Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Selasa, 19 Februari 2019 |
KalbarOnline, Sintang
– Ribuan masyarakat kota Sintang menghadiri perayaan Cap Go Meh Tahun Baru Imlek
2570 yang dilangsungkan di terminal induk Sungai Durian, Selasa (19/2/2019).
Perayaan Cap Go Meh yang dibuka langsung oleh Bupati
Sintang, Jarot Winarno ini turut dihadiri Kasrem 121/ABW, Dandim 1205 Sintang,
Wakapolres Sintang, Anggota DPRD Kalbar, Anggota DPRD Sintang, forkopimda
Sintang, OPD, tokoh masyarakat, Pengurus MABT Sintang serta sejumlah petinggi
ormas dan para undangan lainnya.
Bupati Jarot menyatakan bahwa perayaan Cap Go Meh merupakan
hari terakhir perayaan Imlek. Dirinya pun mengaku bangga dengan persatuan
masyarakat dalam menjalin persaudaraan khususnya di kota Sintang ini.
“Saya sangat bangga dengan persatuan dan kesatuan masyarakat
dalam menjalin persaudaraan di kota Sintang ini yang nyata selalu kita rasakan,”
ujarnya.
“Malam ini saya bisa melihat secara langsung dan merasakan
perayaan Cap Go Meh ini tidak saja hanya dinikmati masyarakat Tionghoa, namun
juga komponen bangsa yang ada di Kabupaten Sintang. Ini harus kita akui bahwa
perbedaan, keberagaman itu sesuatu yang indah dan itu bukanlah masalah, apabila
kita saling menghargai, saling menghormati dan kita memperkuat persatuan dan kesatuan
kita, ini merupakan modal sosial kita untuk membangun dan buat apa merdeka
kalau tidak bersatu,” tegasnya.
Orang nomor satu di Bumi Senentang itu juga menjelaskan bahwa
harus disadari bahwa pemerintah telah memberikan kebebasan seluasnya kepada
masyarakat untuk merayakan hari besar keagamannya, hari besar budayanya dengan
dicabutnya Inpres nomor 167 dan tidak dikeluarkannya Inpres tahun 2000 mengenai
kebebasan ini.
“Dan ini diberlakukan kepada semua komponen bangsa yang ada
di Indonesia ini, bahwa masyarakat Tionghoa juga sama dengan kita,
saudara-saudara kita juga, sama sungainya di minum, sama buminya dipijak, sama
aturannya, sama tulang, sama darahnya, merah putih. Jadi itulah yang memaknai
bahwa kita ini bangsa Indonesia, dalam rangka merajut kesatuan dan persatuan,”
tukasnya.
Jarot menambahkan, sejak Indonesia lahir dan sebelum merdeka
rakyat sama-sama memperjuangkan kemerdekaan, serta sudah sama-sama mengisi
kemerdekaan ini, sehingga semua komponen bangsa juga mempunyai andil yang sama,
untuk menjaga, mengisi kemerdekaan tanah air Indonesia yang tercinta ini.
Sementara Ketua Panitia pelaksana perayaan Cap Go Meh 2570
Imlek, Appin mengatakan bahwa perayaan Cap Go Meh yang dirayakan ini merupakan
kegiatan rutin tahunan masyarakat Tionghoa guna merajut persatuan dan kebersamaan
sebagai masyarakat Indonesia di Kabupaten Sintang.
“Pada tahun 2019 ini mengusung tema ‘keberagaman merajut
persatuan dan persaudaraan’. Ini bertujuan menjalin hubungan persatuan dan
persaudaraan dalam keberagaman, suku, agama dan budaya kita yang ada di
Kabupaten Sintang,” tukasnya.
Perayaan Cap Go Meh ini turut diramaikan dengan hiburan para
penyanyi dari Jakarta dan pesta kembang api serta ditandai dengan penyerahan
secara simbolis bantuan 1 persil tanah seluas 739 M2 dan dana sebesar
Rp100 juta dari Pemerintah Kabupaten Sintang kepada Majelis Adat Budaya Tionghoa (MABT) Kabupaten Sintang. (*/Sg)
KalbarOnline, Sintang
– Ribuan masyarakat kota Sintang menghadiri perayaan Cap Go Meh Tahun Baru Imlek
2570 yang dilangsungkan di terminal induk Sungai Durian, Selasa (19/2/2019).
