KalbarOnline, Pontianak – Kepolisian Daerah Kalimantan Barat kembali menggelar rapat Analisa dan Evaluasi (Anev) Bulanan. Anev ini membahas penilaian kinerja Polda Kalbar dan jajaran disertai penyerahan bendera panji berlambang jempol dan tengkorak.
“Bendera panji tengkorak melambangkan lemahnya kinerja dan bendera panji jempol melambangkan prestasi dan kinerja yang baik,” ujar Kapolda Kalbar, Irjen Pol Didi Haryono, Kamis (11/10/2018).
Kegiatan ini diselenggarakan di ruang Graha Polda Kalbar dan dihadiri oleh pejabat utama dan seluruh Kapolres jajaran Polda Kalbar.
Selain sebagai fungsi kontrol dan pengawasan, tujuan rapat anev kinerja ini adalah untuk membandingkan hasil kinerja bulan Agustus 2018 dengan hasil kinerja bulan September 2018.
“Ada 4 kategori dalam Anev bulanan ini, yaitu kemampuan mengelola dan mengendalikan harkamtibmas, penyelesaian penanganan perkara, zero pelanggaran personel dan realisasi anggaran terhadap belanja modal dan belanja barang,” terangnya.
Hasil penilaian anev untuk kategori kemampuan mengelola dan mengendalikan harkamtibmas, bendera jempol, diberikan kepada Polres Sanggau karena berhasil menurunkan tren harkamtibmas sebanyak 16 kasus.
Sedangkan bendera tengkorak untuk kategori ini, diberikan kepada Polres Melawi, karena kasus harkamtibmas diwilayahnya meningkat sebanyak empat kasus.
Kemudian bendera jempol untuk kategori kemampuan penyelesaian perkara lengkap dilanjutkan dengan tahap 2 ‘diserahkannya tersangka dan barang-bukti ke Kejaksaan’, diberikan kepada Polres Kayong Utara, karena berhasil meningkatkan penyelesaian perkara di bulan September 2018.
Sedangkan Dit Pol Air Polda Kalbar terpaksa harus menempati urutan terakhir karena penyelesaian perkara menurun sebanyak dua kasus berbanding bulan Agustus lalu. Untuk itu, Dit Pol Air Polda Kalbar diberikan bendera tengkorak.
Selanjutnya, karena memiliki jumlah laporan polisi (LP) mengenai pelanggaran anggota Polri terbanyak, yakni sebanyak empat laporan polisi, bendera tengkorak untuk kategori zero pelanggaran personel / PNS Polri, kembali diberikan kepada Polres Melawi.
Dan yang terakhir, realisasi anggaran bulan September terhadap belanja modal dan belanja barang, bendera jempolnya diberikan kepada satuan kerja (Satker) Yanma Polda Kalbar, sedangkan bendera tengkoraknya diberikan kepada Biro Operasi Polda Kalbar.
Diakhir rapat anev kinerja ini, Kapolda Kalbar, Irjen Pol Didi Haryono menyampaikan tiga aspek untuk diteruskan para Kapolres kepada para Kapolsek jajarannya. Tiga aspek tersebut adalah aspek eksternal, internal dan manajemen media.
Wujud dari aspek eksternal yaitu turun ke lapangan, lakukan kerjasama dan bangun kedekatan kepada seluruh teman-teman dikewilayahan.
“Dengan tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh pemuda, tokoh adat, tokoh wanita, lakukan yang terbaik yang bisa membawa nama institusi kita,” jelas Didi Haryono.
Aspek internal, konsolidasi apa-apa yang sudah disampaikan PJU (pejabat utama) dan jadikan itu sebagai masukan, jukrah, pedoman bagi internal Polri.
“Jadikan suatu evaluasi buat kita tetap komitmen dalam melaksanakan tugas,” terangnya.
Aspek yang ketiga adalah manajemen media.
“Ingat, kita adalah organisasi besar, organisasi publik, sehingga pertanggung jawaban kita perlu disampaikan kepada masyarakat,” tegas Kapolda.
Oleh karena itu ia meminta agar manajemen media diberdayakan. Rencananya seminggu sekali ia akan melakukan video conference untuk mengetahui seberapa jauh Humas berjalan dalam rangka pertanggungjawaban kegiatan kehumasannya.
“Baik pertanggungjawaban secara operasional, pertanggungjawaban secara penyerapan anggaran, maupun pertanggungjawaban terhadap revolusi mental kita,” tutupnya. (*/Fai)
Comment