Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Jumat, 16 Maret 2018 |
Karolin: Selain melestarikan, kita juga harus membangun sentra pembelajaran cara menenun kain Sambas bagi generasi muda
KalbarOnline, Sambas – Dalam lawatan safari kampanye di Kabupaten Sambas, calon Gubernur Kalimantan Barat nomor urut 2 (dua), Karolin Margret Natasa, melakukan silaturahmi dengan masyarakat Desa Keranji, Kecamatan Sambas, Kabupaten Sambas, Rabu (14/3).
Dalam kesempatan tersebut, Karolin sempat mencoba alat tenun tradisional.
Berdasarkan rilis yang diterima, selain mencoba langsung alat tenun tradisional di salah satu rumah pengrajin kain tenun Sambas, Karolin juga tak menyiakan kesempatan untuk melihat langsung proses pembuatan kain tenun Sambas, dimulai dari proses pembenangan hingga sampai pada proses penenunan dan menjadi kain yang memiliki nilai jual cukup tinggi.
“Tenun Sambas perlu kita lestarikan, karena itu adalah aset yang dimiliki oleh Kabupaten Sambas. Saya rasa untuk saat ini sudah sulit kita mendapatkan kain tenun yang dikerjakan secara tradisional seperti di Desa Keranji, karena saat ini sudah banyak kain tenun yang di proses dengan menggunakan mesin,” tutur Karolin.
Karolin menegaskan bahwa pemerintah harus lebih serius lagi dalam melestarikan tradisi menenun di Kabupaten Sambas, sebab kain hasil tenunan masyarakat Kabupaten Sambas tidak hanya masuk dipasaran lokal namun sudah merambah dipasaran luar negeri, seperti negeri Jiran, Malaysia.
“Selain kita melestarikan penenunan kain dengan cara tradisional, kita juga harus bisa membangun sentra pembelajaran cara menenun kain Sambas bagi generasi muda, misalnya dengan memasukkannya ke dalam pembelajaran di sekolah atau dengan program magang bagi siswa Sekolah Menengah Atas. Semua itu bisa dilakukan jika kita memiliki niat yang serius untuk melestarikannya,” tukas Karolin.
Karolin juga menuturkan bahwa dari sektor pariwisata pemerintah bisa menjadikan Desa Keranji sebagai kunjungan wisata bagi wisata lokal maupun mancanegara yang ingin melihat langsung pembuatan kain tenun Sambas.
“Jika itu sudah dilakukan, maka sentra perekonomian masyarakat akan jauh lebih meningkat dibandingkan saat ini. Kita jangan hanya terpaku dengan pola pemikiran bagaimana cara membangun sentra pengrajin usaha kecil, tapi kita tidak berpikir bagaimana cara melestarikan, cara membangun minat orang dari luar untuk mengenal dan tertarik dengan kain tenun itu sendiri. Jika memang kita sudah membangun konsep-konsep seperti yang sudah saya katakan tadi, maka penjualan akan terdongkrak dan perekonomian rakyat akan meningkat, tidak menutup kemungkinan nantinya Desa Keranji akan menjadi desa kain yang terbesar dari Sambas,” tandas Karol. (Mur)
Karolin: Selain melestarikan, kita juga harus membangun sentra pembelajaran cara menenun kain Sambas bagi generasi muda
KalbarOnline, Sambas – Dalam lawatan safari kampanye di Kabupaten Sambas, calon Gubernur Kalimantan Barat nomor urut 2 (dua), Karolin Margret Natasa, melakukan silaturahmi dengan masyarakat Desa Keranji, Kecamatan Sambas, Kabupaten Sambas, Rabu (14/3).
Dalam kesempatan tersebut, Karolin sempat mencoba alat tenun tradisional.
Berdasarkan rilis yang diterima, selain mencoba langsung alat tenun tradisional di salah satu rumah pengrajin kain tenun Sambas, Karolin juga tak menyiakan kesempatan untuk melihat langsung proses pembuatan kain tenun Sambas, dimulai dari proses pembenangan hingga sampai pada proses penenunan dan menjadi kain yang memiliki nilai jual cukup tinggi.
“Tenun Sambas perlu kita lestarikan, karena itu adalah aset yang dimiliki oleh Kabupaten Sambas. Saya rasa untuk saat ini sudah sulit kita mendapatkan kain tenun yang dikerjakan secara tradisional seperti di Desa Keranji, karena saat ini sudah banyak kain tenun yang di proses dengan menggunakan mesin,” tutur Karolin.
Karolin menegaskan bahwa pemerintah harus lebih serius lagi dalam melestarikan tradisi menenun di Kabupaten Sambas, sebab kain hasil tenunan masyarakat Kabupaten Sambas tidak hanya masuk dipasaran lokal namun sudah merambah dipasaran luar negeri, seperti negeri Jiran, Malaysia.
“Selain kita melestarikan penenunan kain dengan cara tradisional, kita juga harus bisa membangun sentra pembelajaran cara menenun kain Sambas bagi generasi muda, misalnya dengan memasukkannya ke dalam pembelajaran di sekolah atau dengan program magang bagi siswa Sekolah Menengah Atas. Semua itu bisa dilakukan jika kita memiliki niat yang serius untuk melestarikannya,” tukas Karolin.
Karolin juga menuturkan bahwa dari sektor pariwisata pemerintah bisa menjadikan Desa Keranji sebagai kunjungan wisata bagi wisata lokal maupun mancanegara yang ingin melihat langsung pembuatan kain tenun Sambas.
“Jika itu sudah dilakukan, maka sentra perekonomian masyarakat akan jauh lebih meningkat dibandingkan saat ini. Kita jangan hanya terpaku dengan pola pemikiran bagaimana cara membangun sentra pengrajin usaha kecil, tapi kita tidak berpikir bagaimana cara melestarikan, cara membangun minat orang dari luar untuk mengenal dan tertarik dengan kain tenun itu sendiri. Jika memang kita sudah membangun konsep-konsep seperti yang sudah saya katakan tadi, maka penjualan akan terdongkrak dan perekonomian rakyat akan meningkat, tidak menutup kemungkinan nantinya Desa Keranji akan menjadi desa kain yang terbesar dari Sambas,” tandas Karol. (Mur)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini