penanggulangan, serta
daya rehabilitasi terhadap berbagai jenis gangguan Kamtibmas yang bersifat
radikal guna mendukung pembangunan Kalbar.
Banyak hal yang disampaikan Kapolda Kalbar, satu diantaranya
mengenai isu kebhinekaan.
“Situasi nasional sangat dipengaruhi oleh perkembangan
internasional dan regional. Isu kebhinekaan dan intoleransi tiba-tiba menjadi
atensi semua pihak. Keutuhan NKRI tengah mendapat ujian melalui momentum pesta
demokrasi, penegakkan hukum, serta hubungan luar negeri,” tukas Kapolda.
Jenderal bintang dua ini menjelaskan masyarakat Indonesia
khususnya para netizen di media-media sosial, seperti terpolarisasi menjadi
beberapa kelompok. Polarisasi ini disadari atau tidak merupakan warisan dari
ajang pesta demokrasi beberapa waktu lalu dan sekarang mulai menghangat
kembali. Kemudian berkembang menjadi polarisasi kelompok masyarakat yang mendukung
pemerintah, dan yang tidak.
“Situasi semakin rumit ketika perhelatan pesta demokrasi
melalui pemilu ini seakan menjadi batu loncatan untuk melanjutkan polarisasi
dukungan. Perkembangan media sosial dengan netizennya, menjadi etalase
bagaimana situasi politik memberikan pengaruh kuat pada cara berpikir sebagian
masyarakat Indonesia. Situasi nasional diwarnai dengan isu-isu keagamaan, suku
dan ras yang sangat rawan bagi keutuhan NKRI serta semangat kebhinekaan yang
selama ini dijaga,” imbuh Kapolda. (*/Fai)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini