Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Rabu, 30 Mei 2018 |
KalbarOnline, Sekadau – Kasus Demam berdarah dengue (DBD) di Kabupaten Sekadau kian marak akhir-akhir ini. Segenap masyarakat diminta untuk waspada dan turut serta mengantisipasi perkembangbiakan nyamuk penyebab DBD.
Kepala Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Sekadau, Emanuel, mengajak seluruh masyarakat Kabupaten Sekadau untuk aktif mencegah DBD.
“Program Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) yang saat ini sedang digalakkan adalah dengan cara 3 M, yaitu menutup, menguras dan mengubur (sarang nyamuk),” kata Emanuel, kepada awak media, Rabu (30/5).
Menurut Emanuel, gerakan 3M adalah cara paling mudah yang dapat dilakukan tanpa mengandalkan tenaga medis. Setiap anggota keluarga dapat melakukannya, termasuk anak-anak.
“Masyarakat untuk lebih peduli terhadap kesehatan dengan membudayakab perilaku hidup sehat,” saran Emanuel.
Menurut Emanuel, aksi 3M penting untuk mencegah terjadinya DBD.
Sistem pengasapan (fogging), kata Emanuel, hanya tindakan penanggulangan untuk memberantas demam berdarah.
“Fogging bisa membunuh 1 ekor nyamuk, tapi tidak bisa membunuh ratusan telur nyamuk. Makanya, lebih dianjurkan untuk melakukan 3M untuk mencegah sekaligus memberantas berkembang biaknya nyamuk aedes aegepty,” jelasnya.
Untuk itu, Emanuel merasa program pemberantasan sarang nyamuk sendiri dinilai cukup efektif untuk menekan perkembangbiakan dari nyamuk aedes aegepty. Dengan demikian diharapkan dapat meminimalisir melonjaknya kasus DBD di Kabupaten Sekadau.
“Ada empat faktor penyebab munculnya bibit penyakit yaitu kebersihan lingkungan 40 persen, perilaku hidup 30 persen, pelayanan kesehatan 20 persen serta 10 persen faktor keturunan,” ucapnya. (Mus)
KalbarOnline, Sekadau – Kasus Demam berdarah dengue (DBD) di Kabupaten Sekadau kian marak akhir-akhir ini. Segenap masyarakat diminta untuk waspada dan turut serta mengantisipasi perkembangbiakan nyamuk penyebab DBD.
Kepala Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Sekadau, Emanuel, mengajak seluruh masyarakat Kabupaten Sekadau untuk aktif mencegah DBD.
“Program Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) yang saat ini sedang digalakkan adalah dengan cara 3 M, yaitu menutup, menguras dan mengubur (sarang nyamuk),” kata Emanuel, kepada awak media, Rabu (30/5).
Menurut Emanuel, gerakan 3M adalah cara paling mudah yang dapat dilakukan tanpa mengandalkan tenaga medis. Setiap anggota keluarga dapat melakukannya, termasuk anak-anak.
“Masyarakat untuk lebih peduli terhadap kesehatan dengan membudayakab perilaku hidup sehat,” saran Emanuel.
Menurut Emanuel, aksi 3M penting untuk mencegah terjadinya DBD.
Sistem pengasapan (fogging), kata Emanuel, hanya tindakan penanggulangan untuk memberantas demam berdarah.
“Fogging bisa membunuh 1 ekor nyamuk, tapi tidak bisa membunuh ratusan telur nyamuk. Makanya, lebih dianjurkan untuk melakukan 3M untuk mencegah sekaligus memberantas berkembang biaknya nyamuk aedes aegepty,” jelasnya.
Untuk itu, Emanuel merasa program pemberantasan sarang nyamuk sendiri dinilai cukup efektif untuk menekan perkembangbiakan dari nyamuk aedes aegepty. Dengan demikian diharapkan dapat meminimalisir melonjaknya kasus DBD di Kabupaten Sekadau.
“Ada empat faktor penyebab munculnya bibit penyakit yaitu kebersihan lingkungan 40 persen, perilaku hidup 30 persen, pelayanan kesehatan 20 persen serta 10 persen faktor keturunan,” ucapnya. (Mus)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini