KalbarOnline, Pontianak – Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Tanjungpura Pontianak menggelar dialog publik mengenai kabut asap yang mengusung tema ‘Mengapa dan Siapa?’ yang berlangsung di ruang rapat Farmasi Kedokteran Untan, Jum’at (31/8/2018).
Kegiatan ini dihadiri oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Dinas Kesehatan Provinsi Kalbar sebagai narasumber. Sejatinya dialog publik ini turut mengundang Kapolda Kalbar dan Pangdam XII/Tanjungpura sebagai pihak keamanan yang merupakan poin utama dalam dialog ini, dimana penjelasan keduanya sangat dinanti para peserta dialog khususnya BEM Untan mengenai kebakaran hutan dan lahan yang terjadi di Kalbar namun keduanya harus absen dalam dialog ini.
Kasi Pelayanan Kesehatan Rujukan dan Krisis Kesehatan Diskes Kalbar, Ernawati, S.Kep, M.Kep dalam pemaparannya mengatakan bahwa Dinas Kesehatan Kalbar telah melakukan sejumlah upaya seperti misalnya pembagian masker. Hal ini kata dia, untuk mengantisipasi masyarakat terkena penyakit infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) akibat kabut asap.
Sementara Kasi Kedaruratan BPBD Kalbar, Drs. Tugiyanto dalam materinya memaparkan mengenai penanggulangan karhutla.
Tugiyanto menyebutkan sebanyak 182 desa atau kelurahan di Kalbar berada dalam kawasan lahan gambut yang berpotensi tinggi terbakar. Ia juga menjelaskan pola pencegahan karhutla di tanah gambut baik di luar permukiman maupun di dalam permukiman melalui pola berdasarkan pengalamannya menghadapi karhutla.
Para peserta dialog terlihat antusias mengikuti jalannya dialog dan menyayangkan absennya Kapolda dan Pangdam. (Fai)
Comment