Dokter Spesialis Minim Pelamar
KalbarOnline, Pontianak – Halaman Kantor Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kota Pontianak dipadati para pelamar Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS), Kamis (11/10/2018).
Kedatangan mereka untuk verifikasi berkas yang sebelumnya sudah mereka daftarkan melalui portal Badan Kepegawaian Negara (BKN) penerimaan CPNS di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak.
Kepala BKPSDM Kota Pontianak, Multi Juto Bhatarendro menerangkan, pemerintah daerah (pemda) membantu pemerintah pusat, dalam hal ini Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi dan BKN, untuk penerimaan CPNS tahun 2018. Peran pemda atau Pemkot Pontianak, salah satunya melakukan verifikasi pemberkasan.
“Tujuannya adalah setelah mereka diterima, tidak ada ditemukan kecurangan atau pemalsuan kelengkapan berkas yang dibutuhkan untuk masuknya seseorang sebagai CPNS,” ungkapnya.
Sebab, lanjut dia, saat pelamar melampirkan berkas secara online dilakukan dengan cara scanning. Sehingga tidak menutup kemungkinan ada berkas-berkas yang mungkin terjadi ketidaksesuaian atau pemalsuan dan sebagainya. Oleh sebab itu, para pelamar membawa kelengkapan berkas aslinya untuk diverifikasi.
“Setelah pemberkasan dinyatakan valid, maka para pelamar mendapatkan kartu peserta ujian,” ujar Multi.
Sesuai dengan jadwal penutupan pendaftaran tanggal 15 Oktober 2018 pukul 00.00 WIB pada https://sscn.bkn.go.id. Namun diakuinya, pihaknya masih melihat perkembangan dari pusat, apakah diperpanjang atau tidak. Sedangkan untuk pemberkasan diperkirakan tanggal 17 atau 18 Oktober 2018.
“Ketika seseorang sudah melakukan pendaftaran di portal BKN, maka dia harus sudah melengkapi persyaratan yang dibutuhkan untuk diverifikasi,” sebutnya.
Menurut Multi, dari 233 formasi yang dibuka Pemkot Pontianak, 70 persen sudah terlihat tersaring di bidang pendidikan dan kesehatan. Namun diakuinya, untuk formasi Dokter Spesialis Anastesy, Spesialis Obstetry dan Ginokology dan Dokter Gigi masih minim pelamar.
“Untuk itu, saya mengimbau kawan-kawan spesialis untuk bergabung menjadi ASN di Pemkot Pontianak. Sangat disayangkan apabila ada satu formasi yang tidak terisi karena memang sangat dibutuhkan oleh kita,” tuturnya.
Meskipun beberapa formasi tersedia, namun dikatakan Multi kebutuhan aparatur dari masing-masing OPD banyak yang tidak terakomodir dikarenakan keterbatasan penerimaan CPNS.
Ia mengimbau, para peserta tes CPNS untuk tetap optimis sebab dengan mendaftar dengan baik itu sudah berproses dan berpeluang. Ditegaskannya lagi, bahwa Pemkot Pontianak hanya membantu pemerintah pusat dalam penerimaan CPNS.
“Nanti ketika pelaksanaan tes, kami tidak diperbolehkan masuk ke gedung oleh panitia untuk independensi tes CPNS,” pungkasnya. (jim)
Comment