Perayaan Cap Go Meh yang dibuka langsung oleh Bupati
Sintang, Jarot Winarno ini turut dihadiri Kasrem 121/ABW, Dandim 1205 Sintang,
Wakapolres Sintang, Anggota DPRD Kalbar, Anggota DPRD Sintang, forkopimda
Sintang, OPD, tokoh masyarakat, Pengurus MABT Sintang serta sejumlah petinggi
ormas dan para undangan lainnya.
Bupati Jarot menyatakan bahwa perayaan Cap Go Meh merupakan
hari terakhir perayaan Imlek. Dirinya pun mengaku bangga dengan persatuan
masyarakat dalam menjalin persaudaraan khususnya di kota Sintang ini.
“Saya sangat bangga dengan persatuan dan kesatuan masyarakat
dalam menjalin persaudaraan di kota Sintang ini yang nyata selalu kita rasakan,”
ujarnya.
“Malam ini saya bisa melihat secara langsung dan merasakan
perayaan Cap Go Meh ini tidak saja hanya dinikmati masyarakat Tionghoa, namun
juga komponen bangsa yang ada di Kabupaten Sintang. Ini harus kita akui bahwa
perbedaan, keberagaman itu sesuatu yang indah dan itu bukanlah masalah, apabila
kita saling menghargai, saling menghormati dan kita memperkuat persatuan dan kesatuan
kita, ini merupakan modal sosial kita untuk membangun dan buat apa merdeka
kalau tidak bersatu,” tegasnya.
Orang nomor satu di Bumi Senentang itu juga menjelaskan bahwa
harus disadari bahwa pemerintah telah memberikan kebebasan seluasnya kepada
masyarakat untuk merayakan hari besar keagamannya, hari besar budayanya dengan
dicabutnya Inpres nomor 167 dan tidak dikeluarkannya Inpres tahun 2000 mengenai
kebebasan ini.
“Dan ini diberlakukan kepada semua komponen bangsa yang ada
di Indonesia ini, bahwa masyarakat Tionghoa juga sama dengan kita,
saudara-saudara kita juga, sama sungainya di minum, sama buminya dipijak, sama
aturannya, sama tulang, sama darahnya, merah putih. Jadi itulah yang memaknai
bahwa kita ini bangsa Indonesia, dalam rangka merajut kesatuan dan persatuan,”
tukasnya.
Jarot menambahkan, sejak Indonesia lahir dan sebelum merdeka
rakyat sama-sama memperjuangkan kemerdekaan, serta sudah sama-sama mengisi
kemerdekaan ini, sehingga semua komponen bangsa juga mempunyai andil yang sama,
untuk menjaga, mengisi kemerdekaan tanah air Indonesia yang tercinta ini.
Sementara Ketua Panitia pelaksana perayaan Cap Go Meh 2570
Imlek, Appin mengatakan bahwa perayaan Cap Go Meh yang dirayakan ini merupakan
kegiatan rutin tahunan masyarakat Tionghoa guna merajut persatuan dan kebersamaan
sebagai masyarakat Indonesia di Kabupaten Sintang.
“Pada tahun 2019 ini mengusung tema ‘keberagaman merajut
persatuan dan persaudaraan’. Ini bertujuan menjalin hubungan persatuan dan
persaudaraan dalam keberagaman, suku, agama dan budaya kita yang ada di
Kabupaten Sintang,” tukasnya.
Perayaan Cap Go Meh ini turut diramaikan dengan hiburan para
penyanyi dari Jakarta dan pesta kembang api serta ditandai dengan penyerahan
secara simbolis bantuan 1 persil tanah seluas 739 M2 dan dana sebesar
Rp100 juta dari Pemerintah Kabupaten Sintang kepada Majelis Adat Budaya Tionghoa (MABT) Kabupaten Sintang. (*/Sg)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini