Bupati dan Wakil Bupati Sintang Hadiri Perayaan Cap Go Meh 2569

KalbarOnline, Sintang – Setiap 15 hari setelah perayaan tahun baru Imlek, masyarakat Tionghoa di Indonesia merayakan hari Cap Go Meh. Cap Go Meh itu sendiri merupakan tradisi pada hari penghujung perayaan Imlek, yang bertujuan sebagai ungkapan rasa syukur kepada Tuhan atas rezeki yang diberikan pada tahun sebelumnya dan harapan kedepan untuk lebih baik ditahun-tahun yang akan datang.

Masyarakat Tionghoa Kabupaten Sintang pun turut merayakan Cap Go Meh, yang dibuka secara langsung oleh Bupati Sintang yang didampingi Wakil Bupati Sintang, Ketua DPRD Sintang, para forkopimda dengan ditandai pemukulan gendang, bertempat di Lapangan Basket Dragon depan SDN 09 Sintang, Sungai Durian, Kelurahan Kapuas Kanan Hulu, Kecamatan Sintang, Kabupaten Sintang, Jumat malam (2/3).

IKLANSUMPAHPEMUDA

Pada kesempatan tersebut, Bupati Sintang, Jarot Winarno dalam sambutannya mengucapkan selamat tahun baru Imlek sekaligus menyampaikan harapan kepada seluruh masyarakat Tionghoa di Kabupaten Sintang.

“Atas nama Pemerintah Kabupaten Sintang dan atas nama pribadi, saya ucapkan selamat tahun baru Imlek 2569 dan selamat melaksanakan kegiatan perayaan Cap Go Meh, semoga ditahun ini dapat memberikan kesehatan, kesejahteraan bagi kita semua apalagi kita memasuki tahun Shio Anjing darat yang dimana kita harus lebih bersemangat lagi untuk kedepannya,” ucap Bupati.

Bupati menjelaskan bahwa masyarakat Tionghoa telah bersama-sama untuk memperjuangkan, mengisi dan mensejahterakan kemerdekaan bangsa.

Baca Juga :  Cegah Penyebaran Covid-19, Pemprov Kalbar Liburkan Sekolah

“Inilah Indonesia, inilah Sintang, kita ketahui bahwa masyarakat di Indonesia terutama Tionghoa telah berpartisipasi menyumbangkan keringat dan darah untuk memperjuangkan kemerdekaan, karena inilah masyarakat Tionghoa bersama-sama masyarakat lainnya membangun Kabupaten Sintang ini,” jelasnya.

Bupati juga menambahkan bahwa keindahan di Kabupaten Sintang ini adalah saling hidup rukun dan damai.

“Jadi, tentunya kerukunan dan kedamaian inilah menjadi modal sosial untuk membangun Kabupaten Sintang, kalau kita tidak rukun dan damai maka daerah kita sangat sulit untuk maju, maka dari itu kita perkuat dan pererat kerukunan dan kedamaian ini,” tambahnya.

Lanjut Bupati, bahwa pada malam perayaan Cap Go Meh di Kabupaten Sintang rayakanlah secara bersama-sama.

“Malam hari ini kita merayakan Cap Go Meh, kita bersama-sama berpesta, bersuka cita, disinilah kita bersama-sama saling berbaur antara satu sama lain tanpa saling membeda-bedakan, ini merupakan suatu kerukunan diantara kita semua,” sambungnya.

Usai kegiatan, Wakil Bupati Sintang, Askiman saat diwawancarai awak media menuturkan bahwa perayaan Cap Go Meh di Sintang sangat ramai dan dirinya berharap Sintang semakin harmonis.

“Sungguh meriah perayaan Cap Go Meh di Sintang ini, tentu ini akan memberikan contoh yang luar biasa, seperti tadi ada kolaborasi antar etnis yang dilaksanakan, semoga Sintang semakin diberkati, diberikan kekuatan, selalu harmonis antar masyarakatnya,” harapnya.

Baca Juga :  Bappeda Sintang Sosialisasikan Program Simral

Askiman menyatakan bahwa di Sintang, perbedaan antara suku agama itu tidak ada.

“Jadi di Sintang bermacam ragam agama suku bangsa, itu tidak menjadikan sebuah perbedaan, dan keberagaman budaya inilah merupakan aset yang mampu membawa kita menjadi kaya akan budaya dan istiadat sehinggalah patut kita jaga dan lestarikan untuk di Kabupaten Sintang,” tambahnya.

Sementara itu, Ketua Panitia Pelaksanaan Cap Go Meh, Hermanto Aci menyampaikan perayaan cap go meh tahun 2018 ini bertemakan Pelangi Budaya Merajut Nusantara yang bertujuan untuk menjalin kebersamaan.

“Jadi kegiatan ini untuk saling merajut budaya dan adat istiadat untuk menjadikan kebhinekaan dan persatuan dalam mencapai tujuan untuk menjalin toleransi beragama dan berbudaya di Kabupaten Sintang,” kata Hermanto Aci.

Hermanto Aci menjelaskan kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan pada sebelum perayaan puncak cap go meh pada saat ini.

“Jadi kami sampaikan bahwa perayaan cap go meh ini dimulai dengan pawai adat budaya barongsai dengan mengelilingi pasar sungai durian, yang dilakukan pada siang hari dan kemudian atraksi barongsai, kemudian dilanjutkan dengan acara tarian dan lagu-laug sehingga pada malam puncak perayaan diadakanlah acara hiburan,” jelasnya. (Sg/Hms)

Comment