Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Jumat, 19 Oktober 2018 |
KalbarOnline,
Pontianak – Sejumlah bangunan gedung, baik instansi pemerintahan,
kantor-kantor swasta, sekolah dan lainnya sudah mulai memasang pohon manggar.
Pohon manggar merupakan satu hiasan yang penting dalam acara keramaian
orang-orang Melayu yang dibuat dari kertas warna-warni biasanya menggunakan
bahan yang mengkilap.
Pemasangan pohon manggar ini dalam rangka menyambut Hari
Jadi (Harjad) Kota Pontianak ke-247 yang jatuh pada tanggal 23 Oktober 2018
mendatang.
Pelaksana tugas (Plt) Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono
menghimbau seluruh instansi, baik pemerintah maupun swasta, sekolah-sekolah
serta pelaku usaha untuk memasang pohon manggar di depan masing-masing
gedungnya.
Pemasangan pohon manggar ini, selain untuk menyemarakkan Harjad
Kota Pontianak, juga untuk menanamkan rasa cinta dalam diri warga terhadap Kota
Pontianak.
“Dengan demikian, tumbuh kesadaran mereka untuk menjaga dan
ikut membangun kota yang kita cintai ini,” ungkapnya, Jumat (19/10/2018).
Pohon manggar, lanjut Edi, merupakan salah satu tradisi
melayu yang dipasang ketika merayakan suatu acara seperti pernikahan atau
perayaan besar lainnya. Karena itu, pemasangan pohon manggar yang rutin
dilakukan setiap menyambut Harjad Kota Pontianak ini sebagai salah satu upaya
melestarikan warisan budaya.
“Sehingga tidak hanya orang-orang jaman dahulu saja yang
tahu pohon manggar, tetapi generasi millenial juga harus tahu apa makna pohon
manggar ini,” imbuhnya.
Ia juga mengimbau supaya dalam pemasangan pohon manggar
dilakukan sebaik mungkin dan tidak dibuat asal-asalan. Apalagi, kata dia,
pembuatan manggar ini tidak memerlukan biaya yang besar sehingga siapapun bisa
memasangnya.
“Pasang pohon manggar dengan rapi, yang tahan dalam waktu
beberapa lama supaya terlihat indah. Jangan sampai memasangnya asal-asalan,
sehingga bukannya menambah keindahan, justru merusak pemandangan,” imbaunya.
Pohon manggar bukanlah hal yang asing bagi warga melayu di
Kota Pontianak dan beberapa daerah lainnya di Kalimantan Barat. Pohon manggar
ini biasanya selalu ada dalam acara pesta pernikahan dan berbagai acara hajatan
lainnya yang sangat sulit terpisahkan, sebab keberadaannya dinilai sebagai
bentuk tradisi melayu. (jim)
KalbarOnline,
Pontianak – Sejumlah bangunan gedung, baik instansi pemerintahan,
kantor-kantor swasta, sekolah dan lainnya sudah mulai memasang pohon manggar.
Pohon manggar merupakan satu hiasan yang penting dalam acara keramaian
orang-orang Melayu yang dibuat dari kertas warna-warni biasanya menggunakan
bahan yang mengkilap.
Pemasangan pohon manggar ini dalam rangka menyambut Hari
Jadi (Harjad) Kota Pontianak ke-247 yang jatuh pada tanggal 23 Oktober 2018
mendatang.
Pelaksana tugas (Plt) Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono
menghimbau seluruh instansi, baik pemerintah maupun swasta, sekolah-sekolah
serta pelaku usaha untuk memasang pohon manggar di depan masing-masing
gedungnya.
Pemasangan pohon manggar ini, selain untuk menyemarakkan Harjad
Kota Pontianak, juga untuk menanamkan rasa cinta dalam diri warga terhadap Kota
Pontianak.
“Dengan demikian, tumbuh kesadaran mereka untuk menjaga dan
ikut membangun kota yang kita cintai ini,” ungkapnya, Jumat (19/10/2018).
Pohon manggar, lanjut Edi, merupakan salah satu tradisi
melayu yang dipasang ketika merayakan suatu acara seperti pernikahan atau
perayaan besar lainnya. Karena itu, pemasangan pohon manggar yang rutin
dilakukan setiap menyambut Harjad Kota Pontianak ini sebagai salah satu upaya
melestarikan warisan budaya.
“Sehingga tidak hanya orang-orang jaman dahulu saja yang
tahu pohon manggar, tetapi generasi millenial juga harus tahu apa makna pohon
manggar ini,” imbuhnya.
Ia juga mengimbau supaya dalam pemasangan pohon manggar
dilakukan sebaik mungkin dan tidak dibuat asal-asalan. Apalagi, kata dia,
pembuatan manggar ini tidak memerlukan biaya yang besar sehingga siapapun bisa
memasangnya.
“Pasang pohon manggar dengan rapi, yang tahan dalam waktu
beberapa lama supaya terlihat indah. Jangan sampai memasangnya asal-asalan,
sehingga bukannya menambah keindahan, justru merusak pemandangan,” imbaunya.
Pohon manggar bukanlah hal yang asing bagi warga melayu di
Kota Pontianak dan beberapa daerah lainnya di Kalimantan Barat. Pohon manggar
ini biasanya selalu ada dalam acara pesta pernikahan dan berbagai acara hajatan
lainnya yang sangat sulit terpisahkan, sebab keberadaannya dinilai sebagai
bentuk tradisi melayu. (jim)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini