Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Senin, 08 Januari 2018 |
KalbarOnline, Pontianak – Isu brutal yang selama ini terjadi di dunia perpolitikan Kalbar, berakhir klimaks usai Megawati Soekarnoputeri mengumumkan nama Karolin Margret Natasa dan Suryadman Gidot sebagai Cagub dan Cawagub Kalbar di Pilgub Kalbar 2018.
Sebelum rekomendasi DPP PDI Perjuangan bagi Kalbar keluar, begitu banyak isu-isu liar ‘bersliweran’. Mulai dari PDI Perjuangan hanya mengambil nomor dua atau tidak mencalonkan kader internal, tidak mengusung Karolin atau mengusung Lasarus, PDIP Kalbar retak, bahkan isu yang paling liar yakni Cornelis dan Karolin akan pindah ke Gerindra apabila Karolin tidak diusung PDIP di Pilgub 2018.
Dilansir dari Tribunnews.com, Pengamat komunikasi politik dari Universitas Indonesia (UI) Dr Ari Junaedi mengungkap, sejak awal sudah memprediksikan rekomendasi PDI Perjuangan akan diberikan kepada pasangan Karolin Margret Natasa - Suryadman Gidot. Menurutnya, putusan partai besutan Megawati sangat mempengaruhi pertarungan di Kalbar.
“Dengan bersatunya PDI Perjuangan dan Demokrat di Kalbar maka kehadiran calon pasangan menjadi makin mengerucut menjadi tiga pasang saja di luar munculnya calon independen. Berkoalisinya PDI Perjuangan dengan Demokrat juga menunjukkan keharmonisan pendukung Megawati dan pendukung SBY di akar rumput tidak ada masalah,” ungkap Ari Junaedi, Senin (8/1/2018).
“Ini menjadi modal awal pijakan "kemesraan" PDI Perjuangan dengan Demokrat,” kata Ari Junaedi.
Menurut Ari Junaedi, dengan dijodohkannya Karolin yang masih menjabat Bupati Landak dengan Gidot yang masih memegang Bupati Bengkayang menjadi duo yang menakutkan di Kalbar Idol.
Dari semua survei yang pernah digelar jelang pendaftaran pasangan calon kepala daerah di KPUD Kalbar tanggal 8 Januari 2017, lanjutnya, semua simulasi para calon menempatkan pasangan Karol-Gidot sebagai jawara.
“Oleh karena itu munculnya duet Karolin-Gidot yang berdarah muda, sangat menjanjikan ketimbang calon-calon yang lain,” tandasnya. (Rock)
KalbarOnline, Pontianak – Isu brutal yang selama ini terjadi di dunia perpolitikan Kalbar, berakhir klimaks usai Megawati Soekarnoputeri mengumumkan nama Karolin Margret Natasa dan Suryadman Gidot sebagai Cagub dan Cawagub Kalbar di Pilgub Kalbar 2018.
Sebelum rekomendasi DPP PDI Perjuangan bagi Kalbar keluar, begitu banyak isu-isu liar ‘bersliweran’. Mulai dari PDI Perjuangan hanya mengambil nomor dua atau tidak mencalonkan kader internal, tidak mengusung Karolin atau mengusung Lasarus, PDIP Kalbar retak, bahkan isu yang paling liar yakni Cornelis dan Karolin akan pindah ke Gerindra apabila Karolin tidak diusung PDIP di Pilgub 2018.
Dilansir dari Tribunnews.com, Pengamat komunikasi politik dari Universitas Indonesia (UI) Dr Ari Junaedi mengungkap, sejak awal sudah memprediksikan rekomendasi PDI Perjuangan akan diberikan kepada pasangan Karolin Margret Natasa - Suryadman Gidot. Menurutnya, putusan partai besutan Megawati sangat mempengaruhi pertarungan di Kalbar.
“Dengan bersatunya PDI Perjuangan dan Demokrat di Kalbar maka kehadiran calon pasangan menjadi makin mengerucut menjadi tiga pasang saja di luar munculnya calon independen. Berkoalisinya PDI Perjuangan dengan Demokrat juga menunjukkan keharmonisan pendukung Megawati dan pendukung SBY di akar rumput tidak ada masalah,” ungkap Ari Junaedi, Senin (8/1/2018).
“Ini menjadi modal awal pijakan "kemesraan" PDI Perjuangan dengan Demokrat,” kata Ari Junaedi.
Menurut Ari Junaedi, dengan dijodohkannya Karolin yang masih menjabat Bupati Landak dengan Gidot yang masih memegang Bupati Bengkayang menjadi duo yang menakutkan di Kalbar Idol.
Dari semua survei yang pernah digelar jelang pendaftaran pasangan calon kepala daerah di KPUD Kalbar tanggal 8 Januari 2017, lanjutnya, semua simulasi para calon menempatkan pasangan Karol-Gidot sebagai jawara.
“Oleh karena itu munculnya duet Karolin-Gidot yang berdarah muda, sangat menjanjikan ketimbang calon-calon yang lain,” tandasnya. (Rock)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini