Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Jumat, 12 Oktober 2018 |
KalbarOnline,
Pontianak – Kepolisian Daerah Kalimantan Barat kembali menggelar rapat
Analisa dan Evaluasi (Anev) Bulanan. Anev ini membahas penilaian kinerja Polda
Kalbar dan jajaran disertai penyerahan bendera panji berlambang jempol dan
tengkorak.
“Bendera panji tengkorak melambangkan lemahnya kinerja dan
bendera panji jempol melambangkan prestasi dan kinerja yang baik,” ujar Kapolda
Kalbar, Irjen Pol Didi Haryono, Kamis (11/10/2018).
Kegiatan ini diselenggarakan di ruang Graha Polda Kalbar dan
dihadiri oleh pejabat utama dan seluruh Kapolres jajaran Polda Kalbar.
Selain sebagai fungsi kontrol dan pengawasan, tujuan rapat
anev kinerja ini adalah untuk membandingkan hasil kinerja bulan Agustus 2018
dengan hasil kinerja bulan September 2018.
“Ada 4 kategori dalam Anev bulanan ini, yaitu kemampuan mengelola
dan mengendalikan harkamtibmas, penyelesaian penanganan perkara, zero pelanggaran
personel dan realisasi anggaran terhadap belanja modal dan belanja barang,”
terangnya.
Hasil penilaian anev untuk kategori kemampuan mengelola dan
mengendalikan harkamtibmas, bendera jempol, diberikan kepada Polres Sanggau
karena berhasil menurunkan tren harkamtibmas sebanyak 16 kasus.
Sedangkan bendera tengkorak untuk kategori ini, diberikan
kepada Polres Melawi, karena kasus harkamtibmas diwilayahnya meningkat sebanyak
empat kasus.
Kemudian bendera jempol untuk kategori kemampuan
penyelesaian perkara lengkap dilanjutkan dengan tahap 2 ‘diserahkannya tersangka
dan barang-bukti ke Kejaksaan’, diberikan kepada Polres Kayong Utara, karena
berhasil meningkatkan penyelesaian perkara di bulan September 2018.
Sedangkan Dit Pol Air Polda Kalbar terpaksa harus menempati urutan
terakhir karena penyelesaian perkara menurun sebanyak dua kasus berbanding
bulan Agustus lalu. Untuk itu, Dit Pol Air Polda Kalbar diberikan bendera
tengkorak.
Selanjutnya, karena memiliki jumlah laporan polisi (LP)
mengenai pelanggaran anggota Polri terbanyak, yakni sebanyak empat laporan
polisi, bendera tengkorak untuk kategori zero pelanggaran personel / PNS Polri,
kembali diberikan kepada Polres Melawi.
Dan yang terakhir, realisasi anggaran bulan September
terhadap belanja modal dan belanja barang, bendera jempolnya diberikan kepada
satuan kerja (Satker) Yanma Polda Kalbar, sedangkan bendera tengkoraknya
diberikan kepada Biro Operasi Polda Kalbar.
Diakhir rapat anev kinerja ini, Kapolda Kalbar, Irjen Pol
Didi Haryono menyampaikan tiga aspek untuk diteruskan para Kapolres kepada para
Kapolsek jajarannya. Tiga aspek tersebut adalah aspek eksternal, internal dan
manajemen media.
Wujud dari aspek eksternal yaitu turun ke lapangan, lakukan
kerjasama dan bangun kedekatan kepada seluruh teman-teman dikewilayahan.
“Dengan tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh pemuda, tokoh
adat, tokoh wanita, lakukan yang terbaik yang bisa membawa nama institusi kita,”
jelas Didi Haryono.
Aspek internal, konsolidasi apa-apa yang sudah disampaikan
PJU (pejabat utama) dan jadikan itu sebagai masukan, jukrah, pedoman bagi
internal Polri.
“Jadikan suatu evaluasi buat kita tetap komitmen dalam
melaksanakan tugas,” terangnya.
Aspek yang ketiga adalah manajemen media.
“Ingat, kita adalah organisasi besar, organisasi publik,
sehingga pertanggung jawaban kita perlu disampaikan kepada masyarakat,” tegas
Kapolda.
Oleh karena itu ia meminta agar manajemen media
diberdayakan. Rencananya seminggu sekali ia akan melakukan video conference
untuk mengetahui seberapa jauh Humas berjalan dalam rangka pertanggungjawaban
kegiatan kehumasannya.
“Baik pertanggungjawaban secara operasional,
pertanggungjawaban secara penyerapan anggaran, maupun pertanggungjawaban
terhadap revolusi mental kita,” tutupnya. (*/Fai)
KalbarOnline,
Pontianak – Kepolisian Daerah Kalimantan Barat kembali menggelar rapat
Analisa dan Evaluasi (Anev) Bulanan. Anev ini membahas penilaian kinerja Polda
Kalbar dan jajaran disertai penyerahan bendera panji berlambang jempol dan
tengkorak.
“Bendera panji tengkorak melambangkan lemahnya kinerja dan
bendera panji jempol melambangkan prestasi dan kinerja yang baik,” ujar Kapolda
Kalbar, Irjen Pol Didi Haryono, Kamis (11/10/2018).
Kegiatan ini diselenggarakan di ruang Graha Polda Kalbar dan
dihadiri oleh pejabat utama dan seluruh Kapolres jajaran Polda Kalbar.
Selain sebagai fungsi kontrol dan pengawasan, tujuan rapat
anev kinerja ini adalah untuk membandingkan hasil kinerja bulan Agustus 2018
dengan hasil kinerja bulan September 2018.
“Ada 4 kategori dalam Anev bulanan ini, yaitu kemampuan mengelola
dan mengendalikan harkamtibmas, penyelesaian penanganan perkara, zero pelanggaran
personel dan realisasi anggaran terhadap belanja modal dan belanja barang,”
terangnya.
Hasil penilaian anev untuk kategori kemampuan mengelola dan
mengendalikan harkamtibmas, bendera jempol, diberikan kepada Polres Sanggau
karena berhasil menurunkan tren harkamtibmas sebanyak 16 kasus.
Sedangkan bendera tengkorak untuk kategori ini, diberikan
kepada Polres Melawi, karena kasus harkamtibmas diwilayahnya meningkat sebanyak
empat kasus.
Kemudian bendera jempol untuk kategori kemampuan
penyelesaian perkara lengkap dilanjutkan dengan tahap 2 ‘diserahkannya tersangka
dan barang-bukti ke Kejaksaan’, diberikan kepada Polres Kayong Utara, karena
berhasil meningkatkan penyelesaian perkara di bulan September 2018.
Sedangkan Dit Pol Air Polda Kalbar terpaksa harus menempati urutan
terakhir karena penyelesaian perkara menurun sebanyak dua kasus berbanding
bulan Agustus lalu. Untuk itu, Dit Pol Air Polda Kalbar diberikan bendera
tengkorak.
Selanjutnya, karena memiliki jumlah laporan polisi (LP)
mengenai pelanggaran anggota Polri terbanyak, yakni sebanyak empat laporan
polisi, bendera tengkorak untuk kategori zero pelanggaran personel / PNS Polri,
kembali diberikan kepada Polres Melawi.
Dan yang terakhir, realisasi anggaran bulan September
terhadap belanja modal dan belanja barang, bendera jempolnya diberikan kepada
satuan kerja (Satker) Yanma Polda Kalbar, sedangkan bendera tengkoraknya
diberikan kepada Biro Operasi Polda Kalbar.
Diakhir rapat anev kinerja ini, Kapolda Kalbar, Irjen Pol
Didi Haryono menyampaikan tiga aspek untuk diteruskan para Kapolres kepada para
Kapolsek jajarannya. Tiga aspek tersebut adalah aspek eksternal, internal dan
manajemen media.
Wujud dari aspek eksternal yaitu turun ke lapangan, lakukan
kerjasama dan bangun kedekatan kepada seluruh teman-teman dikewilayahan.
“Dengan tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh pemuda, tokoh
adat, tokoh wanita, lakukan yang terbaik yang bisa membawa nama institusi kita,”
jelas Didi Haryono.
Aspek internal, konsolidasi apa-apa yang sudah disampaikan
PJU (pejabat utama) dan jadikan itu sebagai masukan, jukrah, pedoman bagi
internal Polri.
“Jadikan suatu evaluasi buat kita tetap komitmen dalam
melaksanakan tugas,” terangnya.
Aspek yang ketiga adalah manajemen media.
“Ingat, kita adalah organisasi besar, organisasi publik,
sehingga pertanggung jawaban kita perlu disampaikan kepada masyarakat,” tegas
Kapolda.
Oleh karena itu ia meminta agar manajemen media
diberdayakan. Rencananya seminggu sekali ia akan melakukan video conference
untuk mengetahui seberapa jauh Humas berjalan dalam rangka pertanggungjawaban
kegiatan kehumasannya.
“Baik pertanggungjawaban secara operasional,
pertanggungjawaban secara penyerapan anggaran, maupun pertanggungjawaban
terhadap revolusi mental kita,” tutupnya. (*/Fai)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini