Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Senin, 26 Februari 2018 |
Mahmudah Berharap Ikan Asam Pedas Jadi Warisan Budaya Tak Benda
KalbarOnline, Pontianak – Satu lagi rekor yang mampu dipecahkan Kota Pontianak pada Food Festival II yang digelar di halaman A Yani Mega Mall, Minggu (25/2). Kali ini rekor yang berhasil dibukukan adalah memasak ikan asam pedas terbanyak dengan jumlah peserta 430 orang dari berbagai kalangan, mulai dari ibu rumah tangga hingga pelajar. Manajer Museum Rekor Indonesia (MURI), Sri Widayati hadir langsung di lokasi acara sekaligus mengumumkan rekor yang berhasil dipecahkan.
Pjs Wali Kota Pontianak, Mahmudah mengatakan, Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak sangat mendukung dan mengapresiasi pemecahan rekor memasak ikan asam pedas terbanya pada Food Festival II ini.
Terlebih, masakan ikan asam pedas ini merupakan salah satu kuliner khas Pontianak dan banyak digemari oleh masyarakat setempat.
“Kami berharap masakan ikan asam pedas ini bisa diusulkan sebagai warisan budaya tak benda,” cetusnya.
Dengan demikian, lanjut dia, bisa mengangkat dan melestarikan kuliner khas Pontianak khususnya dan Kalbar umumunya. Ia juga mengapresiasi even Food Festival yang digelar ini sebagai bentuk sinergitas yang baik antara elemen, baik pemerintahan maupun perbankan dan beberapa pihak terkait lainnya.
“Hal ini bagus untuk menggali potensi yang dimiliki Kota Pontianak terutama kaitannya dengan kuliner sehingga kuliner khas Pontianak bisa dikenal di tingkat nasional bahkan dunia,” sebutnya.
Masakan Ikan Asam Pedas adalah masakan khas Pontianak yang menggugah selera. Ikan asam pedas yang biasa juga disebut asam pedas ini terbuat dari bahan dasar ikan dan nanas dengan dilumuri kuah pedas. Buah nanaslah yang menghasilkan rasa asam pada ikan.
Sebelumnya, di even Food Festival tahun 2017 lalu, rekor yang berhasil dipecahkan adalah penggoreng pisang terbanyak se-Indonesia dengan jumlah 131 penggoreng pisang serta pisang berjumlah 2017 buah. Pada Food Festival II tahun ini, Pontianak kembali membukukan rekor memasak ikan asam pedas terbanyak. (jim)
Mahmudah Berharap Ikan Asam Pedas Jadi Warisan Budaya Tak Benda
KalbarOnline, Pontianak – Satu lagi rekor yang mampu dipecahkan Kota Pontianak pada Food Festival II yang digelar di halaman A Yani Mega Mall, Minggu (25/2). Kali ini rekor yang berhasil dibukukan adalah memasak ikan asam pedas terbanyak dengan jumlah peserta 430 orang dari berbagai kalangan, mulai dari ibu rumah tangga hingga pelajar. Manajer Museum Rekor Indonesia (MURI), Sri Widayati hadir langsung di lokasi acara sekaligus mengumumkan rekor yang berhasil dipecahkan.
Pjs Wali Kota Pontianak, Mahmudah mengatakan, Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak sangat mendukung dan mengapresiasi pemecahan rekor memasak ikan asam pedas terbanya pada Food Festival II ini.
Terlebih, masakan ikan asam pedas ini merupakan salah satu kuliner khas Pontianak dan banyak digemari oleh masyarakat setempat.
“Kami berharap masakan ikan asam pedas ini bisa diusulkan sebagai warisan budaya tak benda,” cetusnya.
Dengan demikian, lanjut dia, bisa mengangkat dan melestarikan kuliner khas Pontianak khususnya dan Kalbar umumunya. Ia juga mengapresiasi even Food Festival yang digelar ini sebagai bentuk sinergitas yang baik antara elemen, baik pemerintahan maupun perbankan dan beberapa pihak terkait lainnya.
“Hal ini bagus untuk menggali potensi yang dimiliki Kota Pontianak terutama kaitannya dengan kuliner sehingga kuliner khas Pontianak bisa dikenal di tingkat nasional bahkan dunia,” sebutnya.
Masakan Ikan Asam Pedas adalah masakan khas Pontianak yang menggugah selera. Ikan asam pedas yang biasa juga disebut asam pedas ini terbuat dari bahan dasar ikan dan nanas dengan dilumuri kuah pedas. Buah nanaslah yang menghasilkan rasa asam pada ikan.
Sebelumnya, di even Food Festival tahun 2017 lalu, rekor yang berhasil dipecahkan adalah penggoreng pisang terbanyak se-Indonesia dengan jumlah 131 penggoreng pisang serta pisang berjumlah 2017 buah. Pada Food Festival II tahun ini, Pontianak kembali membukukan rekor memasak ikan asam pedas terbanyak. (jim)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini