Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Sabtu, 29 September 2018 |
KalbarOnline, Kubu
Raya – Kalimantan Barat merupakan daerah terluas ke empat di Indonesia.
Kekayaan di Kalbar sangat melimpah, hamparan wilayah yang sangat luas dan potensinya
yang sangat banyak.
“Silahkan digali, ikuti peraturan yang ada jangan membuka
lahan dengan cara dibakar,” ujar Kapolda Kalbar, Irjen Pol Didi Haryono dalam
sambutannya di acara Gema Muharram 1440 Hijriah yang diselenggarakan di Pondok
Pesantren Anta Al-Amin Kubu Raya, Sabtu (29/9/2018).
Pondok Pesantren Anta Al-Amin ini berlokasi di Dusun
Martapura, Desa Mekarsari, Kecamatan Sungai Raya, Kabupaten Kubu Raya. Dalam
acara ini, Kapolda Kalbar membicarakan tugas pokok Polri dan menjelaskan situasi
Kamtibmas terkini di wilayah Kalbar.
Memandang wilayah Kalbar yang luas dan banyak terdapat hutan
dan perkebunan, disela-sela sambutannya sebelum memberikan santunan kepada anak
yatim, Kapolda pun mengajak warga masyarakat untuk tidak membuka lahan dengan
cara dibakar.
“Atensi kita semua, yaitu narkoba. Tadi pagi kalau bapak ibu
nonton TV kemaren kita sudah menangkap lagi 3,1 Kg narkoba. Hati-hati dengan
narkoba. Ini adik-adik, anak-anak saya jangan sampai kena narkoba,” tegas Jenderal
bintang dua ini.
Kapolda juga mengimbau kepada santri dan warga masyarakat,
apabila menemukan pelaku narkoba agar ditangkap ramai-ramai dan diserahkan
kepada pihak Kepolisian.
“Mari bapak ibu cegah. Ada narkoba tangkap ramai-ramai,
teriaki ramai-ramai, serahkan kepada kami. Karena sifat adiktif ketergantungan
itu selama lamanya. Makanya kami ambil kebijakan tegas tembak ditempat,”
lanjutnya.
“Kalian adalah generasi penerus kami. Mari kita sama-sama
menjadi benteng Kambtibmas,” ajak Kapolda kepada santri-santri Pondok
Pesantren.
Kapolda Didi juga mengatakan, bahwa situasi kamtibmas yang
kondusif itu harus diciptakan, setelah diciptakan barulah didapatkan rasa aman.
“Situasi aman harus di ciptakan oleh kita. Aman diciptakan
mulai dari acara-acara seperti ini,” tuturnya.
Karhuta menjadi atensi pimpinan nasional. Kemaren indonesia
sempat rugi ratusan triliun karena karhutla. Namun dari pantauan BNPP karhuta
tertinggi ada Kalbar. Untuk kedepan pembakaran hutan harus dicegah bersama.
“Mari kita sama-sama menjaga langit kalbar tetap biru dan
datarannya hijau, dukung semua pembangunan yang ada, serta jaga kondusifitas di
Kalimantan Barat ini,” imbaunya. (*/ian)
KalbarOnline, Kubu
Raya – Kalimantan Barat merupakan daerah terluas ke empat di Indonesia.
Kekayaan di Kalbar sangat melimpah, hamparan wilayah yang sangat luas dan potensinya
yang sangat banyak.
“Silahkan digali, ikuti peraturan yang ada jangan membuka
lahan dengan cara dibakar,” ujar Kapolda Kalbar, Irjen Pol Didi Haryono dalam
sambutannya di acara Gema Muharram 1440 Hijriah yang diselenggarakan di Pondok
Pesantren Anta Al-Amin Kubu Raya, Sabtu (29/9/2018).
Pondok Pesantren Anta Al-Amin ini berlokasi di Dusun
Martapura, Desa Mekarsari, Kecamatan Sungai Raya, Kabupaten Kubu Raya. Dalam
acara ini, Kapolda Kalbar membicarakan tugas pokok Polri dan menjelaskan situasi
Kamtibmas terkini di wilayah Kalbar.
Memandang wilayah Kalbar yang luas dan banyak terdapat hutan
dan perkebunan, disela-sela sambutannya sebelum memberikan santunan kepada anak
yatim, Kapolda pun mengajak warga masyarakat untuk tidak membuka lahan dengan
cara dibakar.
“Atensi kita semua, yaitu narkoba. Tadi pagi kalau bapak ibu
nonton TV kemaren kita sudah menangkap lagi 3,1 Kg narkoba. Hati-hati dengan
narkoba. Ini adik-adik, anak-anak saya jangan sampai kena narkoba,” tegas Jenderal
bintang dua ini.
Kapolda juga mengimbau kepada santri dan warga masyarakat,
apabila menemukan pelaku narkoba agar ditangkap ramai-ramai dan diserahkan
kepada pihak Kepolisian.
“Mari bapak ibu cegah. Ada narkoba tangkap ramai-ramai,
teriaki ramai-ramai, serahkan kepada kami. Karena sifat adiktif ketergantungan
itu selama lamanya. Makanya kami ambil kebijakan tegas tembak ditempat,”
lanjutnya.
“Kalian adalah generasi penerus kami. Mari kita sama-sama
menjadi benteng Kambtibmas,” ajak Kapolda kepada santri-santri Pondok
Pesantren.
Kapolda Didi juga mengatakan, bahwa situasi kamtibmas yang
kondusif itu harus diciptakan, setelah diciptakan barulah didapatkan rasa aman.
“Situasi aman harus di ciptakan oleh kita. Aman diciptakan
mulai dari acara-acara seperti ini,” tuturnya.
Karhuta menjadi atensi pimpinan nasional. Kemaren indonesia
sempat rugi ratusan triliun karena karhutla. Namun dari pantauan BNPP karhuta
tertinggi ada Kalbar. Untuk kedepan pembakaran hutan harus dicegah bersama.
“Mari kita sama-sama menjaga langit kalbar tetap biru dan
datarannya hijau, dukung semua pembangunan yang ada, serta jaga kondusifitas di
Kalimantan Barat ini,” imbaunya. (*/ian)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini