Pontianak    

Dekranasda Kalbar Resmi Dikukuhkan, Ini Pesan Mufidah Kalla

Oleh : Jauhari Fatria
Selasa, 30 Oktober 2018
WhatsApp Icon
Ukuran Font
Kecil Besar

KalbarOnline, Pontianak

Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kalbar, Ny. Lismaryani

Sutarmidji secara resmi mengukuhkan Pengurus Dekranasda Provinsi Kalbar periode

tahun 2018-2023 yang berlangsung di Pendopo Gubernur Kalbar, Selasa (30/10/2018).

Pengukuhan ini juga dihadiri Ketua Umum Dewan Kerajinan

Nasional, Hj. Mufidah Jusuf Kalla bersama pengurus Dekranas, Gubernur Kalbar, Sutarmidji

dan para tamu undangan lainnya.

Mufidah Jusuf Kalla mengatakan Dekranasda merupakan mitra

kerja pemerintah dalam mengembangkan warisan budaya nusantara yang diwujudkan

dalam produk kerajinan-kerajinan.

“Kriya merupakan bagian dari ekonomi kreatif yang

pertumbuhan sangat cepat. Hampir di seluruh pelosok tanah air dan sangat

bervariasi dari skala mikro sampai skala menengah,” kata Mufidah Jusuf Kalla.

Ia mengatakan beberapa produk kerajinan Indonesia sudah

dapat bersaing di pasar mancanegara namun Persaingan di pasar dunia saat ini

perlu terus menerus dilakukan.

“Saya mengharapkan kepada Pengurus Dekranasda Kalbar untuk

bekerja keras dengan meningkatkan kemampuan sumber daya yang ada dalam

menghasilkan kerajinan yang berdaya saing,” harapnya.

Sementara Pembina Dekranasda Kalbar, Sutarmidji menyampaikan

ucapan terima kasih kepada Mufidah Jusuf Kalla yang berkenan mengunjungi Kalbar.

“Hal ini menunjukkan betapa perhatiannya lbu Ketua Dekranas

kepada perkembangan kerajinan di Kalbar,” ucap H Sutarmidji saat memberi

sambutan pada pengukuhan pengurus Dekranasda dan Dialog Interaktif bersama

Ketua Umum Dekranas di Pendopo Gubernur Kalbar.

Pemprov Kalbar, lanjut dia, berharap kunjungan kerja ini

dapat meningkatkan rasa kebanggaan, percaya diri dan motivasi para pengrajin serta

para pengurus Dekranasda baik di Provinsi dan Kabupaten/Kota sekaligus menjadi

salah satu pemicu upaya-upaya mereka dalam meningkatkan daya saing kerajinan

Kalbar baik di tingkat lokal, nasional, regional Asean hingga global.

“Permasalahan utama daya saing Kalbar dan menjadi prioritas

pembangunan Kalbar 2018-2023 adalah kualitas hidup terutama Indeks Pembangunan

Manusia (IPM) dan infrastruktur terutama aksesibilitas daerah-daerah terpencil,”

katanya.

Dikatakannya, saat ini IPM Kalbar pada tahun 2017 sebesar

66,26 poin atau kategori sedang, dimana secara nasional, IPM Kalbar 2017 berada

di urutan 29 dari 34 provinsi seluruh Indonesia yang rata-rata nasional 70,81.

Hal utama yang menjadi permasalahan adalah pendidikan,

dimana lama rata-rata sekolah adalah sebesar 7.05 tahun. Untuk kesehatan, angka

harapan hidup Kalbar (69,92 tahun) yang masih di bawah ratarata nasional (71,06

tahun).

Selanjutnya dari sisi pendapatan masyarakat, pada 2017, PDRB

per-kapita Kalbar menunjukkan angka Rp35,98 Juta dibandingkan PDB per-kapita nasional

yang telah mencapai Rp51,89 juta masih dibawah Nasional.

“Saya sangat mengharapkan peran serta dukungan Dekranas dan

Dekranasda (baik Provinsi dan Kabupaten/kota) di Kalbar untuk dapat menjadi

mitra strategis Pemerintah Daerah dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat

Kalbar terutama melalui peningkatan daya saing dan regenerasi pengrajin hingga

ke seluruh wilayah Kalbar. Saya yakin, upaya-upaya peningkatan daya saing dan

regenerasi pengrajin akan turut membantu perkembangan sektor lainnya, seperti

pariwisata, industri dan perdagangan daerah,” harapnya.

Ia juga mengatakan di daerah perkotaan, yang mempunyai

sumberdaya manusia yang lebih baik dan fungsi Kota sebagai pusat jasa, potensi

kerajinan akan tumbuh dan berkembang di kalangan anak muda yang penuh

kreatifitas, inovasi dan telah melek dan mempunyai akses kepada teknologi

informasi dan komunikasi ICT.

Yang perlu dilakukan, kata dia, adalah merangkul dan

mengarahkan mereka untuk menekuni sub sektor kerajinan dan dapat membangun

networking baik dalam peningkatan design, produksi, permodalan hingga

pemasaran.

Di daerah Pedesaan, peningkatan daya saing serta kompetensi

dan regenerasi perajin tidak hanya dapat meningkatkan pendapatan masyarakat

pedesaan, tetapi juga akan turut mempercepat modernisasi pedesaan (karena

dikenalkan dengan penambahan wawasan dan cara berflkir industrialisasi, seperti

pengenalan teknologi dan cara-cara berproduksi yang lebih eflsien dan standarisasi/mutu)

serta dapat menjaga bahkan menggali budaya luhur setempat untuk menjadi produk

kerajinan yang unik, penuh makna dan berkualitas.

“Yang perlu dilakukan adalah upaya Dekranasda untuk dapat

memfasilitasi pengembangan produk dan Perajin di desa agar dapat membentuk

kelompok-kelompok dan merekrut sebagai anggota sehingga lebih mudah untuk

pembinaan, pengawalan serta pembangunan networking/jejaringan kerjasama dalam

hal penggalian potensi produk dan pengembangan design, proses produksi

(pengembangan teknologi), permodalan dan pemasaran,” paparnya.

Sutarmidji juga berpesan kepada para pengurus Dekranasda

Provinsi Kalbar Periode 2018 -2023 yang dikukuhkan serta para pengurus

Dekranasda Kabupaten/kota se Kalbar, agar dapat bekerja untuk mengangkat Dekranasda

yang mampu meningkatkan daya saing Perajin melalui pembinaan.

Sementara itu, Ketua Dekranasda Kalbar, Ny. Lismaryani

Sutarmidji menyatakan sebagai pengurus baru Dekranasda Kalbar, dirinya akan

merangkul semua Dekranasda kabupaten/kota agar bisa memaksimalkan produk

kerajinan masyarakat daerah.

“Amanah ini tentu menjadi tanggung jawab bagi saya untuk

memaksimalkan keberadaan Dekranasda Kalbar dalam meningkatkan produk kerajinan

masyarakat. Dengan kerjasama dari setiap komponen terkait, saya yakin,

kerajinan Kalbar ke depan bisa semakin bersaing dengan daerah lainnya, bahkan

bisa bersaing di tingkat Internasional,” tukasnya. (*/Fai)

Artikel Selanjutnya
Jadi Irup Peringatan Sumpah Pemuda di Sintang, Ini Kata Wabup Askiman
Selasa, 30 Oktober 2018
Artikel Sebelumnya
Sutarmidji Komitmen Maksimalkan Dekranasda Kalbar Tingkatkan Pendapatan Pengrajin
Selasa, 30 Oktober 2018

Berita terkait