Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Sabtu, 27 Oktober 2018 |
KalbarOnline,
Pontianak – Gubernur Kalbar, Sutarmijdi mengharapkan sinergi antara pemerintah
provinsi dengan BKKBN terus ditingkatkan. Sebab ia menilai dari 68 variabel
program desa mandiri, tiga diantaranya ada di program BKKBN.
“Mudah-mudahan ke depan karena posyandu kita harapkan ada di
setiap desa bahkan dusun, minimal dari 174 kecamatan yang ada di Kalbar, paling
tidak satu kecamatan ada Kampung KB percontohan,” ujar Sutarmidji saat membuka
kegiatan Review Program Kependudukan Keluarga Berencana dan Pembangunan
Keluarga (KKBPK) Provinsi Kalimantan Barat tahun 2018 di Pontianak, Jumat
(26/10/2018).
Orang nomor satu di Bumi Tanjungpura ini mengharapkan BKKBN
dan Pemprov Kalbar bisa melakukan evaluasi untuk mengoptimalkan pelaksanaan
berbagai program.
“BKKBN kita harapkan bisa mengubah paradigma yang ada,
jangan hanya cerita tentang alat kontrasepsi, namun juga harus bisa mensosialisasikan
tentang keluarga bahagia dan sejahtera yang direncanakan dengan baik,” tutur
mantan Wali Kota Pontianak dua periode ini.
Sementara Kepala BKKBN Kalbar, Kusmana mengatakan kegiatan
yang dilaksanakan pihaknya merupakan forum komitmen dan kesepakatan bersama
para pengelola dan pelaksana serta mitra kerja Program Kependudukan, Keluarga
Berencana dan Pembangunan Keluarga (KKBPK).
“Kegiatan ini sebagai upaya memastikan bahwa seluruh arah
dan kebijakan serta strategi yang disusun dapat terlaksana dengan terarah,
efektif, dan efisien guna mencapai target sasaran RPJMN dan Renstra Perwakilan
BKKBN Provinsi Kalimantan Barat 2015-2019,” tukasnya.
Hal itu dilakukan untuk mendukung pencapai RPJMD Provinsi
Kalimantan Barat sehingga pada akhir kegiatan akan menghasilkan rumusan yang
sifatnya rekomendasi terkait dengan isu-isu kependudukan, Keluarga Berencana
dan Pembangunan Keluarga yang harus segera ditindaklanjuti.
Mengenai program Kampung KB, katanya, salah satu program
pemerintah yang menyasar sampai tingkat desa, bahkan dusun, yang pada
pelaksanaannya dilakukan oleh, dari, dan untuk masyarakat desa itu sendiri yang
didampingi oleh petugas-petugas lapangan KB (PKB/PLKB).
“Untuk diketahui, jumlah PLKB/PKB di Provinsi Kalimantan
Barat sejumlah 225 orang (PNS). Untuk Kampung KB, di Kalbar sudah terbentu 212
desa yang menjadi Kampung KB,” katanya.
Pada kegiatan itu, pihaknya akan melakukan evaluasi Program
Kependudukan, Keluarga Berencana, dan Pembangunan Keluarga serta Evaluasi Dana
Alokasi Khusus (DAK) Sub Bidang KB Fisik dan BOKB 2018.
Pada hari kedua, 27 Oktober 2018, akan disampaikan soal
Kebijakan Program Kependudukan, Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga,
Penyajian Hasil Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) Tahun 2017, Rencana
Operasional Program KKBPK dan Kabupaten Sintang akan berbagi Pengalaman
Pengelolaan DAK Sub Bidang KB di Kabupaten Sintang Tahun 2018 serta Kabupaten
Sekadau akan berbagai Pengalaman Pengelolaan Kampung Keluarga Berencana.
“Selanjutnya akan disusun Plant Of Action (POA)
masing-masing kabupaten/kota. Dan pada hari ketiga akan disampaikan hasil
?rumusan serta rekomendasi, penyelesaian berbagai masalah dan dilanjutkan
dengan Penutupan,” tandasnya. (*/Fai)
KalbarOnline,
Pontianak – Gubernur Kalbar, Sutarmijdi mengharapkan sinergi antara pemerintah
provinsi dengan BKKBN terus ditingkatkan. Sebab ia menilai dari 68 variabel
program desa mandiri, tiga diantaranya ada di program BKKBN.
“Mudah-mudahan ke depan karena posyandu kita harapkan ada di
setiap desa bahkan dusun, minimal dari 174 kecamatan yang ada di Kalbar, paling
tidak satu kecamatan ada Kampung KB percontohan,” ujar Sutarmidji saat membuka
kegiatan Review Program Kependudukan Keluarga Berencana dan Pembangunan
Keluarga (KKBPK) Provinsi Kalimantan Barat tahun 2018 di Pontianak, Jumat
(26/10/2018).
Orang nomor satu di Bumi Tanjungpura ini mengharapkan BKKBN
dan Pemprov Kalbar bisa melakukan evaluasi untuk mengoptimalkan pelaksanaan
berbagai program.
“BKKBN kita harapkan bisa mengubah paradigma yang ada,
jangan hanya cerita tentang alat kontrasepsi, namun juga harus bisa mensosialisasikan
tentang keluarga bahagia dan sejahtera yang direncanakan dengan baik,” tutur
mantan Wali Kota Pontianak dua periode ini.
Sementara Kepala BKKBN Kalbar, Kusmana mengatakan kegiatan
yang dilaksanakan pihaknya merupakan forum komitmen dan kesepakatan bersama
para pengelola dan pelaksana serta mitra kerja Program Kependudukan, Keluarga
Berencana dan Pembangunan Keluarga (KKBPK).
“Kegiatan ini sebagai upaya memastikan bahwa seluruh arah
dan kebijakan serta strategi yang disusun dapat terlaksana dengan terarah,
efektif, dan efisien guna mencapai target sasaran RPJMN dan Renstra Perwakilan
BKKBN Provinsi Kalimantan Barat 2015-2019,” tukasnya.
Hal itu dilakukan untuk mendukung pencapai RPJMD Provinsi
Kalimantan Barat sehingga pada akhir kegiatan akan menghasilkan rumusan yang
sifatnya rekomendasi terkait dengan isu-isu kependudukan, Keluarga Berencana
dan Pembangunan Keluarga yang harus segera ditindaklanjuti.
Mengenai program Kampung KB, katanya, salah satu program
pemerintah yang menyasar sampai tingkat desa, bahkan dusun, yang pada
pelaksanaannya dilakukan oleh, dari, dan untuk masyarakat desa itu sendiri yang
didampingi oleh petugas-petugas lapangan KB (PKB/PLKB).
“Untuk diketahui, jumlah PLKB/PKB di Provinsi Kalimantan
Barat sejumlah 225 orang (PNS). Untuk Kampung KB, di Kalbar sudah terbentu 212
desa yang menjadi Kampung KB,” katanya.
Pada kegiatan itu, pihaknya akan melakukan evaluasi Program
Kependudukan, Keluarga Berencana, dan Pembangunan Keluarga serta Evaluasi Dana
Alokasi Khusus (DAK) Sub Bidang KB Fisik dan BOKB 2018.
Pada hari kedua, 27 Oktober 2018, akan disampaikan soal
Kebijakan Program Kependudukan, Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga,
Penyajian Hasil Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) Tahun 2017, Rencana
Operasional Program KKBPK dan Kabupaten Sintang akan berbagi Pengalaman
Pengelolaan DAK Sub Bidang KB di Kabupaten Sintang Tahun 2018 serta Kabupaten
Sekadau akan berbagai Pengalaman Pengelolaan Kampung Keluarga Berencana.
“Selanjutnya akan disusun Plant Of Action (POA)
masing-masing kabupaten/kota. Dan pada hari ketiga akan disampaikan hasil
?rumusan serta rekomendasi, penyelesaian berbagai masalah dan dilanjutkan
dengan Penutupan,” tandasnya. (*/Fai)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini