Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Jumat, 13 Maret 2020 |
KalbarOnline, Ketapang – Peringati Hari Jadi Ketapang ke-602, Bupati Ketapang, Martin Rantan melakukan ziarah makam di Keramat Sembilan yang merupakan rangkaian acara memperingati Harjad Ketapang 602, di Desa Negeri Baru, Kecamatan Benua Kayong, Rabu (11/3/020) siang.
Turut hadir dalam ziarah tersebut Wakil Bupati Ketapang, Sekda Ketapang, Forkompimda, Ketua Ikkramat, Organisasi Melayu, tokoh agama, tokoh masyarakat, panitia Hari Jadi Ketapang ke-602 dan para tamu undangan lainnya.
Dalam sambutannya, Bupati Martin menyampaikan bahwa berdirinya sampai 602 tahun Kota Ketapang ini tidak datang dengan sendirinya, muncul dengan upaya-upaya riset melalui Perda DPRD.
[caption id="attachment_39290" align="aligncenter" width="600"]
Bupati Ketapang, Martin Rantan memberikan sambutannya saat ziarah ke Makam Keramat Sembilan peringatan Hari Jadi Ketapang ke-602 (Foto: Istimewa)[/caption]
“Riset yang dilakukan pansus sampai ke Hulu Sungai tempat Raja Ulu Aik, kalau di Hulu Sungai tidak ditemukan tahun tetapi di makam ini di Keramat Sembilan inilah ditemukan tahun, sehingga patokan Peraturan Daerah (Perda) tentang Hari Jadi Kota Ketapang diambil dari makam yang ada di keramat sembilan,” jelas Bupati.
“Jadi sangat tepat kalau hari ini perkumpulan Lawang Kekayun mengadakan ziarah di tempat ini dan juga peserta para pengurus Ikramat Majelis Sepuh dari Keramat dan Majelis Raja Keraton Mulia Kerta,” timpalnya.
Pada zaman pemerintahan sebelumnya, kata dia, telah dilakukan renovasi mulai dari makan Keramat Tujuh Makam Komplek Pangeran Iranata dan juga Makam Keramat Sembilan dan juga ada makam-makam dari warisan kerajaan tempo dulu di Tayap, Sandai dan beberapa tempat.
“Kita patut bersyukur karena sudah direnovasi ini, sehingga pada sore hari ini kita bisa melakukan ziarah ke tempat ini,” ucapnya.
Bupati juga berterima kasih kepada Dinas Pemuda dan Olahraga, dan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, yang sudah merehab, mengecat komplek makam.
Dikatakan Bupati bahwa Pemerintah Kabupaten Ketapang pada tahun 2020 ini telah menganggarkan dalam APBD Kabupaten Ketapang di Dinas PU dan juga di Dinas Pariwisata dan Kebudayaan untuk merehab makam raja-raja Tanjung Pura.
“Berkaitan dengan akan direhabnya makam tersebut maka dijadwalkan akan dibentuk kepanitiaan setelah makam raja-raja Tanjung Pura itu direhab dan akan dilanjutkan dengan kegiatan yang disebut Ziarah Akbar,” tukasnya.
Bupati turut menyampaikan bahwa misalnya ada bukti sejarah yang belum lengkap untuk menggali sejarah Kabupaten Ketapang, baik secara perorangan, secara kelompok, secara organisasi silahkan disampaikan kepada Pemerintah melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata supaya pemerintah daerah bisa menyempurnakan, melengkapi sejarah Kabupaten Ketapang yang mungkin sudah ditulis ataupun belum lengkap untuk dijadikan dokumen Kabupaten Ketapang. (Adi LC)
KalbarOnline, Ketapang – Peringati Hari Jadi Ketapang ke-602, Bupati Ketapang, Martin Rantan melakukan ziarah makam di Keramat Sembilan yang merupakan rangkaian acara memperingati Harjad Ketapang 602, di Desa Negeri Baru, Kecamatan Benua Kayong, Rabu (11/3/020) siang.
Turut hadir dalam ziarah tersebut Wakil Bupati Ketapang, Sekda Ketapang, Forkompimda, Ketua Ikkramat, Organisasi Melayu, tokoh agama, tokoh masyarakat, panitia Hari Jadi Ketapang ke-602 dan para tamu undangan lainnya.
Dalam sambutannya, Bupati Martin menyampaikan bahwa berdirinya sampai 602 tahun Kota Ketapang ini tidak datang dengan sendirinya, muncul dengan upaya-upaya riset melalui Perda DPRD.
[caption id="attachment_39290" align="aligncenter" width="600"]
Bupati Ketapang, Martin Rantan memberikan sambutannya saat ziarah ke Makam Keramat Sembilan peringatan Hari Jadi Ketapang ke-602 (Foto: Istimewa)[/caption]
“Riset yang dilakukan pansus sampai ke Hulu Sungai tempat Raja Ulu Aik, kalau di Hulu Sungai tidak ditemukan tahun tetapi di makam ini di Keramat Sembilan inilah ditemukan tahun, sehingga patokan Peraturan Daerah (Perda) tentang Hari Jadi Kota Ketapang diambil dari makam yang ada di keramat sembilan,” jelas Bupati.
“Jadi sangat tepat kalau hari ini perkumpulan Lawang Kekayun mengadakan ziarah di tempat ini dan juga peserta para pengurus Ikramat Majelis Sepuh dari Keramat dan Majelis Raja Keraton Mulia Kerta,” timpalnya.
Pada zaman pemerintahan sebelumnya, kata dia, telah dilakukan renovasi mulai dari makan Keramat Tujuh Makam Komplek Pangeran Iranata dan juga Makam Keramat Sembilan dan juga ada makam-makam dari warisan kerajaan tempo dulu di Tayap, Sandai dan beberapa tempat.
“Kita patut bersyukur karena sudah direnovasi ini, sehingga pada sore hari ini kita bisa melakukan ziarah ke tempat ini,” ucapnya.
Bupati juga berterima kasih kepada Dinas Pemuda dan Olahraga, dan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, yang sudah merehab, mengecat komplek makam.
Dikatakan Bupati bahwa Pemerintah Kabupaten Ketapang pada tahun 2020 ini telah menganggarkan dalam APBD Kabupaten Ketapang di Dinas PU dan juga di Dinas Pariwisata dan Kebudayaan untuk merehab makam raja-raja Tanjung Pura.
“Berkaitan dengan akan direhabnya makam tersebut maka dijadwalkan akan dibentuk kepanitiaan setelah makam raja-raja Tanjung Pura itu direhab dan akan dilanjutkan dengan kegiatan yang disebut Ziarah Akbar,” tukasnya.
Bupati turut menyampaikan bahwa misalnya ada bukti sejarah yang belum lengkap untuk menggali sejarah Kabupaten Ketapang, baik secara perorangan, secara kelompok, secara organisasi silahkan disampaikan kepada Pemerintah melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata supaya pemerintah daerah bisa menyempurnakan, melengkapi sejarah Kabupaten Ketapang yang mungkin sudah ditulis ataupun belum lengkap untuk dijadikan dokumen Kabupaten Ketapang. (Adi LC)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini