Sekadau    

Peringatan Hari Arwah, Bupati Rupinus Ziarah ke Makam Orang Tua di Pantok

Oleh : Jauhari Fatria
Sabtu, 03 November 2018
WhatsApp Icon
Ukuran Font
Kecil Besar

KalbarOnline, Sekadau

Setiap tanggal 2 November, umat Katolik di seluruh dunia merayakan

peringatan hari arwah, hari yang ditetapkan untuk mengenang dan mempersembahkan

doa-doa atas nama semua orang beriman yang telah wafat.

Pada peringatan hari arwah tersebut umat Katolik secara

khusus mendoakan para saudara-saudarinya yang telah dipanggil oleh bapa di

surga, dengan harapan agar mereka yang telah dipanggil oleh Allah bapa dapat

bergabung dengan para orang kudus di surga.

Bupati Sekadau, Rupinus, SH., M.Si setiap tahun pada peringatan

hari arwah ini selalu saja pulang ke kampung untuk melakukan ziarah ke makam

kedua orang tuanya di Dusun Pantok, Kecamatan Nanga Taman, Kabupaten Sekadau.

Demikian juga dengan keluarga besar Bupati Rupinus. Bersama

keluarga besar dan umat Katolik Dusun Pantok, Bupati Rupinus berkumpul dan

berdoa bersama-sama di pemakaman umum untuk memanjatkan doa kepada keluarga

yang sudah dahulu dipanggil Tuhan.

Saat ziarah dimakam kedua orangtunya Bupati Rupinus tampil

sangat sederhana. Bupati Rupinus mengenakan kaos berkerah, celana santai pendek

dan menggunakan sandal jepit saat ziarah ke pemakaman umum di Dusun Pantok.

Untuk menuju ke pemakaman umum Dusun Pantok, Bupati Rupinus

bersama ratusan umat katolik Dusun Pantok berjalan bersama menggitari jembatan

gantung yang pembangunannya baru saja selesai dikerjakan. Rupinus tampak sangat

menikmati suasana jembatan gantung Sungai Mentuka yang merupakan jembatan

penghubung jalan tani bagi masyarakat setempat.

Orang nomor satu di Bumi Lawang Kuari itu bersama keluarga

besarnya hadir untuk memberikan doa kepada kedua orang tua (ayah dan ibu) dan

sanak saudara yang sudah dipanggil oleh Tuhan yang maha kuasa.

Ayah Bupati Rupinus bernama Darius Djadi. Almarhum lahir

pada tahun 1915 dan wafat pada 22 November 1977. Sedangkan Ibu Bupati Rupinus

bernama Paulina Punjong. Almarhumah lahir pada tahun 1912 dan wafat pada 17

Agustus 2015.

Setiba di pemakaman, Bupati Rupinus bersama keluarga dan

masyarakat langsung menuju makam keluarganya masing-masing. Selang beberapa

lama, setelah doa secara pribadi dipanjatkan di makam keluarganya, dilanjutkan

dengan ibadat peringatan arwah oleh salah seorang pemimpin umat Dusun Pantok, Susno.

Pelaksanaan Ibadat peringatan arwah kali ini di pemakaman Dusun

Pantok sedikit molor dari tahun-tahun biasanya, hal ini dikarenakan hujan yang

terjadi sejak malam hingga siang sekitar pukul 10.00 pagi baru reda.

Sekitar pukul 10.00 wib ibadat peringatakan hari arwah di pemakaman

Dusun Pantok dimulai. Dalam kata pengantarnya Susno mengatakan hari ini umat melaksanakan

ibadat sabda untuk memperingati para arwah kaum beriman atau orang-orang

beriman yang telah meninggal dunia.

Gereja sendiri telah menetapkan setiap tanggal 2 November

menjadi hari peringatan bagi para arwah kaum beriman.

“Kita semua diajak mendoakan para arwah apakah itu orang tua

sanak saudara atau kaum kerabat kita, agar mereka mendapat belaskasih Allah dan

boleh memandang Allah dalam kemuliaan-Nya,” ujarnya.

Suasana doa ibadat penuh khusuk. lagu-lagu rohani katolik

yang bernuansa lagu memperingati arwah dilantumkan, misalnya lagu ‘Tuhan

Berikanlah’ pada Madah Bhakti nomor 90. Seluruh makam yang ada dipemakaman

diriciki dengan air kudus oleh pemimpin umat. Selama pemakaman diiriciki dengan

air kudus, umat menyampaikan doa kepada bunda maria, yakni doa salam

maria. 

Hari yang sama pada peringatakan hari arwah bagi orang

beriman pada 2 November 2018, Bupati Rupinus dan Ketua Tim Penggerak PKK

Kabupaten Sekadau Kristina, Rupinus tidak bisa pulang kampung bersamaan. Bupati

Rupinus pulang ke Pantok Kecamatan Nanga Taman sedangkan Ketua Tim Penggerak

PKK Pulang ke Pekawai, Kecamatan Nanga Mahap.

Bupati dan Ketua PKK pulang ke kampung bersama keluarga

masing-masing untuk memberikan doa kepada orang tuanya yang telah dipanggil

oleh tuhan.

“Saya dengan ibu hari ini masing-masing pulang ke kampung

untuk berziarah ke makam orang tua kami. Kalau ibu (sang istri) makam orang

tuanya ada di Pekawai, sedangkan makam orang tua saya di Pantok. Kami tidak

bisa sama-sama pulang karena dalam waktu yang bersamaan sama-sama dilangsungkan

doa untuk arwah bagi orang beriman di pemakaman keluarga masing-masing,” ungkapnya.

Bupati Rupinus ziarah ke makam orang tua itu penting, selain

untuk memanjatkan doa kepadanya juga untuk menghormati mereka meski mereka

telah tiada.

“Kita mendoakan para saudara-saudari kita yang telah

mendahului kita, dengan harapan agar merekapun dapat bergabung dengan para

orang kudus di surga,” tukasnya. (*/Mus)

Artikel Selanjutnya
Aliansi Pemuda Kalbar Gelar Aksi Bela Bangsa: Pancasila Final
Sabtu, 03 November 2018
Artikel Sebelumnya
Ratusan Umat Katolik di Sungai Ayak Hadiri Misa Arwah
Sabtu, 03 November 2018

Berita terkait