Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Rabu, 20 Maret 2019 |
KalbarOnline, Sekadau
– Warga Desa Meragun dihebohkan dengan penemuan sesosok mayat pria dalam
kondisi terlungkup di teras Balai Betomu (Balai Pertemuan) Desa Meragun,
Kecamatan Nanga Taman, Sekadau, Selasa (19/3/2019) sekitar pukul 06.30 WIB.
Pria yang diketahui bernama Herkulanus Swandi (32) itu ditemukan
warga setempat dalam kondisi tak bernyawa dan terdapat sejumlah luka di bagian
kepala dan wajah.
Peristiwa ini turut dibenarkan oleh Kapolsek Nanga Taman,
Ipda Didik Darman Putra. Ia menuturkan bahwa pihaknya mendapat laporan dari
warga terkait penemuan mayat tersebut.
Setelah mendapat informasi itu, pihaknya langsung mengerahkan
anggota Reskrim beserta anggota inafis mendatangi tempat kejadian perkara
(TKP).
“Setibanya di TKP, anggota kita langsung mengamankan dan melakukan olah TKP serta menghubungi pihak keluarga untuk ikut bersama korban dibawa ke Puskesmas Nanga Taman untuk dilakukan pemeriksaan luar,” ujarnya, Selasa (19/3/2019).
Berdasarkan keterangan dokter yang mengambil tindakan medis,
lanjut Kapolsek, kematian Herkulanus disebabkan hantaman benda tumpul di bagian
kening dan kepala bagian atas.
“Pada saat pemeriksaan juga ditemukan luka robek sepanjang 2
centimeter dengan kedalaman 1 milimeter di kepala bagian atas. Kemudian terdapat
benjolan di kepala bagian kening dengan diameter benjolan 3 centimeter,”
tukasnya.
Ipda Didik turut menjelaskan bahwa mayat Herkulanus pertama
kali ditemukan oleh saksi yakni Lengki (52) bersama suaminya yakni Entawai (54)
yang saat itu keduanya hendak memberikan makan hewan ternaknya.
“Kemudian mereka melihat seseorang (Herkulanus) yang sedang
tertidur dalam posisi terlungkup di teras Balai Betomu Desa Meragun yang berada
persis di belakang rumah yang bersangkutan (Entawai). Kemudian keduanya hendak mendekati
untuk memastikan siapa orang tersebut,” terang Kapolsek.
“Setelah sampai di Balai Betomu, saksi membalikan badan
orang tersebut dan ternyata merupakan Herkulanus yang mereka lihat terdapat
luka di bagian wajah dan kepala serta berdarah,” timpalnya.
Setelah itu, keduanya langsung mencari pertolongan dengan
memberitahukan warga lainnya.
Beberapa warga lainnya lantas datang, satu diantara warga yang
juga merupakan saksi yakni Agus (45) memeriksa denyut nadi Herkulanus.
“Saat itu Agus memeriksa denyut nadi Herkulanus untuk
memastikan apakah masih hidup atau tidaknya Herkulanus. Ternyata sudah tidak
ada denyutan alias sudah tak bernyawa. Kemudian warga melaporkan perihal
tersebut ke Kepala Desa Meragun dan kemudian langsung menghubungi Polsek nanga
Taman,” tukasnya.
Hingga saat ini pihak Kepolisian masih melakukan serangkaian
penyelidikan guna mencari tahu penyebab pasti kematian Herkulanus. Sementara berdasarkan
pemeriksaan luar terhadap jasad Herkulanus, disinyalir kematian Herkulanus
akibat hantaman benda tumpul alias penganiayaan. (Mus)
KalbarOnline, Sekadau
– Warga Desa Meragun dihebohkan dengan penemuan sesosok mayat pria dalam
kondisi terlungkup di teras Balai Betomu (Balai Pertemuan) Desa Meragun,
Kecamatan Nanga Taman, Sekadau, Selasa (19/3/2019) sekitar pukul 06.30 WIB.
Pria yang diketahui bernama Herkulanus Swandi (32) itu ditemukan
warga setempat dalam kondisi tak bernyawa dan terdapat sejumlah luka di bagian
kepala dan wajah.
Peristiwa ini turut dibenarkan oleh Kapolsek Nanga Taman,
Ipda Didik Darman Putra. Ia menuturkan bahwa pihaknya mendapat laporan dari
warga terkait penemuan mayat tersebut.
Setelah mendapat informasi itu, pihaknya langsung mengerahkan
anggota Reskrim beserta anggota inafis mendatangi tempat kejadian perkara
(TKP).
“Setibanya di TKP, anggota kita langsung mengamankan dan melakukan olah TKP serta menghubungi pihak keluarga untuk ikut bersama korban dibawa ke Puskesmas Nanga Taman untuk dilakukan pemeriksaan luar,” ujarnya, Selasa (19/3/2019).
Berdasarkan keterangan dokter yang mengambil tindakan medis,
lanjut Kapolsek, kematian Herkulanus disebabkan hantaman benda tumpul di bagian
kening dan kepala bagian atas.
“Pada saat pemeriksaan juga ditemukan luka robek sepanjang 2
centimeter dengan kedalaman 1 milimeter di kepala bagian atas. Kemudian terdapat
benjolan di kepala bagian kening dengan diameter benjolan 3 centimeter,”
tukasnya.
Ipda Didik turut menjelaskan bahwa mayat Herkulanus pertama
kali ditemukan oleh saksi yakni Lengki (52) bersama suaminya yakni Entawai (54)
yang saat itu keduanya hendak memberikan makan hewan ternaknya.
“Kemudian mereka melihat seseorang (Herkulanus) yang sedang
tertidur dalam posisi terlungkup di teras Balai Betomu Desa Meragun yang berada
persis di belakang rumah yang bersangkutan (Entawai). Kemudian keduanya hendak mendekati
untuk memastikan siapa orang tersebut,” terang Kapolsek.
“Setelah sampai di Balai Betomu, saksi membalikan badan
orang tersebut dan ternyata merupakan Herkulanus yang mereka lihat terdapat
luka di bagian wajah dan kepala serta berdarah,” timpalnya.
Setelah itu, keduanya langsung mencari pertolongan dengan
memberitahukan warga lainnya.
Beberapa warga lainnya lantas datang, satu diantara warga yang
juga merupakan saksi yakni Agus (45) memeriksa denyut nadi Herkulanus.
“Saat itu Agus memeriksa denyut nadi Herkulanus untuk
memastikan apakah masih hidup atau tidaknya Herkulanus. Ternyata sudah tidak
ada denyutan alias sudah tak bernyawa. Kemudian warga melaporkan perihal
tersebut ke Kepala Desa Meragun dan kemudian langsung menghubungi Polsek nanga
Taman,” tukasnya.
Hingga saat ini pihak Kepolisian masih melakukan serangkaian
penyelidikan guna mencari tahu penyebab pasti kematian Herkulanus. Sementara berdasarkan
pemeriksaan luar terhadap jasad Herkulanus, disinyalir kematian Herkulanus
akibat hantaman benda tumpul alias penganiayaan. (Mus)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini