Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Rabu, 21 Februari 2018 |
KalbarOnline, Sekadau – Warga Desa Gonis Tekam, Kecamatan Sekadau Hilir, Kabupaten Sekadau, Kalimantan Barat, dihebohkan dengan penemuan mayat di sebuah pondok di Dusun Segori, Gonis Tekam, Senin (19/2) sekitar pukul 17.00.
Mayat korban yang diketahui berinisial E (53) pertama kali ditemukan oleh Kristina Maya (24) yang tak lain merupakan anak gadis dari sang korban sendiri.
Kapolres Sekadau melalui Kepala Pos Polisi Simpang Empat Kayu Lapis, Brigadir Aleksander Aldo, menuturkan bahwa tidak ada tanda kekerasan di tubuh korban.
“Diduga korban mengakhiri hidupnya sendiri dengan meminum cairan kimia, jenis potasium,” ujar Brigadir Aleksander Aldo, melalui pesan elektroniknya, Senin malam.
Korban yang lahir di Jerajau, 11 Juli 1965 ini, pertama kali ditemukan sang anak, Kristina Maya. Bersama keponakannya Enjel, mereka sudah mencari sang ayah sejak pukul 10.00 siang.
Saat datang ke pondok yang berada di dalam hutan tersebut, Kristina melihat sang ayah sudah kaku dalam kondisi telungkup. Didekatnya terdapat bungkusan mie instan berisi senyawa kimia dan bekas botol air mineral.
Pihak Pospol Simpang Empat Kayu Lapis bersama Polsek Sekadau Hilir dan tim Polres Sekadau yang menerima laporan, langsung meluncur ke lokasi. Namun saat polisi datang, jenazah sudah dibawa pihak keluarga ke rumah duka.
“Pihak keluarga tidak bersedia agar dilakukan fisum. Mereka menerima kejadian ini sebagai sebuah musibah,” jelas Aldo.
Korban diketahui sudah lima tahun mengidap diabetes. Bahkan korban memiliki luka di kaki yang belum kunjung sembuh sejak empat Bulan terakhir. Hal ini diduga membuat mengganggu pikiran korban.
“Menurut pihak keluarga, selama dua hari belakangan ini, korban sering pergi dari rumah. Korban juga kerap susah tidur,” tandas Aldo. (Mus)
KalbarOnline, Sekadau – Warga Desa Gonis Tekam, Kecamatan Sekadau Hilir, Kabupaten Sekadau, Kalimantan Barat, dihebohkan dengan penemuan mayat di sebuah pondok di Dusun Segori, Gonis Tekam, Senin (19/2) sekitar pukul 17.00.
Mayat korban yang diketahui berinisial E (53) pertama kali ditemukan oleh Kristina Maya (24) yang tak lain merupakan anak gadis dari sang korban sendiri.
Kapolres Sekadau melalui Kepala Pos Polisi Simpang Empat Kayu Lapis, Brigadir Aleksander Aldo, menuturkan bahwa tidak ada tanda kekerasan di tubuh korban.
“Diduga korban mengakhiri hidupnya sendiri dengan meminum cairan kimia, jenis potasium,” ujar Brigadir Aleksander Aldo, melalui pesan elektroniknya, Senin malam.
Korban yang lahir di Jerajau, 11 Juli 1965 ini, pertama kali ditemukan sang anak, Kristina Maya. Bersama keponakannya Enjel, mereka sudah mencari sang ayah sejak pukul 10.00 siang.
Saat datang ke pondok yang berada di dalam hutan tersebut, Kristina melihat sang ayah sudah kaku dalam kondisi telungkup. Didekatnya terdapat bungkusan mie instan berisi senyawa kimia dan bekas botol air mineral.
Pihak Pospol Simpang Empat Kayu Lapis bersama Polsek Sekadau Hilir dan tim Polres Sekadau yang menerima laporan, langsung meluncur ke lokasi. Namun saat polisi datang, jenazah sudah dibawa pihak keluarga ke rumah duka.
“Pihak keluarga tidak bersedia agar dilakukan fisum. Mereka menerima kejadian ini sebagai sebuah musibah,” jelas Aldo.
Korban diketahui sudah lima tahun mengidap diabetes. Bahkan korban memiliki luka di kaki yang belum kunjung sembuh sejak empat Bulan terakhir. Hal ini diduga membuat mengganggu pikiran korban.
“Menurut pihak keluarga, selama dua hari belakangan ini, korban sering pergi dari rumah. Korban juga kerap susah tidur,” tandas Aldo. (Mus)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini