Pontianak    

Berikan Kuliah Umum, Kapolda Paparkan Strategi Jaga Kamtibmas dan Cegah Radikalisme

Oleh : Jauhari Fatria
Senin, 03 September 2018
WhatsApp Icon
Ukuran Font
Kecil Besar

KalbarOnline,

Pontianak – Kapolda Kalbar Irjen Pol Drs. Didi Haryono, SH., MH memberikan

kuliah umum kepada mahasiswa baru program Magister Ilmu Hukum angkatan XVIII

Fakultas Hukum Universitas Tanjungpura Pontianak 2018/2019, yang berlangsung di

Aula PMIH Untan Pontianak, Minggu (2/9/2018).

Dekan Fakultas Hukum Untan, Dr. Sy. Hasyim Azizurrahman

S.H., M.Hum dan Ketua Program Magister Hukum memberikan sedikit kata sambutan

sekaligus membuka pelaksanaan kuliah umum bagi 106 mahasiswa baru program Magister

Ilmu Hukum angkatan XVIII Fakultas Hukum Universitas Tanjungpura Pontianak T.A

2018/2019.

Kapolda memberikan kuliah umum yang bertemakan strategi

Polda Kalbar menjaga kondusifitas Kamtibmas dan mencegah radikalisme di era globalisasi

guna mendukung pembangunan daerah Provinsi Kalbar.

“Tidak ada sekolah yang tidak ada hasilnya. Hasilnya pasti

ada saja, tentunya pasti ada kredit poin dengan kita telah menyelesaikan suatu

pendidikan. Kredit poin itu lah menjadi kompetesi yang akan membantu kita

nantinya dalam menempuh jenjang pendidikan selanjutnya, yang lebih tinggi,” kata

Kapolda mengawali materinya.

Materi perkuliahan ini dimaksudkan sebagai bahan referensi

bagi para mahasiswa Magister Ilmu Hukum dan siapa saja yang ingin memahami

strategi yang diterapkan oleh Polda Kalbar dalam menjaga kondusifitas Kamtibmas

dan menangkal radikalisme guna mendukung pembangunan daerah.

“Adapun tujuannya adalah untuk membangun kesepahaman tentang

bagaimana mensikapi lingkungan strategik Provinsi Kalbar serta berbagai jenis

gangguan Kamtibmas,” kata Kapolda.

Diharapkan, para mahasiswa dan pembaca lainnya memiliki

semangat dan wawasan kebangsaan untuk sebagai mitra Polda Kalbar. Itu dilakukan

dalam rangka meningkatkan daya tangkal, daya cegah, daya penanggulangan, serta

daya rehabilitasi terhadap berbagai jenis gangguan Kamtibmas yang bersifat

radikal guna mendukung pembangunan Kalbar.

Banyak hal yang disampaikan Kapolda Kalbar, satu diantaranya

mengenai isu kebhinekaan.

“Situasi nasional sangat dipengaruhi oleh perkembangan

internasional dan regional. Isu kebhinekaan dan intoleransi tiba-tiba menjadi

atensi semua pihak. Keutuhan NKRI tengah mendapat ujian melalui momentum pesta

demokrasi, penegakkan hukum, serta hubungan luar negeri,” tukas Kapolda.

Jenderal bintang dua ini menjelaskan masyarakat Indonesia

khususnya para netizen di media-media sosial, seperti terpolarisasi menjadi

beberapa kelompok. Polarisasi ini disadari atau tidak merupakan warisan dari

ajang pesta demokrasi beberapa waktu lalu dan sekarang mulai menghangat

kembali. Kemudian berkembang menjadi polarisasi kelompok masyarakat yang mendukung

pemerintah, dan yang tidak.

“Situasi semakin rumit ketika perhelatan pesta demokrasi

melalui pemilu ini seakan menjadi batu loncatan untuk melanjutkan polarisasi

dukungan. Perkembangan media sosial dengan netizennya, menjadi etalase

bagaimana situasi politik memberikan pengaruh kuat pada cara berpikir sebagian

masyarakat Indonesia. Situasi nasional diwarnai dengan isu-isu keagamaan, suku

dan ras yang sangat rawan bagi keutuhan NKRI serta semangat kebhinekaan yang

selama ini dijaga,” imbuh Kapolda. (*/Fai)

Artikel Selanjutnya
Bupati dan Wabup Sekadau Hadiri KB-Kes Bhayangkara dan Pencanangan Kampung KB di Desa Tanjung
Senin, 03 September 2018
Artikel Sebelumnya
Gandeng IMI, Panitia HUT RI ke-73 Air Upas Gelar Even Motorcross Perdana
Senin, 03 September 2018

Berita terkait